tebuireng.co- Pengorbanan para sahabat Rasulullah Saw ketika berhijrah. Mereka pergi hijrah dalam rangka berjuang menyebarkan agama Allah dengan bekal yang sangat minim, bahkan tidak jarang yang berangkat hijrah hanya dengan berjalan kaki. Sebagaimana kisah salah seorang sahabat Rasulullah Saw yang bernama Suhaib ar-Rumi radhiallahu ‘anhu.
Suhaib ar-Rumi radhiallahu ‘anhu adalah salah seorang di antara sahabat senior Rasulullah Saw yang mungkin tidak dikenal oleh banyak kaum muslimin. Ia merupakan as-sabiqunal awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam). Saat jumlah kaum muslimin masih sekitar 30-an orang, Suhaib telah menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah Saw.
Salah satu peristiwa yang paling terkenal dan sangat mengagumkan dari perjalanan hidup Suhaib adalah kisah hijrahnya beliau radhiallahu ‘anhu. Sebagaimana telah disebutkan, beliau adalah seorang yang tidak memiliki apa-apa, lalu datang ke Mekkah dan menjadi salah seorang pedagang yang kaya. Lalu datanglah panggilan hijrah, dan Suhaib pun menyambut panggilan tersebut.
Saat dalam perjalanan dari Mekkah menuju Madinah, Suhaib dicegat oleh orang-orang Mekkah. “Wahai Suhaib, engkau datang kepada kami dalam keadaan miskin dan hina, kemudian hartamu menjadi banyak setelah tinggal di daerah kami. Setelah itu terjadilah di antara kita apa yang terjadi (perselisihan karena Islam). Engkau boleh pergi, tapi tidak dengan semua hartamu.” Suhaib pun meninggalkan hartanya tanpa ia pedulikan sedikit pun.
Kemudian sampailah Suhaib di Madinah, lau ia berjumpa dengan Rasulullah Saw yang langsung mengucapkan,
ربح البيع أبا يحيى.. ربح البيع أبا يحيى
“Perdagangan yang amat menguntungkan wahai Abu Yahya, perdagangan yang amat menguntungkan wahai Abu Yahya.”
Suhaib berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada seorang pun yang melihat apa yang kualami.” Beliau Saw menjawab, “Jibril yang memberi tahuku.”
Lalu turunlah ayat,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Baqarah : 207)
Suhaib wafat di Kota Madinah pada bulan Syawal tahun 38 H. Saat itu usia beliau 70 tahun. Semoga Allah Ta’ala meridhai beliau dan menempatkannya di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.
Oleh: Ustadz Khoirul Anam
Baca juga: Sejarah Penetapan Bulan Muharram sebagai Awal Tahun Hijriyah
Baca juga: 10 Muharram dan Sejumlah Peristiwa Besarnya