Sunnah Menikah di Bulan Syawal – Bulan Syawal adalah bulan yang penuh berkah. Bulan ini juga disebut sebagai bulan kemenangan karena setiap tanggal 1 Syawal umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri yang menjadi ajang kemenangan bagi para umat islam setelah satu bulan penuh berpuasa dan menahan hawa nafsu demi mendekatkan diri kepada Allah.
Sebelum datangnya Rasulullah saw. Bulan Syawal menjadi bulan yang diyakini masyarakat Arab sebagai bulan sial yang memiliki beberapa pantangan, diantaranya ketabuan melaksanakan pernikahan di bulan ini dan pantang melaksanakan perang karena sudah hampir mendekati bulan haram.
Namun setelah datangnya Rasulullah saw.,keyakinan tersebut berubah dengan beberapa hadis fi’li atau contoh perbuatan baik yang dilaksanakan Rasulullah di bulan Syawal, seperti berpuasa enam hari di bulan Syawal sebagai penyempurna puasa di bulan Ramadan. Ada pula sunnah yang bisa dilaksanakan di bulan ini yaitu menikah sebagaimana Rasulullah saw. menikahi Siti Aisyah di bulan Syawal.
Hal tersebut di jelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i no. 3324:
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَأُدْخِلْتُ عَلَيْهِ فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَائِهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي
Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim, ia berkata; telah memberitakan kepada kami Waki’, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma’il bin Umayyah dari Abdullah bin ‘Urwah dari ayahnya dari Aisyah, ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan saya tinggal bersamanya pada bulan Syawal. Siapakah isterinya yang lebih beruntung daripada diriku?”
Mengutip dari muslimah.or.Id, Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi ‘Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua ‘Ied (bulan Syawal termasuk di antara ‘Ied Fitri dan ‘Idul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar.” (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253).
Dalam beberapa literatur, Rasulullah saw. tidak hanya menikahi Siti Aisyah di bulan Syawal, tapi dua istri lainnya yaitu Saudah binti Zammah dan Ummu Salamah keduanya sama-sama dinikahi Rasulullah pada bulan Syawal.
Wallahu a’lam bisshowab.
Oleh: Thowiroh