• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Pentingnya Membaca Bagi Generasi Muda

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-10-29
in Pendidikan
0
Pentingnya membaca bagi generasi muda

Gus Didin jelaskan Pentingnya membaca bagi generasi muda

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Pentingnya membaca bagi generasi muda adalah topik pembahasan utama ketika Ketua Baznas Jombang Didin Ahmad Solahudin mengisi materi di sekolah media Tebuireng Initiatives yang dilaksanakan di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari, Jumat (28/10/2022).

“Knowledge makes you powerfull. Ilmu pengetahuan adalah kunci untuk menjadi kreator. Dan pondasi utama ilmu pengetahuan, berawal dari tradisi membaca yang baik. Selama tradisi membaca kita rendah, jangan pernah berharap jadi kreator yang cakap dan inspiring,” jelasnya.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Didin ini, mahasiswa dan generasi muda saat ini kurang mau baca buku. Baik baca buku secara ofline, online atau dari pdf dan website terpercaya. Bekal literasi yang amat buruk inilah yang membuat tak banyak kreator yang inovatif dan inspiring tercipta dari dunia perguruan tinggi.

“Mau bukti ? Cek saja dari yang sederhana, berapa buku yang dibaca mahasiswa S1 sepanjang kuliah ? 100, 200, 300 buku? Jangan jangan, hanya 20 buku, yang kesemuanya buku diktat. Ini menjadi PR kita bersama,” imbuhnya.

Ia menambahkan, generasi muda saat ini lebih mementingkan ijazah formalitas dari pada substansi kedalaman ilmu. Padahal saat ini beberapa perusahaan besar tidak lagi memberikan syarat ijazah untuk masuk, lebih mengutamakan skill.

Perusahaan seperti Tesla, Google, Netflix hingga Apple tak lagi mensyaratkan lulusan S1 (college degree) untuk bisa mendaftar lowongan kerja yang mereka sediakan.

Ia lalu mengutip ucapan dari pendiri Tesla, Elon Musk yang menyebutkan sepanjang seseorang punya skills yang ekselen dalam pekerjaan yang dibutuhkan, silakan saja daftar.

Perusahaan tidak akan melihat apakah seseorang itu lulusan S1 atau SMA. Perusahaan tidak peduli dengan gelar akademik ini, yang lebih penting terbukti punya skills yang tangguh.

Oleh karenanya, anak muda harus siapkan diri menjadi pemeran utama perubahan sekarang dan di masa depan salah satunya lewat baca buku agar punya wawasan luas.

Anak muda, apalagi berbasis pesantren dan terbiasa ngaji kitab kuning, tetap punya kewajiban juga untuk memiliki wawasan, skill, mentalitas dan relasi yang kuat.

Lulusan S1 jika tidak dibekali kemampuan literasi yang memadai membuat mereka menjadi generasi muda yang teorinya terkadang lemah serta tak didukung hard skill yang kuat.

“Ingat, sekarang banyak pekerjaan atau perusahaan yang tak mensyaratkan pendidikan S1. Mengapa? Karena belajar bisa di mana saja. Ilmu pengetahuan bisa kita peroleh dari mana saja, di era digital ini,” imbuh Gus Didin.

Dikatakan, saat ini Indonesia punya potensi besar menjadi pemain besar di dunia. Karena, saat Indonesia memperoleh bonus demografi ini, momentum di mana golongan usia produktif lebih banyak dibanding usia non produktif. Bonus ini harus dimaknai sebagai momentum anak muda untuk berbenah.

Anak muda perlu dibekali skill leadership, karakter, penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi, menjadi syarat mutlak untuk memenangi pertarungan.

“Jangan minder dan rendah diri. Meski dari kota kecil, tapi kalian membawa nama besar Tebuireng ! Tebuireng akan menebarkan keberkahan untuk jalan hidup kalian. Yakinlah, khidmah di Tebuireng akan mampu menjadi titik pijak sukses di masa depan,” tegasnya.

Bagi Gus Didin, di era digital ada banyak cara menjadi seseorang yang memiliki literasi bagus asalkan mau baca buku. Teknologi memberikan kemudahan bagi yang ingin belajar.

“Cek saja, content kreatif dan edukatif bertebaran di internet. Mulai kini luangkan waktu setiap hari, sejam saja, disiplin, konsisten belajar dan terus belajar, sesuai minat dan passion kalian,” tandasnya.

Tags: BaznasGus SholahPentingnya membacaPentingnya silaturrahim
Previous Post

Kisah Nabi Membela Istrinya yang Yahudi

Next Post

Perbedaan Hukum Agama dan Negara

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
perbedaan hukum agama dan negara

Perbedaan Hukum Agama dan Negara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng