Kiat sukses di masa muda – Kaum pemuda, khususnya para mahasiswa yang merupakan harapan bangsa harus mampu menghadapi disrupsi luar biasa, seperti digitalisasi yang terjadi saat ini. Dimana pekerjaan ada yang hilang, ada yang tumbuh, ada pula yang diganti dengan robotik. Di sisi lain, pandemi yang bisa terjadi kapan pun tanpa dapat diprediksi berdampak pada semua lini kehidupan.
Maka dari itu, generasi milenial seharusnya banyak memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang ini, bukannya malah mempersalahgunakan. Jika tidak bisa menciptakan hal baru, maka jangan merusak yang sudah ada. Sudah bukan lagi waktunya santai, zaman yang akan di hadapi jauh lebih extream dari sekarang. Jika masih ingin rebahan, maka jadilah rebahan yang produktif.
“Yang namanya mau maju tidak cukup dengan rebahan, mau maju itu harus bergerak,” tegas Erick thohir selaku menteri BUMN di gedung KH. Yusuf Hasyim pondok Pesantren Tebuireng
Menteri BUMN ini mengungkapkan harapannya terhadap terwujudnya generasi yang sukses, yang hebat di masa depan, yang akan mengambil peran dalam menstabilkan ekonomi masyarakat melalui hasil karya. Generasi mendatang harus mampu bersaing dengan negara lain, bahkan di kancah internasional. Ungkapnya
“Hidup itu tidak usah kebanyakan mengatur. Karena hidup ini sudah ada yang mengatur. Tinggal kita ini taat pada aturannya.” Jawab Gus Miftah yang mempunyai nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini saat ditanya tentang kegalauan kebanyakan mahasiswa semester akhir yang memilih antara karier atau tugas akhir. Yang mana jawaban beliau ini mengacu pada orang yang terlalu takut dengan profesi yang akan didapat tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya.
Tidak ada keterlambatan untuk melangkah. Yang perlu di lakukan adalah dengan memulainya. Bukan menunggu, karena keinginan tanpa pergerakan hanya akan jadi sebuah angan angan. Milenial harus berani mencoba dan jangan takut pada perubahan. Tidak mungkin orang melakukan sesuatu akan sukses terus, kegagalan akan banyak mengajarkan hal – hal yang mendewasakan. Maka, dari kegagalan itulah alasan mengapa sukses itu berharga.
Kesempatan yang tidak datang dua kali menuntut seseorang untuk mengambil semua peluang yang disuguhkan. Resiko mungkin tidak dapat dihindarkan, tapi sebagaimana seorang pahlawan atau tokoh besar yang tidak dilahirkan dari kaum rebahan, mereka lahir karena situasi tidak baik yang menuntutnya maju untuk mengambil celah-celah kesempatan.
Baca juga : Kaum Milenial Harus Jitu dan Nekad
Terdapat tiga prinsip yang dapat dipegang erat untuk meraih kesuksesan.
Pertama, banyaknya materi bukanlah alasan seseorang dapat dihargai, tetapi seseorang akan dapat dihargai karena kapabilitas yang ia miliki. Memang uang itu sangat di butuhkan, namun uang tidak selalu bisa di andalkan. Ketika seseorang memiliki kualitas pada dirinya, itu akan jauh lebih di hargai oleh masyarakat.
Kedua, amanah harus dikerjakan dengan sebaik mungkin. Untuk bisa menjadi seorang yang professional membutuhkan pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan dasar dapat di kembangkan melalui kerja keras, dedikasi, intelegensi, dan berfikir bahwa bakat hanyal modal awal saja. Dan yang pastinya seseorang yang professional harus bergerak dalam bidang keahliannya, sehingga orang tersebut akan focus pada satu titik.
Ketiga, berbagi ketika memiliki kelebihan rezeki. Jangan pernah takut berkurang ketika berbagi, justru dari berbagi itu kita akan banyak mendapat.
*Disarikan oleh: himmaya dan alyssa