• About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
LSPT
Home Kebangsaan

Tebuireng di Masa Penjajahan Jepang

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2021-08-03
in Kebangsaan, Pancasila
0 0
0
Tebuireng di Masa Penjajahan Jepang
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
LSPT

Tebuireng.co– Pada masa penjajahan Jepang, Tebuireng telah dikenal sebagai pusat pendidikan Islam yang sudah berkembang pesat. Sejak didirkan pada tanggal 3 Agustus 1899 M, Tebuireng terus mengembangkan pola pendidikan yang kuat akan tantangan zaman. Pengalaman melawan tekanan penjajah Belanda telah juga menuntut pesantren Tebuireng untuk terus berinovasi.

Hasilnya setelah Jepang masuk menjajah Indonesia pada tanggal 1 Maret tahun 1942, dimana saat itu pemerintahan Jepang melarang masyarakat pesantren melakukan surat-menyurat selain menggunakan huruf latin, banyak alumni Tebuireng yang terbantu lantaran di Tebuireng sudah diajari pelajaran umum.

Menurut Akarhanaf dalam Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, Bapak Umat Islam Indonesia (2018) Saat pemerintah Jepang melakukan pencatatan terhadap jumlah kiai dan ulama di Indonesia, ditemukan ada 20.000 kiai dan ulama yang pernah menjadi santri Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, mereka tersebar di seluruh Nusantara.

Pemerintahan Jepang yang saat itu sedang terlibat perang pasifik atau perang Asia Timur Raya kemudian memenjarakan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari lantaran menolak tunduk pada kemauan pemerintah Jepang untuk melakukan seikerei, yaitu kewajiban berbaris dan membungkukkan badan ke arah Tokyo setiap pukul 07.00 pagi, sebagai simbol penghormatan kepada Kaisar Hirohito dan ketaatan kepada dewa matahari.

Selama 4 bulan penguasa militer Jepang menahan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari. Di dalam penjara beliau menagalami berbagai macam perlakuan kasar bahkan penyiksaan sehingga tulang-tulang jari tangan kanannya patah tidak dapat digerakkan.

Penahanan Hadaratussyaikh Hasyim Asy’ari menyebabkan kegiatan belajar mengajar di pesantren Tebuireng berhenti total. Penahanan itu pula menyebabkan keluarga Hadratussyaikh berpindah. Istri Kiai Hasyim, Nyai Masruroh harus mengungsi ke Pesantren Denanyar yang terletak di sebelah barat Kota Jombang.

Putera Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, KH. Wahid Hasyim bersama KH Wahab Hasbullah berjuang keras untuk membebaskan Kiai Hasyim dari tahanan, salah satu cara yang ditempuh oleh keduanya adalah jalur diplomasi.

Meraka berdua dibantu oleh seorang perwira Jepang bernama Abdul Hamid Ono yang bertugas di Jakarta sejak perang dunia II. Dia yang awalnya bertugas mengawasi Kiai Hasyim, kemudian ikut membantu membuka jalur diplomasi dan komunikasi antara pihak Tebuireng dan militer Jepang.

Berkat upaya diplomasi Kiai Wahid dan Kiai Wahab Hasbullah dengan para pembesar Jepang terutama Saikoo Sikikan di Jakarta serta banyaknya protes dari para kiai dan santri di seluruh Indonesia, Jepang akhirnya membebaskan Hadratussyaikh tanggal 18 Agustus 1942.

Sadar akan wibawa dan pengaruh besar Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, Jepang kemudian menjadikan beliau sebagai pimpinan Shumubu, cikal bakal Kementerian Agama saat ini yang dibentuk Jepang pada Mei 1942. Tetapi Hadratussyaikh menyerahkan tugas itu kepada puteranya, Kiai Wahid Hasyim.

