Sejak Nazi Jerman yang dipimpin oleh Adholf Hitler menyerang Polandia pada 1 September 1939 diikuti dengan deklarasi perang Britania Raya dan Prancis terhadap Jerman pada 3 September 1939 dimulailah babak awal perang dunia 2 yang akan menyeret banyak negara di belahan bumi Barat.
Poros Berlin-Roma-Tokyo saat itu tampil sebagai negara digdaya yang berani melawan Barat dan sekutunya. Awalnya perang dunia ke 2 hanya terjadi di belahan bumi Eropa namun meluas hingga Pasifik Asia Raya dimulai dari serangan Jepang terhadap pangkalan angkatan laut Amerika di Pearl Harbor pada tanggal 7 Desember 1941 saat itu pula resmi Amerika ikut serta dalam perang dunia 2.
Tidak hanya menyatakan perang dengan negara-negara sekutu Jepang lebih dahulu menjajah beberapa negara di Asia di antaranya Korea, China, Laos, Vietnam, Kamboja dan beberapa negara Asia Tenggara lainya termasuk Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia-Belanda.
Jepang mulai ekspansi ke Indonesia pada tanggal 10 Januari 1942 dengan menyerang pangkalan udara Kemayoran di Jakarta disusul dengan berbagai serangan udara dan laut dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan serangan ini membuat Belanda takluk sehingga pada puncaknya tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat dengan Jepang ditandai dengan penandatanganan perjanjian Kalijati.
Keberhasilan Jepang mengusir Belanda dari Indonesia bukan serta merta atas kehebatan militer Jepang melainkan kecerdikan Jepang dalam merayu bangsa Indonesia untuk ikut membantu mengusir Belanda yang notabenya sudah menduduki Indonesia tiga setengah abad lamanya.
Jepang datang ke Indonesia dengan propaganda bahwa Jepang adalah saudara bangsa Indonesia yang mana masih dalam satu rumpun Asia dengan propaganda tiga A: Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia, Nippon Cahaya Asia tentu hal ini disambut baik oleh bangsa Indonesia yang telah lama menderita atas penjajahan Belanda.
Meskipun di awal kedatangannya disambut baik oleh rakyat Indonesia dengan harapan dapat melepaskan dari belenggu penjajahan dan merdeka sebagai sebuah bangsa tetapi justru Jepang bertindak menindas dan eksploitasi sumber daya di Indonesia, hal ini dilakukan demi mensuplai kebutuhan perang Jepang di Asia Pasifik, demikian juga terjadi di beberapa negara jajahan Jepang di Asia.
Melemahnya Angkatan Perang Jepang
Pada tanggal 4-7 Juni 1942 Jepang mengalami kekalahan besar dari Amerika pada pertempuran Midway, angkatan perang Amerika mampu memukul mundur angkatan perang Jepang yang telah lama mendominasi di pasifik, kemenangan Amerika ini juga menghentikan laju peluasan ekspansi wilayah Jepang di Pasifik dan menjadi momentum mengembalikan keadaan perang bagi Amerika.
Pada peperangan Midway Amerika berhasil merusak empat kapal induk Jepang yang menjadi salah satu titik kekuatan Jepang di perairan Pasifik, kemenangan dalam perang Midway ini termasuk kemenengan paling gemilang dalam sejarah perang dunia 2 karena dari sinilah awal akhir dari perang dunia 2.
Baca juga: KH. Wahid Hasyim dalam Perjalanan Panjang Kemerdekaan
Setelah mengalami kerugian besar pasca kekalahan dalam perang Midway tak lantas menciutkan nyali Jepang untuk menghentikan perang, dengan sumber daya yang tersisa Jepang tetap melanjutkan peperangan beberapa peristiwa yang melibatkan kedua belah pihak adalah kampanye kepulauan Solomon, operasi Carthwheel, pertempuran Filipina, operasi Ten-Go dan puncaknya adalah serangan bom atom oleh Amerika di dua kota Jepang Hirosima dan Nagasaki yang menuntut Jepang untuk menyerah pada perang dunia 2.
