Qonun asasi Nahdlatul Ulama (NU) cukup banyak memuat ayat Al-Qur’an, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari memilih 33 ayat untuk dicantumkan dalam berorganisasi di NU.
Ayat-ayat tersebut tidak dipilih karena ruang kosong tapi memiliki landasan teoritis untuk menjadi gambaran di NU. Karena waktu terbatas saya memilih beberapa ayat saja untuk disosialisasikan ke warga NU.
1. Persaudaraan sesama Muslim.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ﴾، (الحجرات : 10)
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
2. Metode dakwah dengan cara yang bijaksana juga bijaksini.
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ﴾ (النحل :125)
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, peringatan yang baik dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmulah yang mengetahui siapa yang sesat dari jalan Nya dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang mendapat hidayah.” (Q.S. An Naml:125)
3. NU memilih metode taklid dalam beragama dan menganut paham terbaik dalam Islam yaitu 4 Mazhab:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾ (الانبياء : 7)
“Maka bertanyalah kamu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Anbiya’:7)
…فَبَشِّرْ عِبَادِ (17) الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ﴾ (الزمر : 17-18) .
“… Sampaikan berita itu kepada hamba-hambaKu. yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.”
4. Mengagungkan hamba Allah yang menjadi manusia terbaik dan bersalawat kepadanya, yakni Rasulullah shalallahu alaihi wasallam
… فَالَّذِينَ آَمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ﴾ (الاعراف : 157)
“… Maka orang-orang yang beriman kepadanya (Muhammad), memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُواتَسْلِيمًا﴾ (الاحزاب : 56)
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah dengan penuh penghormatan.” (Q.S. Al Ahzab:56).
5. NU selalu mendoakan leluhurnya, para gurunya dan orang-orang yang mendahuluinya dalam Islam
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ﴾ (الحشر : 10)
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) pada berdo’a: Ya Tuhan ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami beriman dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al Hasyr:10)
6. Sikap kebangsaan NU menerima hidup bersama dengan kelompok manapun, agama apapun, suku dan bahasa apa saja:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ﴾، (الحجرات : 13)
“Wahai manusia, sesungguhnya Aku telah menciptakan kamu dari seorang lelaki danseorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah diantara kamu semua.” (Q.S. Al Hujurat:13)
7. Warga NU selalu mendekatkan diri kepada Allah. Ketika tidak mampu maka mendekat kepada orang-orang yang dekat dengan Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ﴾ (التوبة : 119)
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan beradalah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (Q.S. At Taubah:119)
وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ﴾ (التوبة : 10)
“… Dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka (Muhajirin dan Anshar) dengan baik, Allah ridla kepada mereka.”
Oleh: KH Ma’ruf Khozin
Alhamdulillah
Petunjuk jalan menuju kebenaran yang luar biasa. Menempatkan pondisi Islam Aswaja dan NU dalam bingkai Al Qur’an yang kuat.