ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home News Gus Ipang

Mahbub Djunaidi dalam Pandangan Gus Sholah

Abdurrahman by Abdurrahman
2022-05-31
in Gus Ipang, Kebangsaan, News, Tebuireng, Tokoh
1 0
0
Sketsa wajah Mahbub Djunaidi

Sketsa wajah Mahbub Djunaidi (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Pengasuh Pesantren Tebuireng (2006-2020) KH Shalahuddin Wahid (Gus Sholah) mengatakan bahwa Mahbub Djunaidi adalah seorang jurnalis yang memiliki kecerdasan analisis yang hebat.

Hal ini ia sampaikan kepada salah satu vlogger video saat hendak melakukan perjalanan di Bandar Udara Adi Sutjipto.

Biografi Mahbub Djunaidi secara ringkas, ia adalah ketua umum pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Ia lahir di Jakarta pada 22 Juli 1933. Sebelum menjadi aktivis PMII, Mahbub Djunaidi adalah Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

“Yang bisa dipelajari dari sosok Mahbub, beliau memiliki kemampuan menulis, kemampuan analisis dan keberaniannya,” kata Gus Sholah seperti dikutip dari akun youtube Mang Djana, Selasa (31/5/2022).

Mahbub Djunaidi sambutan di acara HMI (ist)

Gus Sholah menambahkan bahwa dengan modal keberaniannya, Mahbub Junaidi berani tampil sebagai orang yang berprinsip dan tidak oportunis. Dalam menghadapi segala sesuatu, ia berpegang teguh pada sikap idealisnya.

“Sekarang mencari orang berprinsip sangat sulit,” tambahnya.

Dikatakan, sosok humoris, cerdas, serta karakter tulisannya yang mampu memadukan antara satire dan humor menjadi nilai lebih tersendiri bagi Gus Sholah. Tak salah, bila Mahbub sendiri disemati julukan sebagai Pendekar Pena.

Sejak 23 November 1986 sampai 8 Oktober 1995, ia menulis rutin setiap minggu untuk rubrik Asal Usul di koran harian Kompas.

Rubrik ini mensyaratkan tulisan yang amat ketat. Tulisan-tulisannya di rubrik ini disinggung dan dipaparkan secara ringan dan lebih menekankan pada sisi humornya.

Baca Juga: Gus Sholah Sosok yang Komplit

Rintangan tulisan yang penuh syarat ini mampu dipenuhi Mahbub. Esai Mahbub Djunaidi banyak ditunggu-tunggu masyarakat. Selama 9 tahun menulis di rubrik ini, ia telah menulis 236 buah tulisan.

“Menulisnya dengan gaya yang saya pikir, tidak ada yang nyamain,” tutur Gus Sholah.

Gus Sholah berharap, pikiran dan kebaikan yang pernah dilakukan Mahbub Junaidi untuk selalu dilanjutkan. Setidaknya mencontoh esai Mahbub Djunaidi yang enak dibaca.

Mahbub mengemukakan pendapatnya bahwa Pancasila mempunyai kedudukan lebih sublim dibanding Declaration of Independence susunan Thomas Jefferson yang menjadi pernyataan kemerdekaan Amerika Serikat tanggal 4 Juli 1776, maupun dengan Manifesto Komunis yang disusun oleh Karl Marx dan Friedrich Engels tahun 1847.

Tulisan Mahbub Djunaidi itu dibaca Bung Karno, dan karena tulisan Mahbub Djunaidi ini pula yang membuat Bung Karno takjub kepadanya dan tulisan-tulisannya.

Mahbub meninggal dunia  pada 1 Oktober 1995. Indonesia mesti bersyukur karena dalam sejarah republik ini, pernah hadir tokoh luar biasa dan multi talenta, yang sampai saat ini nyaris belum dijumpai tokoh sekaliber Mahbub.

“Karakter seperti Mahbub itu, tidak mudah mencarinya,” pungkasnya.

