tebuireng.co – Dalam Rangka Haul ke-12 Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Pameran Seni Rupa yang di koordinatori oleh Nabila Dewi Gayatri, yang digelar di Gedung Utama Balai Pemuda, Jl.Gubernur Suryo, Surabaya, (13/12/2021).
Adapun pameran tersebut melukiskan sosok para pendiri NU (Nahdlatul Ulama), serta Tokoh Petinggi NU. Dalam pembukaan acara itu yakni cicit Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, H. Iqbal Billy Salahuddin Wahid atau akrab disapa Gus Billy Wahid hadir ditengah acara tersebut.
Sebagai Dzurriyah (Keluarga) pendiri NU dia berharap agar tokoh NU sekarang berkaca kepada perjuangan dan ke ikhlasan para pendiri serta tokoh NU dahulu.
“Beliau mendirikan NU bukan semata-mata mencari kekuasaan, kehormatan, apalagi kepentingan. Tetapi beliau-beliau itu mendirikan organisasi tersebut melainkan berjuang ikhlas untuk menyampaikan islam yang rahmatan lil alamin,” terang Putra Alm. Gus Sholah dan juga cicit Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari tersebut kepada BANGSA ONLINE.
Dia menjelaskan bahwa islam yang disampaikan para ulama NU itu adalah islam yang penuh kedamaian. Menghargai kebudayaan, perbedaan, serta keragaman adat-istiadat lama, tetapi tetap dalam bingkai aswaja.
Gus Billy Wahid mencontohkan sosok Gus Dur, bahwa meskipun Gus Dur sudah wafat, tetapi jasanya tetap dikenang oleh lintas Agama. Bahkan menurutnya, Gus Dur dijuluki “Bapak Pluralisme” papar Gus Billy Wahid.
Dengan demikian Gus Billy Wahid berharap agar Muktamar ke-34 NU tersebut melahirkan Tokoh NU yang tulus berjuang untuk agama, bangsa dan negara, seperti yang diharapkan oleh para pendiri serta tokoh NU dahulu yakni Ukhwah islamiyah (agama), ukhwah wathoniyah (Berbangsa) dan ukhwah basyariyah (kemanusiaan).
Gus Billy Wahid juga menjelaskan bahwa, “NU merupakan barometer kedamaian bangsa, jika barisan NU kuat maka bangsa kita juga kuat, tetapi jika barisan NU pecah maka penopang Negara kurang kuat. Semoga hasil Muktamar ke-34 nanti membuahkan pemimpin yang mampu menyatukan barisan Nahdliyin.”
Dalam acara Haul ke-12 Gus Dur ini, juga tampak adanya lukisan para tokoh Nahdlatul Ulama. Diantaranya adalah Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, Syaikhona Kholil, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, KH Ridluwan Abdulloh, KH Abdurrahman Wahid, KH Salahuddin Wahid, dan KH Hasyim Wahid. (afa)