• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Bubur Muhdor, Kuliner Ramadan Khas Tuban yang Sarat Tradisi

Thowiroh by Thowiroh
2025-03-06
in Galeri
0
Bubur Muhdor: Kuliner Ramadan Khas Tuban yang Sarat Tradisi. (Ist)

Bubur Muhdor: Kuliner Ramadan Khas Tuban yang Sarat Tradisi. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Bubur Muhdor merupakan salah satu kuliner khas Tuban yang identik dengan Bulan Ramadan. Tradisi penyajian bubur ini telah diwariskan secara turun-temurun, tidak hanya sebagai hidangan berbuka puasa, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan warisan sejarah yang panjang.

Tradisi memasak Bubur Muhdor berasal dari Kampung Arab, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sejak pertama kali dibuat pada tahun 1937, bubur ini tetap menjadi sajian khas yang dinanti-nantikan masyarakat Tuban setiap Ramadan hingga saat ini.

Hidangan ini merupakan hasil akulturasi kuliner Timur Tengah yang dibawa oleh Syeikh Habib Abdul Qodir bin Alwi Assegaf. Pada masa penjajahan Belanda, bubur ini dijadikan siasat untuk menghadapi krisis pangan yang berkepanjangan.

Sebagai kuliner khas Ramadan, Bubur Muhdor biasanya disajikan sebagai takjil gratis yang dibagikan kepada masyarakat sekitar. Seiring waktu, antusiasme masyarakat untuk menikmati bubur ini semakin meningkat. Proses pembuatannya dilakukan secara gotong royong menggunakan kuali besar dan kayu bakar, mencerminkan semangat kebersamaan yang kuat.

Bahan utama Bubur Muhdor terdiri dari beras, santan kelapa, daging kambing, serta aneka rempah-rempah khas seperti bumbu gulai yang menghadirkan cita rasa autentik Timur Tengah. Perpaduan bahan-bahan ini menciptakan tekstur lembut dan rasa gurih yang khas.

Bubur Muhdor bukan sekadar makanan, tetapi juga mengandung nilai sosial dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi ini mencerminkan semangat berbagi, kepedulian sosial, serta kehangatan Ramadan yang selalu dinantikan masyarakat Tuban. Tak heran, banyak orang rela datang dari berbagai daerah hanya untuk mencicipi kelezatan bubur khas ini.

Sebagai salah satu tradisi unik Ramadan di Indonesia, Bubur Muhdor terus dilestarikan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Tuban. Kehadirannya bukan hanya sekadar kuliner berbuka puasa, tetapi juga bentuk akulturasi budaya yang memperkaya khazanah tradisi lokal.

Bagi siapa pun yang berkunjung ke Tuban saat Ramadan, mencicipi Bubur Muhdor bisa dijadikan pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Dengan cita rasa gurih yang khas dan nilai historis yang mendalam, Bubur Muhdor menjadi bukti bahwa kuliner dapat menjadi sarana menjaga kebersamaan dan mempererat ikatan sosial dalam masyarakat.

Baca juga: Berkah Ramadan bagi Pegiat UMKM

Previous Post

Majemuk Rasail, Risalah dan Khitabah Kiai Hasyim

Next Post

Nasihat Hadratussyaikh: Keutamaan Silaturahmi dan Ancaman Memutuskannya

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Nasihat Hadratussyaikh Keutamaan Silaturahmi dan Ancaman Memutuskannya. (Ist)

Nasihat Hadratussyaikh: Keutamaan Silaturahmi dan Ancaman Memutuskannya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Etika Bertetangga dalam Hadis Nabi
  • Kemenag Resmi Memulai MQKN ke-8 dengan Tahapan Seleksi Via CBT Berbasis Kitab Kuning
  • Qailulah, Rahasia Tidur Siang Ala Nabi
  • Tafsir Surah Qaf Ayat 18: Pentingnya Menjaga Lisan
  • Dhau’ Al-Mishbah fi Bayani Ahkam An-Nikah, Panduan Pernikahan Karya Kiai Hasyim

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng