Salah satu tradisi unik masyarakat Sumenep tepatnya di daerah Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep adalah tidur beralaskan pasir.
Hal ini telah menjadi tradisi sejak lama yang telah turun termurun dan terus dilestarikan oleh setiap generasinya. Desa Legung Timur ini juga dikenal sebagai desa pasir karena adat masyarakatnya yang biasa menggunakan pasir untuk alas tidur. Biasanya, mereka hanya menambahkan bantal untuk menemani tidurnya diatas pasir.
Dalam setiap perumahan disana, akan ada ruangan khusus berisi pasir yang diratakan dipojokan sebagai pengganti kasur. Meski demikian, hal ini bukan berarti masyarakat disana tidak memiliki finansial yang cukup untuk membeli kasur atau alas tidur lainnya, namun kebiasaan turun temurun ini telah membuat mereka lebih merasa nyenyak tidur diatas pasir daripada diatas kasur.
Bahkan pada saat melahirkanpun, masih terdapat ibu-ibu Desa Legung Timur ini melahirkan bayinya diatas kasur pasir dengan dibantu dukun bayi. Selain untuk alas tidur, warga disana juga biasa menggunakan pasir untuk memenuhi dan meratakan halaman mereka.
Berbeda dengan sebagian masyarakat yang menganggap bahwa pasir adalah benda yang berpotensi menyimpan kuman. Bagi masyarakat Desa Legung Timur, pasir diyakini memiliki manfaat tersendiri salah satunya adalah memberikan kehangatan ketika cuaca dingin dan memberikan sensasi dingin ketika cuaca sedang panas.
Kepercayaan lain masyarakat Desa Legung Timur mengenai khasiat tidur diatas pasir terhadap kesehatan juga dikuatkan dengan pernyataan para ahli yang menyebutkan bahwa tidur di atas pasir akan membuat kondisi tubuh jauh lebih rileks yang mana hal ini sangat baik untuk kesehatan.
Biasanya, masyarakat mengambil pasir dari pantai Lombang yang kemudian diayak hingga bersih dari material laut seperti batu, kerang, dan kerikil sehingga pasir yang digunakan sebagai alas untuk tidur akan terasa halus dan lembut. Selain itu, pasir yang digunakan biasanya akan diganti secara berkala agar tetap higienis dan aman untuk ditempati.
Sumenep sebagai daerah di ujung timur dari pulau garam ini memang dikenal memiliki ragam budaya yang masih sangat terjaga dan terus dilestarikan oleh masyarakatnya sebagai kekayaan budaya lokal. Tidak hanya itu, kekayaan alamnya seperti laut dan pantai juga tergolong asri dan sejuk dengan air laut yang jernih sehingga cocok sebagai destinasi wisata alam untuk menghilangkan stress dengan melihat keindahan laut yang asri.
Baca juga: Mengenal Kucing Busok, Ras Asli Indonesia dari Madura