• About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
LSPT
Home News

Harakah Manhajiyah Tebuirengiyah, Harakah Manhajiyah An-Nahdhiyah

Sekapur sirih Halal bi Halal Alumni Tebuireng se-Indonesia dan Munas IKAPETE Nasional

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-05-29
in News, Pesantren, Tebuireng
0 0
0
Harakah Manhajiyah Tebuirengiyah, Harakah Manhajiyah An-Nahdhiyah

Harakah Manhajiyah Tebuirengiyah, Harakah Manhajiyah An-Nahdhiyah (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
LSPT

tebuireng.co– Harakah Manhajiyah Tebuirengiyah, Harakah Manhajiyah An-Nahdhiyah. Tahun 2022 ini, tepatnya dipenghujung Syawal 1443H, Sabtu terakhir di bulan Syawal. Tanggal 26-28 Mei 2022 adalah momentum bersejarah bagi Alumni Tebuireng se Indonesia.

Tahun ini adalah tahun kebangkitan ke-2 IKAPETE, organisasi rumah besar Alumni Santri Tebuireng. Setelah 2 tahun pada masa pandemi, alumni Tebuireng (baca; TBI) istirahat tidak ada temu alumni. Tahun ini, greget alumni TBI untung datang ke agenda tahunan ini begitu dahsyat dan luar biasa.

Coba saja ditelisik, dari berbagai daerah kabupaten/kota dan Provinsi, malam ini, kamis malam Jum’at 26 Mei 2022, mulai berdatangan rombongan alumni menuju Pesantren Tebuireng. Bagaikan perhelatan Muktamar, ada yang pakai Bus VIP, bahkan Bus VVIP. Sebut saja PW IKAPETE DKI Jakarta dengan 1 Bus VVIP, Banten, Jabar, Jawa Tengah, dan hampir sebagian besar Kabupaten/Kota di Pulau Jawa sangat antusias menghadiri perhelatan besar ini.

Tak ketinggalan, bahkan yang dari Sumatera, Kalimantan Barat, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, bahkan sampai Papua dipastikan menghadiri pertemuan Syawalan ini.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Akan Hadiri Munas IKAPETE

Sebagaimana amanah dan wasiat Almaghfurlah Romoyai Yusuf Hasyim atau yang akrab disapa Pak Ud atau Gus Ud: “bahwa Temu Alumni Nasional IKAPETE Tebuireng se Indonesia, dilaksanakan setiap Sabtu terakhir di Bulan Syawal, sebagai agenda rutinan tahunan harus terus disosialisasikan kepada semua Keluarga Besar Alumni Santri Tebuireng, lintas angkatan dan lintas unit pendidikan dibawah naungan Pesantren Tebuireng dan sekitarnya”.

Tahun ini, saya namakan sebagai tahun kebangkitan IKAPETE ke-2 dengan beberapa alasan:

1. Tahun 2003/2004 adalah tahun kebangkitan IKAPETE ke-1, dikarenakan saat itu, awal pertama kali dilakukan pergerakan secara massif, setelah IKAPETE sebagai rumah besar Alumni dibentuk secara resmi dan “diakui” oleh Pengasuh Tebuireng  saat itu, Romoyai Yusuf Hasyim (Pak Ud). Tahun 2004, bersamaan dengan Gus Sholah di calonkan sebagai Cawapres berpasangan dengan Wiranto.

2. Awal dideklarasikan IKAPETE sebagai rumah besar Alumni, Pengasuh Romoyai Yusuf Hasyim menunjuk Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yakub menjadi Ketua Umum Pusat pertama. Usul Pengasuh tersebut lalu ditetapkan dan disahkan melalui MUNAS ke-1 IKAPETE.

3. Masa khidmah berikutnya, setelah Prof Kyai Ali Mustafa Yakub, lalu ditunjuklah Prof. Dr. KH. Ridwan Nasir MA yang saat itu menjadi Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan cara aklamasi, dan disetujui oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng.