Terkait biografi Mahbub Djunaidi dan pemikirannya bisa dibaca di beberapa karyanya:

  1. Dari Hari Ke Hari (1975)
  2. Lakulah Sebuah Hotel (1978)
  3. Politik Tingkat Tinggi Kampus (1978)
  4. Di Kaki Langit Gunung Sinai (karya Mohamed Heikal, 1979)
  5. Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah (karya Michael H. Hart, 1982)
  6. Binatangisme (karya George Orwell, 1983)
  7. Cakar-Cakar Irving (karya Art Buchwald, 1982)
  8. Lawrence dari Arabia (karya Philiph Knightly, 1982)
  9. 80 Hari Berkeliling Dunia (karya Jules Verne, 1983)
  10. Angin Musim (1985)
  11. Kolom Demi Kolom (1986)
  12. Humor Jurnalistik (1986)
  13. Mahbub Djunaidi Asal Usul (1996)

Oleh: A Fikri

Tags: esai Mahbub DjunaidiGus DurGus SholahMahbub DjunaidiTebuireng
Previous Post

Ma’had Jami’ah, Pusat Mahasiswa Tebuireng

Next Post

Amalan Melancarkan Rezeki dari Mbah Moen

Abdurrahman

Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng dan aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri

Next Post
Mbah Moen dan Gus Baha

Amalan Melancarkan Rezeki dari Mbah Moen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Ketiga Pendiri ACT Terima Aliran Dana Umat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendiri ACT, Dekat PKS dan Kritik Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Jika kamu takut diterpa angin kencang, jangan pernah punya cita-cita untuk jadi pohon yang tinggi," dawuh dari KH Achmad Chalwani.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #annawawi
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan selamat kepada Bapak KH Achmad Roziqi, Lc., M.H.I. atas amanah baru sebagai Mudir Ma
  • "Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad," Al-Ghazali.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #quotesoftheday #alghazali
  • Hukum wukufnya orang yang sedang haid pernah dibahas oleh al-Imam al-Nawawi dalam kitab al-Idlah bahwa salah satu adab wukuf adalah dilakukan dalam keadaan suci.  Dengan demikian, wukuf yang dilakukan jamaah haji yang tengah menstruasi adalah sah, meski ia kehilangan keutamaan wukuf dalam keadaan suci. Al-Nawawi berkata:  اَلسَّابِعَةُ الْأَفْضَلُ أَنْ يَكُوْنَ مُسْتَقْبِلًا لِلْقِبْلَةِ مُتَطَهِّرًا سَاتِرًا عَوْرَتَهُ فَلَوْ وَقَفَ مُحْدِثًا أَوْ جُنُبًا أَوْ حَائِضًا أَوْ عَلَيْهِ نَجَاسَةٌ أَوْ مَكْشُوْفَ الْعَوْرَةِ صَحَّ وُقُوْفُهُ وَفَاتَتْهُ الْفَضِيْلَةُ  “Kesunnahan dan adab wukuf yang ketujuh. Yang lebih utama adalah menghadap kiblat, suci dari hadas dan menutupi aurat. Sehingga bila seseorang wukuf dalam keadaan berhadats, junub, haid, terkena najis atau terbuka auratnya, maka sah wukufnya dan ia kehilangan keutamaan” (Syaikh Abu Zakariya Yahya bin Syaraf al-Nawawi, al-Idlah, Beirut-Dar al-Hadis, hal. 313).  Berdasarkan referensi tersebut dapat dipahami bahwa kondisi menstruasi tidak mencegah kebsahan wukuf, sebab hanya berkaitan dengan keutamaan, bukan kewajiban.  Kaidah fiqih menegaskan, “al-Wâjibu lâ yutraku illâ li wâjibin” (kewajiban tidak dapat ditinggalkan kecuali karena kewajiban lainnya), sebagian ulama meredaksikan dengan bunyi kaidah “al-wâjibu lâ yutraku li sunnatin” (kewajiban tidak boleh ditinggalkan karena kesunnahan).  Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #haji2022 #haji #hajiindonesia
  • Idul Adha beda di tahun 2022 nampaknya bakal jadi kenyataan. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.  Ketetapan ini dituangkan dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah. Meski demikian, hingga kini pemerintah belum menentukan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.  “Idul Adha (10 Dzulhijjah1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M,” bunyi Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah dikutip pada Senin (20/6/2022).  Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin memaparkan, jika mengacu pada garis tanggal Kriteria Baru MABIMS, menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.  Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.  “Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya akan diinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama,” tandasnya.  Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #haji #haji2022 #iduladha #nahdlatululama #muhammadiyah
  • "Orang yang beriman tidak hanya berikhtiar, tapi juga tawakkal dan berdoa", dawuh dari KH A. Mustofa Bisri.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #gusmus #gusmusquotes
  • Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy
  • "Berwudhulah dengan cinta, sebelum berwudhu dengan air. Sungguh, tidak boleh shalat dengan hati penuh kedengkian, dendam, dan kebencian," Jalaluddin Rumi.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #mutiararumi #quotesoftheday #rumi
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  Keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Hashaim Shah Wali Arrazy, putra kedua Abuya Dr. Arrazy Hasyim, MA.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #duka #arrazyhasyim #ribathnouraniyyah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist