Israel mengklaim telah berhasil membunuh salah satu anggota Hamas bernama Mohsen Abu Zina Dalam serangan udara yang dikirim Israel ke Jalur Gaza, Palestina pada Rabu, 8/11/23.
Mohsen Abu Zina adalah salah satu anggota Hamas terkemuka yang merupakan pemasok dan pengembang senjata strategis termasuk roket dalam aksi perlawanan Palestina terhadap Israel.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant juga mengatakan bahwa pasukannya telah memiliki satu target teroris Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan mereka, bunker dan ruang komunikasi. Meski demikian, belum ada komentar apa pun dari Hamas terkait pernyataan Israel yang telah membunuh anggotanya dalam aksi serangan udara.
Kondisi jalur Gaza, Palestina semakin memprihatinkan setelah adanya agresi brutal Israel di sana dalam satu bulan terakhir. Selain banyaknya fasilitas infrastruktur yang hancur akibat pengeboman, banyaknya korban tewas dalam agresi tersebut telah melebihi korban tewas dalam pecahnya perang Rusia Vs Ukraina yang berlangsung pada tahun lalu.
Seperti yang dikatakan Kementerian Kesehatan Gaza yang melaporkan bahwa per Senin (7/11), sebanyak 10.022 warga Palestina tewas imbas serangan Israel di Gaza, dengan 4.104 di antaranya merupakan anak-anak dan 2.641 lainnya adalah perempuan.
Sementara itu, pendudukan Israel akan terus berlanjut sebagaimana yang telah direncanakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengatakan bahwa Israel akan mengambil alih tanggung jawab atas keamanan di Gaza, setelah berhasil mengalahkan para pejuang Hamas.
Sejak 7 Oktober lalu Hamas melakukan penyerangan ke Israel yang dipicu oleh tekanan Israel kepada warga Palestina. Pejuang Hamas berhasil menerobos pagar yang membatasi Gaza dan meluncurkan roket ke daerah Israel yang tak bisa ditepis oleh iron dome mereka.
Militer Israel pun langsung melakukan serangan brutal yang tiada hentinya ke jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari sepuluh ribu warga Gaza yang di dominasi oleh anak-anak dan perempuan.
Komisaris Hak Asasi Manusia PBB, Volcker Turk, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa bulan tersebut merupakan satu bulan penuh pembantaian, penderitaan yang tiada henti, pertumpahan darah, kehancuran, kemarahan dan keputusasaan.
Penulis: Thowiroh
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Aktivis Muda Palestina, Ahed Tamimi Ditangkap Israel