Menteri agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menjelaskan bahwa Pesantren memiliki peran serta sumbangsih yang besar terhadap negara bahkan sebelum merdeka. Hal tersebut disampaikan dalam acara sarasehan peningkatan kemandirian pesantren yang diselenggarakan di Jakarta Internasional Expo (JIEXPO). Sabtu (16/12/23).
Menurutnya, Indonesia dan Pesantren memiliki jejak sejarah yang cukup panjang karena Pesantren telah membaktikan dirinya untuk Indonesia bahkan sebelum era kemerdekaan.
Ia menjelaskan bahwa pada masa penjajahan, pesantren telah berperan memberikan ruang pendidikan alternatif bagi anak-anak di pelosok Indonesia, di mana pada saat itu pendidikan hanya bisa diakses oleh anak keturunan belanda dan priyayi.
Pesantren juga ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan membuat banyak tokoh pesantren yang gugur. Bahkan, dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pun, Pesantren juga ikut berkontribusi dengan memelopori pertempuran untuk melakukan perlawanan dan mengusir tentara Sekutu yang datang dan ingin kembali menjajah Indonesia.
Seperti yang dilakukan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Ulama asal Pesantren ini dikenal telah mengeluarkan fatwa resolusi jihad sebagai perintah untuk menarik para santri dan kiai untuk ikut serta mengusir para tentara Sekutu demi mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia.
Gus Yaqut mengungkapkan bahwa eko sejarah antara Pesantren dan Indonesia terus berlanjut ketika Pesantren juga ikut berjuang menegakkan demokrasi yang belum pernah ada sebelumnya. Yang mana hal tersebut menjadi salah satu sumbangsih yang telah diberikan Pesantren terhadap negara.
Untuk itu, Gus Yaqut menyampaikan bahwa hal tersebut sudah sepantasnya untuk diapresiasi yakni di antaranya dengan memberikan perhatian lebih terhadap pesantren.
Menteri agama tersebut juga mengungkapkan bahwa saat ini, pemerintah telah berusaha memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pesantren utamanya di bidang pendidikan dan ekonomi.
Dalam bidang pendidikan, Gus Yaqut mengaku telah memberikan beberapa kemudahan kepada para santri dalam belajar seperti mengadakan program beasiswa. Program beasiswa dari pemerintah yang kini sudah berjalan untuk para santri adalah Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Program ini merupakan kolaborasi Kementerian Agama (Kemenag) dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan berupa pengelolaan dan pendanaan beasiswa gelar yang bersumber dari Dana Abadi Pesantren bagi santri lulusan Pondok Pesantren. Gus Yaqut menjelaskan bahwa program beasiswa tersebut bertujuan agar seluruh santri di Indonesia bisa menikmati pendidikan dengan baik.
Sedangkan dalam bidang ekonomi, pemerintah terus melakukan berbagai cara guna meningkatkan kapasitas ekonomi yang dimiliki pesantren seperti memberikan edukasi ekonomi, modal dan pemasaran sehingga pesantren bisa lebih mandiri dan tidak bergantung pada pihak di luar Pesantren.
Gus Yaqut berharap pesantren akan tumbuh menjadi lembaga yang independen utamanya dari sisi ekonomi sehingga dalam melaksanakan kegiatannya, pesantren tidak lagi membutuhkan bantuan dana dari pihak luar karena semua kebutuhannya telah dipenuhi secara mandiri memalui program bisnis yang telah dijalankan oleh pesantren.
Baca juga: The 100 dan Keterlibatan Pesantren