Janji Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia
Kekalahan demi kekalahan yang dialami Jepang pada perang Pasifik membuat Jepang harus memutar strategi agar bertahan salah satunya adalah dengan memanfaatkan sumber daya pada negara-negara jajahanya termasuk Indonesia.
Dalam rangka menggaet simpati bangsa Indonesia pada 29 April 1945 Jepang mengeluarkan pernyataan yang dikenal dengan Deklarasi Tiga Puluh Tiga Kata (Sanjūsankōnen Seimei no Ketsui) yaitu deklarasi Jepang yang akan memberikan kemerdekaan Indonesia di kemudian hari.
Hal yang penting dicatat fakta bahwa deklarasi ini terjadi pada fase akhir perang dunia 2 setelah kekuatan Jepang sudah sangat melemah dan menajadi titik balik bagi kemerdekaan Indonesia
Demi menyakinkan rakyat Indonesia akan Janji kemerdekaan Jepang membentuk suatu badan untuk mengkaji persiapan Kemerdekaan Indonesia atau yang dikenal dengan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pendirian tentara rakyat Peta yang menjadi cikal bakal angkatan perang Indonesia.
Jepang Menyerah terhadap Sekutu
Setelah dua kota di Jepang Hirosima dan Nagasaki di luluhlantakkan oleh Sekutu yang dipimpin oleh Amerika dengan bom atom. Jepang tak memiliki pilihan selain menyerah dan mengakhiri perang dunia kedua melawan Sekutu.
Tepat pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyatakan kalah perang dengan sekutu dan menarik seluruh angkatan perang di Asia Pasifik kembali ke Jepang.
Sejak pernyataan kalah Jepang terdapat beberapa perubahan dinamika politik yang terjadi di Indonesia dampak dari kekalahan Jepang yang berujung dengan deklarasi kemerdekaan Indonesia.
Awal Indonesia Merdeka
Setelah kekalahan Jepang sempat terjadi kekosongan pemerintahan di Indonesia kala itu golongan tua seperti Soekarno, Hatta dan Rajiman memilih menunggu intruksi Jepang untuk kemerdekaan yang dijanjikan tanggal 24 Agustus 1945.
Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi 17 Agustus 1945
Namun hal ini ditolak oleh golongan muda seperti Syahrir, golongan muda mendesak agar Indonesia segera mendeklarasikan kemerdekaannya karena ini adalah momentum yang tepat.
Mereka berpendapat bahwa jika tidak segera merdeka maka menurut keputusan kongres Wina yaitu negara jajahan yang mana negara penjajahnya kalah perang maka negara jajahanya harus dikembalikan ke negara penjajah yang dahulu. Hal ini yang dikemudian hari membawa Belanda masuk ke Indonesia lagi pada tahun 1946 atas izin PBB yang menganggap Indonesia belum merdeka.
Soekarno tetap bergeming tidak mau menuruti keinginan golongan muda sehingga terjadilah peristiwa Rengasdengklok dimana Soekarno dan Hatta diculik oleh golongan muda agar segera mendeklarasikan kemerdekaan.
Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia dapat mendeklarasikan Kemerdekaan sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Baca juga:
Kemerdekaan Indonesia bukan Hadiah
Berbeda dengan beberapa negara jajahan lain di dunia yang memperoleh kemerdekan atas hadiah dari negara yang menjajah, Indonesia menjadi negara satu-satunya di dunia yang merdeka karena mengusir penjajah.
Maka dari itu semangat para leluhur kita dalam mengusir penjajah harus selalu diestafetkan kepada generasi-generasi yang akan datang.
Sejarah harus selalu diperdengarkan bahwa Indonesia adalah suatu Bangsa yang kuat yang berdaulat yang merdeka atas kehendak sendiri.
Penulis: Badar Alam Kalasuba
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Saat Jepang Sadar Pengaruh Kuat KH. Hasyim Asy’ari