Presiden Jokowi singgung tragedi penindasan dan pembantaian yang terjadi di Palestina saat membuka forum R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Park Hyatt, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Menurutnya, sangat tidak bisa dinalar apabila dunia yang kini sudah mencapai masa super modern namun masih terjadi peperangan dan pembantaian secara terang-terangan dan menyebabkan ribuan korban jiwa termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia.
Mengacu pada konstitusi Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, ia menegaskan bahwa Indonesia sangat mengutuk dan mengecam keras agresi militer yang digencarkan Israel terhadap Palestina. Menurutnya, tragedi yang terjadi di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun. Sehingga, perundingan damai harus segera dimulai, gencatan senjata harus segera dilakukan, serta bantuan kemanusiaan harus dipercepat.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam merajut keberagaman dalam menjembatani perbedaan-perbedaan demi mempersatukan kemajemukan.
Di hadapan para pemimpin agama yang hadir, Presiden Jokowi mengungkapkan ajaran agama memiliki peran penting dalam menyatukan keberagaman bangsa. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan keberagaman suku dan bangsa, telah berhasil mengikis ego keagamaan dan kedaerahan sehingga bisa mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.
Hal tersebut tidak bisa diwujudkan tanpa pemimpin agama yang telah mengajarkan bahwa cinta tanah air, toleransi dan menjaga persatuan adalah bagian dari iman.
Ia sangat mengapresiasi inisiatif yang dilahirkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam menyelenggarakan R20 ISORA sebagai jembatan dalam menyatukan ide dan gagasan para pemimpin agama demi perdamaian dunia. Forum ini merupakan bentuk komitmen dari PBNU terhadap perdamaian dan kerja sama antar umat beragama.
Forum yang mengusung tema “Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan” ini ditujukan sebagai wadah bagi tokoh-tokoh agama, pemimpin masyarakat, dan akademisi untuk berbagi gagasan dan pengalaman dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi berharap forum dalam lintas agama tersebut bisa menjembatani perbedaan dan menghentikan segala bentuk pertikaian yang sedang terjadi. Sehingga akan terealisasi dunia yang damai, rukun dan sejahtera.
Baca juga: Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO