tebuireng.co – Yenny Wahid mundur dari jabatan Komisaris Independen Garuda. Surat pengunduran diri disampaikan sendiri oleh Yenny Wahid ke Wakil Mentri BUMN Kartika Wirjoatmodjo Kamis, (12/8/2021).
“Dengan keprihatinan mendalam dan itikad kebertanggungjawaban, Zannuba Arifah atau Yenny Wahid, menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk/ ”Garuda”,” jelasnya lewat keterangan tertulis yang diterima tebuireng.co
Pengunduran diri ini berlaku efektif sejak setelah dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Garuda tanggal 13 Agustus 2021. Yenny Wahid mundur demi demi kebaikan Garuda dalam efisiensi keuangan Garuda.
Putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid itu melayang surat pengunduran dirinya sebagai bentuk tanggung jawab seorang pemimpin agar perusahaan tetap jalan.
“Langkah pengunduran diri ini saya tempuh dalam kesadaran, semangat, harapan dan doa, kiranya menjadi manfaat bagi program efisiensi biaya yang sedang dijalankan Garuda,” ujarnya menjelaskan.
Sejak 22 Januari 2020, Yenny telah menjalani pengabdian sebagai Komisaris Independen Garuda hingga hari ini.
Selama masa itu, ia telah berusaha dengan seluruh daya mampu yang dapat dikerahkannya untuk menjalankan amanah para pemegang saham secara maksimal dengan sepenuhnya berlandaskan prinsip Good Corporate Governance.
“Tidak lain untuk bisa membawa Garuda menjadi lebih baik lagi,” ujar perempuan kelahiran Jombang ini.
Menurut Yenny, kondisi Pandemi Covid-19 yang tak jua kunjung berakhir, membuat industri penerbangan global berada dalam kondisi sangat terpuruk. Di dalamnya termasuk Garuda, yang juga tak kuasa menghindari efeknya.
Yenny sekaligus menyampaikan terimakasih kepada para pemegang saham atas kesempatan berkontribusi pada Garuda yang telah dipercayakan dan diberikan oleh para Pemegang Saham kepadanya.
Ia juga menyatakan permohonan maaf atas segala kekurangannya selama berada di dalam Perseroan. “Sebuah perjalanan pengabdian yang mungkin belum sesuai dengan harapan para Pemegang Saham,” imbuhnya.
Menutup pernyataannya, Yenny Wahid menyatakan harapannya, pengunduran diri ini dapat bermanfaat bagi efisiensi dan restrukturisasi Garuda.
“Saya percaya upaya tersebut akan berjalan lancar dan lebih cepat sehingga Garuda dapat terus mengudara sebagai national flag carrier kita,” tandasnya.
Sebelumnya, Yenny Wahid tidak mengambil gaji sebagai Komisaris Garuda karena perusahaan tersebut terkena dampak Covid-19.
Kondisi keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19, serta terlilit utang mencapai sekitar Rp 70 triliun.
Berbagai upaya efisiensi atau penghematan tengah dilakukan untuk meringankan beban keuangan maskapai pelat merah tersebut. Untuk mendukung upaya efisiensi tersebut, dewan komisaris perseroan sepakat untuk meminta agar gajinya tidak dibayarkan terlebih dahulu.
“Ada kesepakatan di dewan komisaris untuk meminta gaji distop dulu untuk meringankan beban keuangan Garuda,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2021).