Selanjutnya, Kiai Wahid Hasyim dalam tugasnya berupaya mendirikan Kantor Jawatan Agama yang berlokasi di daerah-daerah (Shumuka). Sedangkan Hadratussyaikh berada di Tebuireng, membina dan mendidik para santri.[]

Baca juga:

Tebuireng di Masa Penjajahan Belanda

Abdul Hamid Ono, Perwira Pembuka Diplomasi Tebuireng-Jepang

Tags: HadratussyaikhJepangPenjajahanTebuireng
Previous Post

Gus Sholah dan Nyai Farida, Contoh Cinta Inspiratif

Next Post

Pendidikan Islam: Kontinuitas dan Perubahan (1)

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Pengasuh Tebuireng KH Salahuddin Wahid (2006-2020) saat menjelaskan Pendidikan Islam pada acara 120 Pesantren Tebuireng (Ist)

Pendidikan Islam: Kontinuitas dan Perubahan (1)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Ketiga Pendiri ACT Terima Aliran Dana Umat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendiri ACT, Dekat PKS dan Kritik Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratibul Haddad dan Segala Khasiat Membacanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Open casting film tentang kejujuran. Silakan daftarkan diri kalian, kirim melalui email yang tercnatum pada gambar di atas.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #maksitebuireng #film #filmindonesia
  • "Dunia ini adalah buih yang dipenuhi barang rongsokan yang terapung-apung. Meski demikian, dari aliran ombak dan kesesuaian antara adukan laut dan gumulan ombak, buih itu membuahkan keindahan." -Jalaluddin Rumi  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #mutiararumi #quotesoftheday #rumi
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan, sugeng ambal warsa ke-78 KH A. Mustofa Bisri @s.kakung . Semoga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan dan hidup yang penuh barokah. Aamiin...  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #harlah #gusmus #tokohnasional
  • "Urip nang dunyo ora perlu kepingin dadi opo-opo lan ora perlu khawatir ora dadi opo-opo," dawuh dari KH Chusaini Ilyas.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #chusainiilyas
  • Niat puasa Asyura  نويت صوم عاشو راء سنة لله تعالى  Nawaitu shauma Âsyûrâ-a sunnatan lilâhi ta’âlâ.  “Saya niat puasa sunah Asyura karena Allah ta’âlâ.”  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #sunah #puasa #muharram
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Ustazah Nurul
  • Niat puasa tasu
  • Seminar Nasional Universitas Hasyim Asy
  • Orang yang meninggalkan salat karena udzur seperti orang yang lupa atau tidur maka ia tidak mendapatkan dosa melainkan tetap wajib mengqhada shalatnya. Sedangkan orang yang meninggalkan salat karena sengaja ia mendapatkan dosa dan wajib segera mengqadha salatnya.  Oleh karena itu, meninggalkan salat karena udzur atau sengaja tetap sama-sama wajib qadha.  Adapun tidur atau lupa yang dikategorikan udzur di sini adalah tidur atau lupa yang tidak lalai. Misalnya orang yang tidur sebelum masuknya waktu shalat atau orang yang tidur setelah masuknya waktu shalat akan tetapi pada kebiasaannya ia selalu bangun sebelum keluar waktu shalat atau ia memesan untuk dibangunkan kepada orang yang jujur dan dipercaya untuk dibangunkan sebelum keluar waktu shalat. Maka ketika ia tidak bangun hingga keluar waktu shalat, hal tersebut dianggap udzur dan tetap wajib mengqhada shalatnya.  Mengqadha salat tidak memiliki tata cara khusus dalam pelaksanaannya. Jumlah rakaat maupun gerakan-gerakannya tetap sama dengan salat yang ditinggalkan. Hanya saja, dalam lafadz niat salatnya ada yang diganti, yaitu ada’an diganti dengan qadha’an.  Contoh :  أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة قضاء لله تعالى  Usholli fardhos subhi rok’ataini mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala.  Refresensi : Fath al-Mu’in Bisyarhi Qurroti Al-‘Ain bi Muhimmati Ad-Din, At-Taqrirot As-Sadidah Fil Masa’il Al-Mufidah.  Selengkapnya baca di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #keislaman #salat #fiqih
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist