Nama pendakwah muda Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam makin dikenal dan banyak jamaahnya. Ceramah yang ia sampaikan kerap kali viral dan jamaahnya pun berasal dari berbagai latar belakang.
Dalam ceramahnya yang diunggah oleh kanal YouTube Kisah Lintas Dimensi (11/8/24), kiai muda NU alumni Pondok Pesantren Ploso, Kediri tersebut menyampaikan kunci agar urusan dunia dan agama bisa selamat.
Gus Iqdam menyampaikan sebuah hadis Nabi Muhammad SAW :
هَلَاكُ أُمَّتِيْ فِيْ شَيْئَيْنِ تَرْكِ العِلْمِ وَجَمْعِ المَالِ
Kebinasaan umat Nabi Muhammad terletak pada dua hal, yaitu
Petama, meninggalkan ilmu. Umat Nabi Muhammad menuju kebinasaanya jika hanya menghabiskan waktunya pagi, siang, sore, malam untuk bekerja, dan mereka merasa tidak butuh lagi terhadap ilmu, tidak mau mengaji, tidak mau bersholawat, hal ini menjadi tanda kehancuran.
Kedua, mengumpulkan harta. Umat Nabi menuju kehancuran apabila hidupnya hanya untuk bekerja dan mengumpulkan harta hingga ia mengabaikan ibadah dan mencari ilmu.
Jika kedua hal ini terjadi dalam suatu kaum, maka nantinya Allah akan menurunkan bala’ (cobaan) pada kaum tersebut.
Dalam ceramah tersebut Gus Iqdam juga menuturkan hadis Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh Sayidina Ali bin Abi Thalib karomallahu wajhah :
عَنْ عَلِىّ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ أَنَّهُ قَالَ: لاَ يَزَالُ الدِّيْنُ وَ الدُّنْيَا قَائِمَيْنِ مَادَامَتْ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ: مَادَامَ اْلأَغْنِيَاءُ لاَ يَبْخَلُوْنَ بِمَا خُوِّلُوْا وَ مَادَامَ الْعُلَمَاءُ يَعْمَلُوْنَ بِمَا عَلِمُوْا وَ مَادَامَ الْجُهَلاَءُ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَمَّا لَمْ يَعْلَمُوْا وَ مَادَامَ الْفُقَرَاءُ لاَ يَبِيْعُوْنَ آخِرَتَهُمْ بِدٌنْيَاهُمْ
Agama dan dunia akan selalu berdiri tegak jika menjaga 4 perkara ini
1. Selama orang kaya itu tidak pelit (dermawan) dengan apa yang dimilikinya
Menurut Imam Nawawi Al-Bantani, yang dimaksud orang dermawan adalah orang yang mau memberi pada orang yang membutuhkan. Orang tersebut tahu apa yang dibutuhkan orang lain di sekitarnya. Jadi dia melakukan hak-haknya dengan benar. Karena dia tahu dalam hartanya terdapat hak orang lain.
2. Selama para ulama masih mengamalkan ilmunya.
Ulama tersebut peduli, segan untuk mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada khalayak dan mau mendoakan mereka. Ia memerintah perkara yang ma’ruf dan mencegah perkara mungkar.
3. Selama orang yang bodoh tidak sombong atas perkara yang tidak diketahuinya dan mengakui ketidaktahuannya
Jika memang tidak tahu, maka tidak perlu ikut mengatur. Kiai Munif Djazuli, Ploso, Guru Gus Iqdam pernah berkata: “kowe, nek uripmu kepingin ayem tentrem, nikmati saja bagianmu masing-masing” (Jika kalian ingin hidup damai tenteram, nikmati saja bagianmu masing-masing).
4. Selama orang-orang fakir tidak menjual akhiratnya dengan dunia.
Artinya jika belum punya harta, dia bisa bersabar, bersikap tenang tapi tetap bekerja. Jangan sampai terpuruknya ekonomi menjadikannya melakukan hal-hal tidak pantas yang diharamkan, seperti mencuri, melakukan pesugihan, dan lain sebagainya.
Gus Iqdam mengakhiri ceramah dengan berpesan kepada santri-santrinya untuk tetap mengingat ibadah, baik dalam kondisi ekonomi yang terpuruk maupun dalam kondisi ekonomi yang stabil, susah maupun senang.
Penulis: Yusni Ainur Rohmah
Editor: Zainuddin Sugendal