tebuireng.co- Rombongan Rais Syuriyah PBNU, KH Azizi Hasbullah dan Wakil Rais Syuriah PCNU Trenggalek, KH Zahro Wardi alami kecelakaan pada sabtu pagi (06/05/2023). Kecelakaan terjadi di Tol Cipali yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Kecelakaan tersebut terjadi ketika KH Azizi Hasbullah, KH Zahro Wardi beserta rombongannya hendak menghadiri undangan dari Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU ) yang bertempat di Pesantren Al-Muhajirin, Purwakarta.
Dalam kecelakaan tersebut, dikabarkan bahwa sang sopir meninggal di tempat sedangkan para rombongan lainnya dilarikan ke RS Cideres Majalengka untuk mendapatkan perawatan.
Hal ini diumumkan langsung oleh Ketua LBM PBNU yakni KH Mahbub Maafi dalam sambutannya di acara Bahtsul Masail kepada seluruh tamu yang hadir untuk sejenak mengirim do’a dan membaca surah al-fatihah kepada para rombongan yang sedang mengalami kecelakaan.
Sementara itu, anggota LBM PBNU, Idris Masudi menyampaikan bahwa dalam musibah kecelakaan tersebut, KH Azizi Hasbullah mengalami cedera patah tulang iga dan kaki kanan sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung untuk menerima penanganan lebih lanjut.
Berbeda dengan kondisi KH Zahro Wardi yang dikabarkan tidak terlalu parah. Kecelakaan yang menimpa pdi tol cipali tersebut membuat nya mengalami gangguan pernafasan dan cukup menunggu pemulihan.
Mendengar kabar duka yang disampaikan oleh KH Mahbub Maafi, seluruh tamu undangan yang turut hadir dalam acara Bahtsul Masail bersama-sama mendoakan kesembuhan korban.
Selain sebagai Rais Syuriah PBNU, KH. Azizi Habullah merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Barran, Selopura Blitar. Sedangkan KH. Zahro Wardi selain sebagai Wakil Rais Syuriah PCNU Trenggalek beliau merupakan anggota Komisi Fatwa MUI Jawa Timur.
Diketahui, acara yang hendak dihadiri oleh rombongan Rais Syuriah PBNU ini merupakan kegiatan Halaqah Fiqih Peradaban serta Bahtsul Masail Kiai dan Nyai Se-Indonesia yang bekerja sama dengan Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, Jawa Barat.
KH Mahbub Maafi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan guna merealisasikan amanat dari Ketua Umum PBNU untuk mencari bibit-bibit unggul utamanya dari kalangan perempuan.
Baca juga: Abah Djamal, Ulama yang Ngopeni Umat