Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) umumkan pengaktifan kembali fungsional pengurus pasca-terlaksananya pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers PBNU tentang pelaksanaan pilpres yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Jumat (16/02/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya menyampaikan bahwa pelaksanaan Pemilu yang berjalan dengan baik, damai, dan lancar merupakan salah satu kemenangan Indonesia.
Ia juga mengungkapkan bahwa PBNU telah melaksanakan rapat internal dengan pembahasan khusus mengenai Pemilu dan tidak mendapatkan adanya potensi masalah serius yang akan timbul pasca-Pemilu.
“Sampai sekarang kami tidak melihat adanya potensi masalah yang berarti. Kami yakin bangsa Indonesia akan mampu menyelesaikan semua proses pemilu dengan baik sampai akhir dan hasilnya akan diterima dengan baik pula oleh seluruh pihak,” jelasnya.
Oleh karena itu, Gus Yahya mengumumkan untuk mengaktifkan kembali terkait fungsional anggota pengurus PBNU yang sebelumnya terlibat dalam proses pelaksanaan Pemilu 2024, baik sebagai tim sukses, juru kampanye, atau keterlibatan lainnya.
“Sebelumnya, kami sudah menonaktifkan seluruh anggota pengurus PBNU yang kira-kira jumlahnya 60 orang yang terlibat dalam proses Pemilu. Dan karena dalam rapat pasca-Pemilu kami tidak mendengar informasi yang berpotensi akan menjadi masalah serius, maka kami umumkan untuk mencabut status non aktif para anggota pengurus dan mulai hari ini seluruh personil tersebut secara resmi telah aktif kembali untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya,” terang Gus Yahya.
Selain mengaktifkan kembali fungsional PBNU, dalam kesempatan tersebut Gus Yahya juga mengumumkan akan mencabut moratorium sementara terkait pelaksanaan agenda musyawarah baik tingkat provinsi ataupun kabupaten yang sebelumnya ditunda pelaksanaannya demi mendukung lancarnya proses Pemilu 2024.
Setelah selesainya proses Pemilu, Gus Yahya mengimbau agar seluruh pihak terkait untuk tetap menjaga perdamaian hingga hasil Pemilu keluar. Ia juga menyampaikan bahwa untuk ikut serta menjaga perdamaian. PBNU memiliki inisiatif membentuk gerakan mengawal kemenangan Indonesia yang dilakukan dengan agenda pelaksanaan doa bersama dan mengundang banyak pihak dari berbagai kalangan yang terlibat Pemilu untuk melaksanakan dialog guna menjaga silaturahmi dan melupakan segala perbedaan yang ada sebelumnya.
“Gerakan mengawal kemenangan Indonesia dengan doa bersama dan dialog sejauh ini telah kami laksanakan di 14 titik dan alhamdulillah berjalan dengan lancar dan akan kami teruskan sampai akhir bulan pada 99 titik di seluruh Indonesia, “
Gus Yahya berharap, kegiatan tersebut akan turut membantu mengawal perdamaian bangsa pasca-terselenggaranya Pemilu dengan segala bentuk perbedaan yang ada sebelumnya.
Penulis: Thowiroh
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca Juga: Dalam Pilpres, NU Berada Dimana dan Harus Bagaimana?