Masjid Istiqlal menerapkan kebijakan khusus untuk akses shaf pertama bagi penyandang disabilitas untuk tetap bisa menyimak khutbah melalui LCD bisindo. Dalam keterangan yang diterima, kebijakan ini tak hanya diterapkan ketika hari jumat saja, melainkan pada hari-hari besar umat muslim lainnya.
kebijakan ini sebenarnya telah lama diaktifkan, kurang lebih pada tahun 2019 lalu. Hal ini karena kebijakan tersebut dinilai sebagai gerakan revolusioner fiqih serta kebudayaan. Menurut Bahrul Fuad, anggota tim penulis buku Fiqih Penguatan Penyandang Disabilitas menjelaskan bahwa selama ini terdapat kekeliruan pandanagan masyarakat terhadap penyandang disabilitas.
Mereka dipandang hanyalah sebatas orang sakit, sehingga penerapan fiqih ibadah yang dibebankan hanyalah melalui rukhsah (keringanan) sehingga apabila mereka melakukan sholat jum’at akan tetap sah meskipun tanpa mendengar khutbah. Namun Bahrul menyangkal akan pandangan tersebut karena penyandang tuna rungu juga perlu untuk mendengarkan khutbah.
“Disabilitas tuna rungu belum pernah mengikuti isi khutbah secara penuh, tapi kemarin di Istiqlal, panitia menyediakan layar besar dua kemudian disebar dengan layar TV LCD. Itu yang isinya pertama adalah gambar khotib dan satunya juru Bahasa isyarat. Teman-teman semua merasa gembira. Jadi ini adalah sebuah revolusi dalam hal fiqih,” terangnya.
Sementara itu, revolusi kebudayaan juga terjadi dalam hal ini, yang mana para penyandang disabilitas dapat hidup berdampingan dengan masyarakat, tanpa dipandang sebagai manusia yang perlu dibelaskasihani. Sebab sebelumnya para penyandang disabilitas termasuk dalam kaum yang termajinalkan.
Inovasi berupa kebijakan khusus dari masjid Istiqlal ini ramai kembali sejak seseorang dengan nama pengguna @hendyaw memposting di laman X (twitter). Postingannya telah mendapatkan ribuan likes dan repost, serta berbagai macam komentar positif dari netizen. Hal ini menjadi bukti, bahwa inovasi ini sangat disambut baik bagi kawan-kawan disabilitas serta masyarakat luas.
Ternyata banyak pula khalayak yang dikagetkna sekaligus bangga akan inovasi ini, dalam postingan tersebut muncul beberapa komentar netizen yang mengharukan. “MasyaAllah keren! Baru tauu” ucap akun @lhahmiti, “keren bgtt, respect buat pengurus masjid istiqlal” ucap akun @thomaslebew.
Bahrul juga menambahkan, bahwa hal ini menjadi sesuatu yang luar biasa. “Artinya bahwa selama ini belum pernah terjadi orang shalat dengan menggunakan kursi roda. Kalau kursi biasa kan umum disediakan masjid, tapi ini kursi roda digunakan orang dari rumah, lewat jalan, kemudain wudlu dan masuk ke dalam masjid dan di atas karpet. Nah ini kan sesuatu yang belum terjadi selama ini,” Imbuhnya.
Penulis: Naffisa Izzah
Editor: Thowiroh
Baca juga: WHO Minta Pemerintah RI Larang Penggunaan Lemak Trans