tebuireng.co- Hijr Ismail merupakan bangunan yang berbentuk seperti pagar setengah lingkaran dan tepat berada di samping Ka’bah. Hijr Ismail menjadi tempat bersejarah karena pada asalnya Hijr Ismail merupakan satu kesatuan dari Ka’bah yang telah dibangun dengan sempurna oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Namun akibat adanya banjir bandang yang sempat merobohkan sebagian dinding-dinding Ka’bah, kaum Quraisy pun melakukan pemugaran Ka’bah lalu merenovasi kembali. Pada saat itu, Nabi Muhammad diperkirakan usianya masih 35 tahun dan belum diutus menjadi rasul.
Akan tetapi, karena kekurangan dana untuk menyempurnakan pembangunan sesuai fondasi yang dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail As, akhirnya kaum Quraish meninggikan bangunan Ka’bah dan mengurangi panjangnya.
Mereka mengeluarkan bagian bangunan Hijir dan sebagai gantinya mereka membangun dinding pendek, sebagai tanda bahwa ia termasuk di dalam Ka’bah.
Nabi juga pernah menjelaskan dalam hadisnya mengenai Hijr Ismail yang dahulu merupakan satu kesatuan dengan Ka’bah. Seperti yang telah diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud
حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ أُمِّهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ كُنْتُ أُحِبُّ أَنْ أَدْخُلَ الْبَيْتَ فَأُصَلِّيَ فِيهِ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَأَدْخَلَنِي فِي الْحِجْرِ فَقَالَ صَلِّي فِي الْحِجْرِ إِذَا أَرَدْتِ دُخُولَ الْبَيْتِ فَإِنَّمَا هُوَ قَطْعَةٌ مِنْ الْبَيْتِ فَإِنَّ قَوْمَكِ اقْتَصَرُوا حِينَ بَنَوْا الْكَعْبَةَ فَأَخْرَجُوهُ مِنْ الْبَيْتِ
Telah menceritakan kepada kami Al-Qa’nabi, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dari ‘Alqamah dari ibunya dari Aisyah, ia berkata, aku ingin memasuki Ka’bah dan melakukan salat di dalamnya. Kemudian Rasulullah menggandeng tanganku dan memasukkanku ke dalam Hijr, dan beliau berkata, “Apabila engkau hendak memasuki Ka’bah, sesungguhnya Hijr tersebut merupakan bagian dari Ka’bah. Sesungguhnya kaummu menguranginya ketika membangun Ka’bah, dan mengeluarkan Hijr dari Ka’bah.” (H.R. Abu Dawud)
Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa awal adanya Hijr Ismail adalah bekas kamar Ismail bersama ibunya, Siti Hajar. Tempat yang awalnya hanya pondasi batu dan ditutup atapnya dengan dedaunan ini menjadi lokasi Ismail dan Siti Hajar beristirahat.
Di antara keutamaan dari Hijr Ismail adalah tempat yang berkah yang bisa menjadi wasilah do’a diijabah. Hal tersebut tentu menjadi keistimewaan tersendiri bagi Hijr Ismail sehingga menjadi salah satu tempat favorit para pengunjung kota Mekkah baik untuk melaksanakan ibadah haji ataupun umroh.