tebuireng.co- Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dan tokoh NU silaturrahim ke Pesantren Tebuireng, Rabu (19/01/21).
Gus Mus tidak sendirian, ikut serta dalam rombongan tersebut Rais Aam PBNU KH Mifachul Akhyar yang baru mendapatkan amanah di Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung.
Dari kalangan muda Nahdlatul Ulama (NU) diwakili oleh Gus Ulil Abshar Abdalla, KH Saidi Asrori (Katib Aam), KH Sampton Masduki, Dr KH Fahrur Rozi dan putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yaitu Allysa Wahid. Kunjungan ini atas nama forum Majma’ al-Buhuts an-Nahdliyah.
Rombongan tersebut disambut oleh Pengasuh pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz dan langsung menuju ndalem kesepuhan. Selanjutnya melakukan doa bersama di area makam pendiri NU KH M Hasyim Asy’ari, Kiai Wachid Hasyim, Gus Dur dan KH Salahuddin Wahid.
Sebagai pemimpin tahlil dalam kesempatan ini adalah KH Mifathul Akhyar dan KH Mustofa Bisri yang memimpin pembacaan doa. Tabur bunga di atas pusara para masyaikh Tebuireng menjadi kegiatan terakhir usai pembacaan doa.
Baca Juga: Gus Mus posting tentang Gus Dur
Pasca kegiatan di Tebuireng, rombongan Gus Mus dan tokoh NU silaturrahim ke Pesantren Mamba’ul Ma’arif di Denanyar serta makam KH Bisri Syansuri. Kemudian bergerak menuju Pondok Pesantren Bahrul Ulum dan makam KH Abdul wahab Hasbullah di Tambakberas Jombang.
Dalam agenda ini, acara berlangsung penuh kekeluargaan dan hangat. Hal itu tampak dari suasana percakapan yang disertai guyonan antar sesama tokoh yang hadir di ndalem kesepuhan pengasuh Pesantren Tebuireng.
Dalam kegiatan ini KH Mustofa Bisri atau Gus Mus berpesan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) ketika menyelenggarakan kegiatan supaya tidak terlalu gampang mengatas namakan kegiatan tersebut sebagai kegiatan NU yang pada nyatanya tidak melibatkan NU secara struktural dan tertib administrasi.
“Kita jangan terlalu gampang mengatas namakan NU dalam setiap kegiatan tanpa melibatkan NU, minimal Pengurus Anak Cabang (PAC) dan Pengurus Cabang (PC),” pintanya kepada seluruh hadirin.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz menambahkan kegiatan silaturrahim dan ziarah ini merupakan agenda rutin dari Majmaal Buhuts An-Nahdliyah setiap menjelang dan selesai muktamar NU.
“Kegiatan rutinan saja, bentuk takdzim ke pendiri dan penggerak NU yang ada di Jombang,” tandasnya.
Ahmad Fikri/Abdurrahman