Surah Al-Baqarah ayat 186 merupakan salah satu ayat yang membahas terkait janji Allah kepada hambanya yang berdoa bahwa Allah akan selalu mengabulkan segala doa dan tidak pernah menyia-nyiakannya. Ayat tersebut berbunyi:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S Al-Baqarah:186)
Ayat ini merupakan janji Allah terhadap hambanya yang berdoa. Sehingga hal ini cukup menjadi penyemangat bagi setiap orang untuk tidak berputus asa terhadap doa yang telah dipanjatkan. Dalam ayat lain juga dijelaskan:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ
Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). (Q.S Al-Ghafir:60)
Berdoa merupakan bentuk komunikasi seorang hamba dengan tuhannya. Berdoa juga disebut sebagai ibadah karena dalam praktiknya menunjukan penghambaan diri kepada Allah dengan menyatukan semua harapan pada-Nya.
Dua ayat diatas menjadi penjelas bagi hambanya untuk tidak pernah berputus harapan dalam berdoa karena Allah pasti akan mengabulkan setiap doa selama konten atau isi doa tersebut baik. Akan tetapi, bentuk pengabulan doa bermacam-macam. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama.
Salah satunya adalah Imam Al-Baijuri di dalam kitabnya Tuhfatul Murȋd ‘alȃ Jauharatit Tauhȋd yang menjelaskan bahwa diantara bentuk dari pengabulan doa yang pertama yakni Allah memberikan kepada hambanya persis seperti apa yang diminta dengan segera.
Kedua dengan menunda untuk memberikan apa yang diminta di lain waktu karena adanya kemaslahatan di lain waktu tersebut. Sehingga seorang yang berdoa diharuskan untuk menunggu dengan sabar dalam kurun waktu yang tidak sebentar.
Ketiga, Allah mengabulkan doa hambanya dalam bentuk lain yang tidak sesuai dengan apa yang diminta yang pada hakikatnya apa yang diberikan Allah adalah lebih baik daipada apa yang diminta.
Meski Allah telah berjanji akan pengabulan doa yang dipanjatkan hambanya sebagaimana yang tercantum dalam ayat Al-Qur’an, akan tetapi kita juga harus memperhatikan ketentuan dan tata cara yang baik dalam berdoa agar doa kita diijabah oleh Allah.
Diantara hal yang harus diperhatikan ketika berdoa adalah mengakui kerendahkan diri dihadapan Allah dan memuji keagungan-Nya seperti yang disebutkan dalam surahAl-A’raf ayat 55 yang
artinya “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah menjaga diri dari seuatu yang haram sebab hal tersebut bisa menjadi wasilah ditolaknya doa kita. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis:
‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim)
Demikian bisa disimpulkan bahwa meski terdapat janji Allah akan adanya pengabulan setiap doa akan tetapi setiap hamba juga harus memperhatikan betul tata cara berdoa yang benar yang mana hal tersebut bisa menjadi wasilah dikabulkannya doa oleh Allah swt.
Baca juga: Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa Menurut Kitab Irsyadul ‘Ibad