• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Dorong Santri Garap Bisnis Properti, NU Circle Gelar Pelatihan di Tebuireng

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-06-22
in News, Pesantren, Tebuireng
0
Gus Kikin saat menandatangain kerjasama untuk pelatihan santri

Gus Kikin saat menandatangain kerjasama untuk pelatihan santri

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Jombang, Tebuireng.co- Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di kalangan santri dan pesantren, NU Circle dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk gelar pelatihan menjadi wirausaha sektor properti di Pesantren Tebuireng.


Acara dibungkus dalam bentuk pelatihan BTN Santri Developer Kebangsaan 2021. Fokus kegiatannya pada pelatihan bisnis pengembangan perumahan atau properti bagi alumni pesantren dan masyarakat umum.


Menurut Ketua NU Circle Dr Gatot Prio Utomo, pelatihan ini dilaksanakan selama seminggu. Peserta pelatihan terdiri dari alumni pesantren dan penggiat bisnis Islam.


“Diselenggarakan 7 hari. Bahas banyak hal, seperti aspek hukum perumahan, legalitas perpajakan, model bisnis. Pelatihan pagi hingga sore, malamnya diskusi, lalu diakhir acaranya akan dibuat master plannya,” jelasnya, Sabtu (5/6).


Dikatakannya, Indonesia setiap tahunnya membutuhkan jutaan rumah. Apalagi saat ini Indonesia memasuki masa bonus demografi. Hal ini sejalan lurus pada kebutuhan dasar manusia berupa rumah.

Melihat fakta ini, menurutnya perlu ada pengusaha muda nahdliyin yang bergerak di bidang perumahan. Komunitas santri dan pesantren merupakan salah satu kompenen masyarakat yang potensial.


“Kegiatan ini memberikan pembekalan kepada alumni santri. Diharapkan kedepannya ada banyak pengusaha santri. Potensi masyarakat santri, harus dilihat sebagai peluang besar. Sektor perumahan punya nilai ekonomi tinggi,” tambah Gatot.

Baca juga : Ipang Wahid, Produktif di Tengah Pandemi

Sejalan dengan Gatot, wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury menjelaskan saat ini titik fokus BUMN adalah menjadi penggerak dalam ekonomi masyarakat. Dalam hal ini diwakili oleh Bank Tabungan Negara. Termasuk membimbing santri jadi pengusaha perumahan.


Bidang properti, menurutnya menggerakkan ekonomi cukup besar karena berkaitan dengan banyak hal. Bisnis rumah akan membuka lapangan pekerjaan, bisnis penyediaan barang, arsitek, tanah dan lain sebagainya.


“Pemerintah menggelontorkan cukup banyak uang di sektor perumahan. Karena selama pandemi sektor ekonomi perumahan tetap tumbuh sekitar dua persen,” tegasnya. 

Baca juga : Gus Ipang Wahid dan Harapannya Ke Depan Demi Bangsa dan Negara

Selain itu, Pahala berharap peserta pelatihan punya pandangan menjadi pengusaha di properti. Saat ini Indonesia masih kalah dengan Singapura dalam jumlah pengusahanya yang mencapai 10 persen dari total jumlah penduduk.


“BUMN lewat BTN mendukung pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat. BTN akan jadi partner dalam bisnis ini untuk permodalan,” bebernya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz menyambut baik program ini. Program ini merupakan sebuah pemikiran yang terbuka dan progresif.


Sejauh pengamatannya, kebanyakan pengembang properti tertarik pada masyarakat ekonomi kelas atas. Pasar-pasar yang dibentuk adalah pasar menengah ke atas. Sedikit sekali yang menyasar kalangan menengah ke bawah.


“Pesantren Tebuireng menyambut dengan baik. Inisiatif ini, bisa dilanjutkan ke pesantren lain. Masih ada sekitar 28 ribu pesantren yang tercatat. Tidak tercatat juga masih ada,” pinta tokoh pesantren yang biasa disapa Gus Kikin ini.


Pelatihan ini menurut Gus Kikin juga membuka cakrawala baru santri. Selama ini santri terbiasa tidur di tempat ala kadarnya, tapi setelah menikah dan punya anak seharusnya ada yang harus dirubah. 

“Perlu ada tempat tinggal yang nyaman untuk tumbuh kembang anak dan berlindungnya anggota keluarga,” tutupnya.


Tags: SantriTebuireng
Previous Post

Kiat Menjadi Pemimpin di Era 5.0 Versi Gus Ipang

Next Post

Tasawuf Abad 21 dalam Kacamata Gus Baha

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Tasawuf Abad 21 dalam Kacamata Gus Baha'

Tasawuf Abad 21 dalam Kacamata Gus Baha

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng