• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Bekal Gus Dur untuk Anak-anaknya

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2023-01-15
in Tebuireng
0
Cara Memahami Gus Dur Menurut Yenny

Cara Memahami Gus Dur Menurut Yenny (Badar)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Bekal Gus Dur untuk anak-anaknya disampaikan putri keduanya yaitu Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid saat mengunjungi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Sabtu (25/6/2022)

Ia mengatakan ada empat bekal dari Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk anak-anaknya. Bekal tersebut dipegang teguh oleh anaknya.

“Saya orang yang beruntung karena menjadi anaknya Gus Dur dan Bu Sinta, yang diberikan bekal dan nilai, salah satunya bapak selalu ingatkan kami, jangan bohong,” jelasnya

Menurutnya, sejak lama Gus Dur selalu mendidik anak-anaknya untuk bersikap selalu jujur. Baginya ada dua hal yang kalau sudah hilang tidak akan kembali.

Pertama kesehatan yang sudah sakit parah. Susah kembali prima. Makanya harus dijaga. Kedua yaitu kepercayaan. Jika kepercayaan hilang, maka sulit kembali ke semula.

“Selalu jujur. Karena jujur adalah investasi diri kita pada diri sendiri. Kun daiman shodiqon,” ujarnya

Yenny menambahkan, bekal kedua dari Gus Dur untuk anak-anaknya yaitu perlakukan orang lain dengan baik, jangan mencederai hati orang lain.

Baca Juga: Menilik Rumah Gus Dur di Jombang

Terkadang banyak orang yang lupa, komentar-komentar di media sosial dengan cara kurang baik. Lupa dengan akhlak. Padahal jejak digital tidak hilang, kalau sudah pernah komentar negatif maka akan tetap. Betapa malunya ketika dilihat calon mertua.

“Kita diajari memperlakukan orang lain dengan baik, apalagi yang senior. Kita harus berinvestasi dengan cara menanam kebaikan di sekeliling kita. Kita akan panen kebaikan kita,” kata alumnus Sekolah Pemerintahan John F Kennedy ini.

Bekal nilai selanjutnya kata Yenny Wahid yaitu hidup tidak berorientasi pada diri sendiri melainkan pada kepentingan orang banyak. Jangan hanya mikirikan diri sendiri.

“Anak milenial sekarang agak berbeda. Karena mereka suka menolong lain. Lebih banyak sedekah ketika ada yang mengumpulkan dana. Ketika ada yang kena musibah langsung membuat gerakan membantu,” ungkapnya.

Bekal keempat dari Gus Dur kepada anak-anaknya yaitu sering jalan-jalan, terutama ke luar negeri. Gus Dur dulu jalan-jalan pakai otak. Selalu ada jalan untuk melihat dunia.

Ketika seseorang melihat dunia maka wawasan terbuka. Yang bagus diambil, yang jelek ditinggalkan. Seperti Uni Emirat Arab (UEA) ada mentri toleransi, ia pamannya raja.

“Programnya luar biasa yaitu mengundang tokoh dunia untuk bicara. Negara sekelas UEA saja ada mentri toleransi. Di sana ada masjid yang bernama Maria Ibunya Isa,” tandas Yenny Wahid.

Tags: Gus DurPondok Pesantren DenanyarTambakberasTebuirengYenny Wahid
Previous Post

Profil Ning Khilma, Belajar Nulis di Pesantren

Next Post

Situasi Jurnalis Indonesia 2022, Bahaya!

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Situasi Jurnalis Indonesia 2022, Bahaya

Situasi Jurnalis Indonesia 2022, Bahaya!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri
  • Warek Unhasy Optimis Bisantren Jadi Penunjang Misi Presiden dalam Pemberdayaan Pesantren
  • 25 Finalis Bisantren Antusias Ikuti Babak Final di Unhasy
  • Pengasuh Pesantren Tebuireng Tegaskan Santri Harus Menjadi Penggerak Kemajuan
  • Pesan Gus Kikin untuk Santri Tebuireng di Tengah Framing Negatif Pesantren

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng