• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Belajar Membaca Kepada KH. Salahuddin Wahid

tebuireng.co by tebuireng.co
2021-03-02
in News
0
Belajar membaca kepada KH salahuddin wahid / Gus sholah

Belajar membaca kepada KH salahuddin wahid / Gus sholah

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh : Dr. Jasminto, Mpd.

Belajar Kepada KH. Salahuddin Wahid – Sudah satu tahun kepergian Gus Sholah, kenangan yang singkat, karena sebagai santri biasa, interaksi intens hanya bisa di bilang hanya dengan hitungan jari. Sedikit sekali jika perbandingannya dengan para santri lain yang berkesempatan menemani kegiatan dan aktivitas beliau.

Selepas Bapak KH. Luqman Hakim Seblak kapundut 11/7/2010, hal yang paling terasa adalah sosok yang membangunkan sholat subuh kemudian memberi catatan tugas harian, mingguan dan bulanan tidak ada lagi.

Tiba-tiba di tahun 2017 sosok itu hadir lagi pada KH Salahuddin Wahid, tak jarang selepas subuh tugas menulis, menganalisa berita, membuat catatan singkat tugas itu menghampiri.

Jika ada panggilan ke ndalem, pertemuan kami pun sangat singkat, Gus Sholah hanya bilang: “selesaikan itu dulu baru, berdiskusi dengan saya” namun setelah tugas dari Gus Sholah selesai, beliau berkata lagi: “tambah ini ya, baru nanti berdiskusi”.

Ilmu Dari Gus Sholah

Sekarang baru saya pahami bahwa semangat belajar itu yang hendak Gus Sholah ajarkan dengan penuh kesungguhan. Dari sekian banyak santri yang mendapat kesempatan belajar langsung ke beliau mungkin saya yang tidak berkesempatan belajar “ilmu politik” karena ketika beliau memanggil bersamaan dengan pertemuan-pertemuan ngaji politik saya hanya disalami tempel terus beliau mempersilakan pulang, saya buka amplop itu berisi lembaran uang dan kertas kecil dengan daftar buku dan pesan “baca tuntas ya”.

Membaca, itu intinya. KH. Salahuddin Wahid berkata bahwa membaca adalah sebuah tradisi dari kakek, ayah dan saudara beliau, tradisi Tebuireng, tradisi NU, tradisi santri.

Alhamdulillah sebagai pemuda desa yang bodoh dan kuper ini kami, masih saja beliau mau memberikan kesempatan untuk mendapatkan bimbingan langsung beliau, ini semua menunjukkan bahwa beliau tidak memandang siapa dan darimana santrinya berasal, cuman gelisah saja kalau santrinya ndak nyambung jika berdiskusi hingga harus menjalani tugas belajar. hehehehe

Terimakasih wahai Kyai Salahuddin Wahid atas kesempatan belajar yang Panjenengan berikan, seperti yang sering engkau sampaikan: “kenapa kita baru ketemu sekarang ya? padahal tempat aktivitas kita dekat” kata itu pula yang terakhir engkau pesankan kami dan teman-teman:”meski terlambat kita harus memulai”.

Al-Fatihah…

Tags: Gus SholahKH. Salahuddin Wahid
Previous Post

Profil Singkat Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso

Next Post

Cara Pendiri Nahdlatul Ulama Membentengi Umat Islam

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Pendiri Nahdlatul Ulama Membentengi Umat Islam

Cara Pendiri Nahdlatul Ulama Membentengi Umat Islam

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng