Ahed Tamimi, aktivis muda asal Palestina ditangkap dan ditahan oleh Israel karena dicurigai telah menyerukan terorisme dan menghasut aksi kekerasan lewat akun media sosialnya. Ia ditangkap di kediamannya pada Senin, 6 November 2023. Hal tersebut terekam dalam video viral yang menampakkan Ahed Tamimi dibawa oleh tentara Israel yang juga membawa senjata.
Menurut Israel, penangkapan tersebut dilakukan karena pihaknya menemukan adanya unsur provokasi dalam melakukan tindak teroris dan aksi kekerasan dalam akun bernama “ahed_tamimi15” yang dituduh sebagai akun media sosial dari Ahed Tamimi. Mengetahui hal tersebut Ahed Tamimi ditangkap dan ditahan oleh pihak tentara Israel untuk diinterogasi lebih lanjut.
Sementara itu, Sang Ibu mengungkapkan bahwa anaknya tidak memiliki akun media sosial dengan nama “ahed_tamimi15” sebagaimana yang dituduhkan oleh Israel. Ia juga mengatakan bahwa untuk menangkap dan menahan anaknya, terdapat lebih dari 20 tentara Israel yang menggerebek rumahnya untuk kemudian menangkap sang anak yang masih berusia 22 tahun.
Ahed Tamimi dengan usia yang masih muda tersebut dikenal sebagai pahlawan bagi masyarakat Palestina. Ia dikenal begitu berani dan vocal dalam menyuarakan dan menentang permasalahan perampasan tanah milik Palestina yang dilakukan oleh Israel.
Pada tahun 2017, saat Ahed Tamimi masih berusia 16 tahun, ia juga pernah ditangkap oleh pihak Israel karena telah menampar dan menendang dua tentara Israel yang berada di halaman rumah keluarganya setelah menyuruh mereka pergi. Kejadian tersebut membuat Ahed Tamimi harus dihukum selama delapan bulan penjara karena aksinya yang disebut telah menyerang tentara.
Keberanian Ahed Tamimi juga tampak saat umurnya masih 14 tahun, ia telah berani melawan Israel yang hendak menangkap adik laki-lakinya dengan menggigit tentara Israel.
Menurut Ayahnya, Bassem Tamimi yang juga telah lama menjadi aktivis Palestina, generasi seperti Ahed Tamimi diharapkan untuk menjadi lebih kuat dan berani untuk nantinya bisa melakukan perlawanan yang lebih serius dengan kekuatan yang lebih besar sehingga bisa membebaskan Palestina dan mengakhiri penjajahan dan kebrutalan Israel di tempatnya.
Baca juga: Mengenal Mahmoud Darwish, Penyair Besar Palestina