• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Mbah Jad Pemilik Pesantren Khas NU

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-07-16
in Kiai, Pesantren, Tokoh
0
Pesantren Tirakat Mbah Jad Khas NU

Pesantren Tirakat Mbah Jad Khas NU

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Jika di Banten ada Kiai Munfasir, di Nganjuk ada Kiai Muzajjad atau dipanggil Mbah Jad. Ia adalah pengasuh Pesantren Tirakat. Kabupaten Nganjuk seperti tak pernah absen melahirkan orang-orang alim di setiap zaman. Mahaguru ulama tanah Jawa yang masyhur, Kiai Zainudin Mojosari Nganjuk, seakan terlahir di setiap era.

Kiai Muzajjad yang usianya diperkirakan 70 tahunan tidak menikah atau istilah santrinya ‘uzubah. Beliau istiqomah berpuasa dan mengkonsumsi nasi jagung dan lauk tak bernyawa. Santri Jawa menyebutnya ngrowot.

Selain riwayat pendidikannya, saya tidak banyak tahu asal-usul Mbah Jad. Namun, pengakuan dari dzuriyah KH Abdul Karim dan keunikan pribadinya membuat saya harus berkunjung ke pesantrennya.

Pesantren Tirakat Mbah Jad berupa kamar-kamar kecil, terbuat dari kayu dan bambu. Gotakan-gotakan kecil itu dihuni oleh 30 santri.

Rekruitmennya cukup sulit. Sarat masuk menjadi penghuni Pesantren Tirakat ini harus puasa ngrowot 40 hari, 1 tahun, 2 tahun sampai 3,5 tahun. Setiap santri baru diberi masa puasa berbeda. Setelah lulus dilanjutkan puasa dawud.

Perbedaannya dengan Kiai Munfasir Banten, santri di Kiai Muzajjad diajari 12 disiplin ilmu secara lengkap, tauhid, fikih, tafsir, nahwu, sharaf, mantiq, badi’, bayan, ma’ani, ‘arud, qawafi, dst. Di Kiai Munfasir tak selengkap itu.

Baca Juga: Sosok Seorang Guru Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari

Perbedaan lain, di Kiai Munfasir sarat masuk menjadi santri, pola makan harian dan disiplin dzikir lebih ekstrim. Sedangkan kesamaan paling menonjol adalah kebersihan.

Mbah Jad adalah sisi lain wajah Nahdlatul Ulama (NU). Ormas Islam yang saya sebut sebagai penangkaran ajaran-ajaran Nabi Muhammad yang sangat kaya.

Ada sosok seperti Sayidina Abu Bakar yang menjadi soko guru yang kebapakan, ada seperti Sayidina Ali intelektual yang gagah perkasa, ada Sayidina Umar negarawan yang menjadi arsitek imperium besar Islam, ada seperti Sayidina Utsman konglomerat dengan banyak kolega, ada Abu Dzar yang miskin tapi revolusioner. Singkatnya 124 ribu sahabat sepeninggal Nabi adalah cetakan hidup atas ajaran Nabi. Nabi tak membuat 124 ribu itu dalam satu cetakan dan ukuran tunggal dan NU yang melestarikannya

Di NU, jama’ahnya bisa memilih model mana yang cocok dengan kepribadian dan passion masing-masing dalam berislam (A Tsauri)

Teruntuk Mbah Jad, lahul fatihah

Previous Post

Resensi Buku: Sejarah Otentik Politik Nabi Muhammad

Next Post

Resensi Buku: Rich Dad Poor Dad

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Resensi Buku: Rich Dad Poor Dad

Resensi Buku: Rich Dad Poor Dad

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tafsir Surah Al-Hasr Ayat 18: Pentingnya Mengelola Waktu dengan Baik
  • Haji Akbar, Pengertian dan Keutamaannya
  • Masih Relevankah Mengikuti Organisasi?
  • Enggan Haji Padahal Mampu, Ini Pendapat Para Ulama
  • Benarkah Emas Bertahan di Situasi Apapun?

Komentar Terbaru

  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Technologeek IPTEC pada Metaverse adalah Masa Depan Dunia Pendidikan Juga?
  • Khoirul pada Veve Zulfikar Basyaiban Keturunan Rasulullah?
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng