tebuireng.co – Menghadapi era milenial, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid memberikan tips sukses bagi santri, karena sosok yang ideal dalam merespon era kehidupan tersebut ialah santri.
Hal itu disampaikannya saat menemani rombongan ziarah muassis NU yang dilaksanakan oleh PBNU di makam keluarga Pesantren Tebuireng.
Ziarah ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam peringatan harlah NU yang ke-96 menurut kalender Masehi dan yang ke-99 menurut hitungan kalender Hijriah, Rabu (16/02/22).
“Santri itu paling siap menghadapi dunia millennial,” lanjut Yenny Wahid.
Menurutnya, budaya hidup di pesantren sangat mendukung santri untuk menghadapi segala dinamika dan polemik yang di era ini.
Selain keilmuan yang mumpuni, di era milenial juga harus memiliki karakter yang ideal. Adapun untuk mencapai titik tersebut, salah satunya seseorang harus memiliki kedisiplinan.
“Nah, santri itu sangat terbiasa dengan hidup disiplin. Sangat terbiasa dengan pola tekun belajar,” tambahnya.
Katanya, ketika dihadapkan dengan realita kehidupan saat ini, maka wacana tersebut tidak bisa ditampik.
Sederet hal baru yang lahir akibat perkembangan yang kian pesat menuntut semua kalangan agar haus pengetahuan dan pemahaman.
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia kental dengan paradigma berfikir yang tanggap terhadap perkembangan, sekaligus semangat dalam menjaga tradisi.
Paradigma ini diambil dari salah satu kaidah fiqih yakni al-Muhafadhatu ‘alaa Qadim al-Shalih wa al-Akhdu bi al-Jadid al-Ashlah, yang bisa diartikan dengan menjaga tradisi yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.
“Layaknya lembaga pendidikan yang ideal, maka lulusan pesantren dibebani tanggungan besar untuk mampu berkiprah bagi terciptanya kehidupan yang baik dalam lingkup luas,” ujarnya
Baca juga : Santri Ideal di Era 5.0 Itu Seperti Apa?
Berikut juga mengenai cara mencapai kesuksesan, menurut putri kedua Gus Dur ini yang diperlukan oleh setiap santri bukan hanya sebatas keilmuan saja.
Di samping itu, kreatifitas dan mental yang tangguh juga mendukung mereka untuk mencapai kesuksesannya.
“ini yang dibutuhkan oleh santri untuk bisa sukses ke depannya,” imbuh Yenny Wahid.
Tidak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa skill dan kemampuan perlu dikomparasikan dengan kualitas keimanan yang baik agar bisa menjadi manusia unggul.
“Bisa menimba ilmu dengan baik, ilmu eksakta, ilmu duniawi. Tapi juga tidak meninggalkan ilmu agama. Jadi, (harus: Red) bisa berjalan seiring, menjadi manusia unggul. Dari skill dapat, tapi dari sisi keimanan juga kuat,” pungkasnya.
Oleh: A Fikri