tebuireng.co – Penceramah kondang Gus Miftah, mengatakan jika Gus Sholah (KH Salahuddin Wahid) adalah sosok yang komplit.
Hal ini disampaikannya pada acara peringatan haul ke-2 Gus Sholah pada Jumat (4/2/2022).
Acara ini dilaksanakan secara hibryd, yakni secara virtual dan tatap muka. Adapun titik pusatnya terletak di Pesantren Tebuireng, Jombang.
Mengawali kalimatnya, Gus Miftah mengajak seluruh peserta yang hadir baik secara langsung maupun virtual agar sama-sama bisa mengambil pelajaran dari sosok yang diperingati haulnya.
“Setiap peringatan haul, tentunya kita harus bisa mengambil pelajaran dari tokoh yang kita peringati haulnya,” ucapnya.
[bctt tweet=”Gus Sholah sosok yang komplit” username=””]
Kekaguman Gus Miftah kepada sosok Gus Sholah terletak pada perannya yang komplit. “Perannya sebagai ulama dan kiai tidak membelenggunya untuk beraktivitas lebih dari ulama dan kiai,” tambahnya.
Sesuai pengamatannya, Gus Sholah memang tidak sebatas kiai. Lebih dari itu, ia juga seorang politisi, penulis produktif dan aktivis.
Sosok yang komplit itu juga aktif di bidang politik, Gus Sholah pernah tercatat mencalonkan dirinya sebagai wakil presiden membersamai Wiranto pada perhelatan pemilu tahun 2004.
“Ia juga pernah menjabat sebagai wakil ketua Komnas HAM tahun 2002-2007. Jabatan MPR RI ia duduki pada tahun 1998-1999,” imbuhnya.
Sebagai aktivis, Gus Sholah tercatat pernah menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), anggota dewan penasehat YLBHI, wakil ketua PMII cabang Bandung dan beberapa organisasi yang pernah dipimpin oleh Gus Sholah.
Baca Juga: Keislaman dan Keindonesiaan
Adapun di bidang kepenulisan atau literasi, ia adalah satu dari beberapa penulis lepas di media cetak dan online. Tulisannya banyak membahasa soal kemanusiaan, keislaman, kebangsaan dan NU. Ada sederetan buku yang lahir dari tangan Gus Sholah. Salah satunya ialah buku “Kembali ke Pesantren”.
Gus Miftah juga berharap supaya putra pertama Gus Sholah, Irfan Asy’ari Wahid atau Gus Ipang mampu melanjutkan jejak Gus Sholah.
“Gus Ipang Wahid, mudah-mudahan bisa menjadi miniatur Gus Sholah,”jelasnya.
Sementara itu, Reza Ahmad Zahid atau yang akrab disapa dengan Gus Reza mengatakan jika Gus Sholah merupakan kiai yang memiliki himmah ulama yang real yaitu semangat perjuangan yang nyata. Salah satunya dengan mengayomi orang lain tanpa membeda-bedakan.
“Selain itu beliau adalah seorang yang al-faqih al-hakiki, yang fakih dalam hal yuzawwiju bainal haqqi wal wakih,”jelas putra pertama KH. Imam Yahya Mahrus ini.
Menurutnya, seseorang yang disebut sebagai al-faqih al-hakiki ialah orang yang mampu mengkombinasikan antara ilmu yang dimiliki dengan kondisi yang real masyarakat dan perubahan sosial yang terjadi.
“Gus Sholah memerintahkan atau mengarahan kepada santri- santrinya beliau pasti mengerjakan dulu apa yang ia arahkan atau nasihatkan,” imbuhnya.
Gus Reza juga menceritakan salah satu produk Gus Sholah yang sampai saat ini masih bisa dinikmati yaitu kantin kejujuran, yang mana seorang penjual dan pembeli saling percaya.
Menggunakan konsep yang terdapat dalam muamalah bab bai’ al-mu’atah atau jual beli yang dilakukan atas kesepakatan dua orang pelaku akad atas harga yang telah ditetapkan tanpa adanya akad dan shigat.
Transaksi ini dikatakan sah dan diperkuat oleh Imam Al- Ghazali akan tetapi dikhususkan untuk perdagangan yang ringan atau harga murah.
Bukan hanya mengaktulisasikan bai’ al-mu’atah, Gus Sholah juga mengambil hikmah dari penjualan tersebut sebagai media dalam mencetak santri-santri yang jujur, sehingga tidak heran jika Gus Sholah terkenal deangan sifat kejujurannya.
Selain itu, Gus Sholah juga dikenal sebagai Ar silur arham yakni menyambung silaturrahmi ke berbagai kalangan terutama kiai dan pondok- pondok pesantren.
Sehingga memberikan dampak positive bagi santri Tebuireng yang mana mendapatkan ilmu-ilmu berkualitas yang diajarkan langsung oleh para kiai ternama.
“Semoga pengurus-pengurus Tebuireng selalu istiqomah dalam perjuangan Gus Sholah dan mengamalkan nasihatnya,”tandasnya.
Penulis: A Fikri dan Shofiah