4. Masa khidmah berikutnya setelah Prof. Ridwan Nasir, juga atas usul Alumni, Dr. Sahid (yang saat itu masih belum menjadi Professor), secara aklamasi atas usul Alumni dan disetujui oleh Pengasuh. Doktor Sahid secara resmi menjadi Ketua Umum Pusat IKAPETE, saat itu kePengasuhan Tebuireng sudah beralih ke KH. Salahudin Wahid atau akrab disapa Gus Sholah.

5. Masa Khidmah Prof. Sahid (Almaghfurlah), adalah masa khidmah paling lama dalam memimpin PP IKAPETE. Masa khidmah berikutnya, saudara Ainur Rofik, sempat berhenti di tengah jalan. Lalu ada istilah Plt atau Pejabat sementara oleh MangHaji Lukman.

6. Setelah sempat sedikit terjadi dinamika yang cukup menyita perhatian. Maka muncul istilah baru dalam Organisasi IKAPETE Nasional, yaitu PRESIDIUM. Sebuah struktur dan konstur baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Ini yang saya katakan sebagai Tahun Kebangkitan IKAPETE ke-2 dalam sejarah berdirinya Rumah Besar Alumni Santri Tebuireng.

Tebuireng memang selalu menciptakan Madzhab baru dalam khazanah kemajuan perjalanan Pesantren termasuk Organisasi Alumninya. Hal ini tidak lepas dari Pendiri Pesantren Tebuireng, yaitu Hadlrotussyaikh KH. Hasyim Asy’ari yang sekaligus Pendiri Utama Jam’iyyah Nahdlotul Ulama, NU.

Modernisasi Kurikulum yang digagas KH. Wahid Hasyim, dengan mendirikan Madrasah Nidhomiyah, memasukkan kurikulum seperti Bahasa Inggris, Matematika dll, adalah bukti bahwa Tebuireng tidak hanya ansich sebagai kiblat modernisasi Pesantren, tetapi juga dalam Manhajiyyah Tebuirengiyyah serta Manhajiyyah An Nahdliyyah, justeru muncul dari Tebuireng.

Mungkin hampir pasti belum ada, atau setidaknya jarang ada. Organisasi Alumni Pesantren, tetapi strukturnya malah memakai istilah sangat moderat sekali yaitu Presidium. Tentu, ini adalah hal baru. Dan bisa jadi akan dicontoh oleh Perkumpulan Organisasi kealumnian di bawah naungan Pesantren.

Hal lain yang belum begitu lazim dikalangan Pesantren, proses pergantian Pengasuh. Sejak masa Almaghfurlah KH. Yusuf Hasyim, beliau semasa masih hidupnya, menunjuk sang Keponakan, yaitu KH. Salahudin Wahid, Gus Sholah untuk menggantikan sang Paman yang saat itu sudah sangat sepuh menjadi Pengasuh Tebuireng.

Tebuireng dalam sejarah perjalanannya selalu memunculkan inspirasi2 baru dalam berorganisasi, dalam berkiprah dan berkhidmah kepada ummat. Tebuireng tidak hanya sebatas Pesantren yang didalamnya mengelola pendidikan baik formal maupun non formal dan takhassus.

Tetapi, Tebuireng sudah menjadi Kiblat Modernisasi Sistem Pesantren. Menjadi Manhaj Pemikiran dan Manhaj Tebuirengiyyah yang insyaAllah tidak akan lekam oleh Zaman.

Maka, berbahagialah menjadi bagian penting dari nama Tebuireng. Yang sekaligus mempunyai dua sanad ilmu, sanad melalui Jam’iyyah NU, dan sanad melalui menjadi Santri Tebuireng. Keduanya sama-sama bersanad langsung kepada Hadlrotussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, sang Pendiri Utama NU dan Pendiri Pesantren Tebuireng.

Semoga kita semua, diakui menjadi Santri Hadlrotussyaikh Mbahyai Hasyim Asy’ari. Aamiin…

Oleh: Lora Fawaid Abdullah. Santri Tebuireng 1989-1999, Pendiri & Ketua Umum Gerakan Nasional Generasi Indonesia Bersarung-GIB, dan Khadim PP. Al Aula Kombangan Bangkalan Madura. Akun Youtube, FB, IG, TikTok, Twitter: ABAHLORA CHANNEL (Subcribe & Follow)

Baca juga: Pesan Gus Sholah untuk Alumni Tebuireng

Tags: Harakah Manhajiyah An-NahdhiyahTebuirengTebuirengiyah
Previous Post

Gus Thuba Broto Maneges, Ini Profilnya

Next Post

Buya Syafii Maarif: Dari Muhammadiyah Milik Indonesia

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Buya Syafii Maarif, Dari Muhammadiyah Milik Indonesia

Buya Syafii Maarif: Dari Muhammadiyah Milik Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Ketiga Pendiri ACT Terima Aliran Dana Umat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendiri ACT, Dekat PKS dan Kritik Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratibul Haddad dan Segala Khasiat Membacanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Open casting film tentang kejujuran. Silakan daftarkan diri kalian, kirim melalui email yang tercnatum pada gambar di atas.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #maksitebuireng #film #filmindonesia
  • "Dunia ini adalah buih yang dipenuhi barang rongsokan yang terapung-apung. Meski demikian, dari aliran ombak dan kesesuaian antara adukan laut dan gumulan ombak, buih itu membuahkan keindahan." -Jalaluddin Rumi  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #mutiararumi #quotesoftheday #rumi
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan, sugeng ambal warsa ke-78 KH A. Mustofa Bisri @s.kakung . Semoga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan dan hidup yang penuh barokah. Aamiin...  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #harlah #gusmus #tokohnasional
  • "Urip nang dunyo ora perlu kepingin dadi opo-opo lan ora perlu khawatir ora dadi opo-opo," dawuh dari KH Chusaini Ilyas.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #chusainiilyas
  • Niat puasa Asyura  نويت صوم عاشو راء سنة لله تعالى  Nawaitu shauma Âsyûrâ-a sunnatan lilâhi ta’âlâ.  “Saya niat puasa sunah Asyura karena Allah ta’âlâ.”  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #sunah #puasa #muharram
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Ustazah Nurul
  • Niat puasa tasu
  • Seminar Nasional Universitas Hasyim Asy
  • Orang yang meninggalkan salat karena udzur seperti orang yang lupa atau tidur maka ia tidak mendapatkan dosa melainkan tetap wajib mengqhada shalatnya. Sedangkan orang yang meninggalkan salat karena sengaja ia mendapatkan dosa dan wajib segera mengqadha salatnya.  Oleh karena itu, meninggalkan salat karena udzur atau sengaja tetap sama-sama wajib qadha.  Adapun tidur atau lupa yang dikategorikan udzur di sini adalah tidur atau lupa yang tidak lalai. Misalnya orang yang tidur sebelum masuknya waktu shalat atau orang yang tidur setelah masuknya waktu shalat akan tetapi pada kebiasaannya ia selalu bangun sebelum keluar waktu shalat atau ia memesan untuk dibangunkan kepada orang yang jujur dan dipercaya untuk dibangunkan sebelum keluar waktu shalat. Maka ketika ia tidak bangun hingga keluar waktu shalat, hal tersebut dianggap udzur dan tetap wajib mengqhada shalatnya.  Mengqadha salat tidak memiliki tata cara khusus dalam pelaksanaannya. Jumlah rakaat maupun gerakan-gerakannya tetap sama dengan salat yang ditinggalkan. Hanya saja, dalam lafadz niat salatnya ada yang diganti, yaitu ada’an diganti dengan qadha’an.  Contoh :  أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة قضاء لله تعالى  Usholli fardhos subhi rok’ataini mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala.  Refresensi : Fath al-Mu’in Bisyarhi Qurroti Al-‘Ain bi Muhimmati Ad-Din, At-Taqrirot As-Sadidah Fil Masa’il Al-Mufidah.  Selengkapnya baca di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #keislaman #salat #fiqih
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist