tebuireng.co – Profil Ning Winda, istri dari KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan panggilan gus Baha, menarik untuk dibaca karena memiliki nasab waliyullah. Ning Winda merupakan salah seorang putri kiai dari Pesantren Sidogiri, salah satu pesantren tertua di Indonesia.
Ringkas dari profil Ning Winda merupakan cucu dari Kiai Hasani. Ning Winda adalah sosok perempuan yang rendah hati dan tidak suka dengan kehidupan glamor.
Ibu dari Tasbiha Mahmida, Hasan Tasbiha, dan Mila Tasbiha ini merupakan istri yang sering diceritakan KH Bahaudin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha dalam ngajinya.
Ning Winda dan Gus Baha menikah di tahun 2003, setelah Gus Baha menamatkan belajarnya di Pondok Pesantren Sarang atas saran dari pamanya yang dari keluarga Sidogiri.
Ada kisah unik sebelum pernikahan Gus Baha dan Ning Winda, saat itu Gus Baha mendatangi mertuanya untuk mengabarkan bahwa ia adalah seorang yang tidak banyak memiliki harta dan juga tidak senang dengan kehidupan glamor.
Hal ini diutarakan bertujuan agar calon mertuanya ini kelak tidak kecewa setelah melihat keadaan Gus Baha dan anaknya.
“klop” jawab calon mertua Gus Baha kala itu yang artinya ia juga seperti gus baha hidup dengan penuh kesederhanaan.
Berbeda dengan pernikahan putra-putri tokoh masyarakat kebanyakan yang sangat meriah, pernikahan Gus Baha penuh dengan kesederhanaannya, ia pergi ke Pasuruan hanya dengan menaiki bus ekonomi sendirian.
Kehidupan di Yogyakarta
Setelah menikah, Gus Baha memboyong sang istri ke Yogyakarta, bukan tanpa alasan, Gus Baha memilih Yogya sebagai tempat perantauan dikarenakan kota tersebut kala itu dikenal sebagai kota cendekiawan. Sehingga Gus Baha ingin sekali menguji keilmuannya di kota tersebut.
Ning Winda memiliki akhlak yang sangat terpuji. Walaupun berasal dari keluarga pesantren besar, ia tak segan untuk hidup sederhana dengan suaminya bahkan rumah yang ditempati di Yogya masih menyewa.
Baca Juga: Biografi Gus Baha
Pernah suatu kali keluarga kecil ini telat membayar uang sewa di karenakan keadaan ekonomi pada saat itu lagi sulit.
Dalam keadaan seperti itu, Ning Winda tetap mendampingi serta mendukung Gus Baha dalam menyebarkan ilmunya. Di Yogyakarta, bermula dari 2-3 santri yang mengaji ke Gus Baha hingga bertambah banyak diantaranya dua santri senior bernama Rukhin dan Musthofa.
Memiliki nasab wali
Suatu hari Ning Winda sowan kepada Nyai Walidah Munawwir, istri dari KH Nawawi Abdul Aziz, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Ngrukem. Sesampainya di kediaman Nyai Walidah, belum sempat Ning Winda salaman, dirinya sudah ditanya oleh Nyai Walidah.
“Sampean Ning pundhi?” (kamu Ning-anak kiai-mana?) tanya Nyai Walidah.
“Kulo sanes Ning, Mbah,” (saya bukan Ning mbah) jawab Ning Winda.
Nyai Walidah kembali bertanya dengan pertanyaan sama, begitupu juga Ning Winda yang menjawab bahwa dirinya bukan merupakan ning, anak kiai manapun. Dari sini diketahui profil Ning Winda sangat kuat darah pesantren.
Lalu Nyai Walidah mengukuhkan Ning Winda, membeberkan nasab kewalian dari Ning Winda.
“Sampeyan Ning pundi? Wong Mbah-mbahmu ki wali,” (Kamu Ning mana? Orang kakek-kakekmu itu wali),” ujar Nyai Walidah.
Seketika Ning Winda terdiam, faktanya Ning Winda merupakan cucu dari Kiai Hasani Sidogiri, salah satu pesantren tertua di Indonesia, pesantren yang telah mencetak banyak alim dan wali-wali Allah.
Pesantren Sidogiri dahulu kala dibabat oleh salah satu keturunan dari Sunan Gunung Jati, hingga keberkahannya mengalir sampai saat ini.
Baca Juga : Profil Ning Jazil, Istri Gus Kautsar
Tipe Istri menurut Gus Baha
Dalam beberapa kajian Gus Baha ia sering mengutarakan beberapa kriteria istri ideal, di antaranya:
- Tidak terlalu suka dunia
- Mau diajak hidup sederhana
- Mau mendukung visi misi suami
Mungkin diantara kriteria itu terdapat dalam ning winda, sebagaimana ayat di Al-Qur’an yang mengabarkan bahwa laki-laki baik untuk perempuan-perempuan baik begitu sebaliknya, mungkin diri kita sekarang adalah cerminan istri kita dimasa depan
وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
Oleh: Badar Alam Najib
Mantap
Semoga keluarga Gus baha sehat selalu