tebuireng.co– Deretan gedung yang berdiri kokoh di hamparan tanah seluas kurang lebih 42,5 hektare ini merupakan suatu badan pendidikan Islam yang berada di salah satu sudut kota yang tepatnya berlokasi di desa Rejoso, kecamatan Peterongan, Jombang. Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso mulanya adalah sebuah mushala dan jamaah Tarekat Qodiriyah wa-Naqsyabandiyah yang dipimpin oleh KH. Cholil.
Surau atau mushala ini dibangun pada tahun 1885.KH. Cholil adalah murid dari Kiai Asy’ari (ayah Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari) di pesantren Keras dan dalam hal tarekat menjadi murid dari Syaikh Ahmad Khatib al-Sambasi di Mekah.
Baca juga: Makam-Makam Ulama di Jombang
Kiai Cholil mendapatkah ijazah irsyad sebagai mursyid Tarekat Qodiriyah wa-Naqsyabandiyah dari Ahmad Hasbullah (yang merupakan murid Kiai Abdul Karim dan Syaikh Ahmad Khatib al-Sambasi di Makkah) untuk mengajarkan ilmu di wilayah Nusantara khususnya Jawa bagian timur. Tarekat Qodiriyah wa-Naqsyabandiyah di bawah bimbingan Kiai Cholil ini secara luas saat ini dikenal dengan nama Tarekat Rejoso yang para pengikutnya datang dari berbagai penjuru.
Di tempat yang sama didirikan pula pengajian ilmu fiqih yang dipimpin KH. Tamim Irsyad. Kiai Tamim Irsyad adalah ahli dalam syariat Islam disamping memiliki ilmu kanuragan kelas tinggi. Kiai Tamim Irsyad dilahirkan di Desa Pareng Bangkalan Madura dan menjadi murid Syekhona Cholil. Pada mulanya setelah hijrah dari Madura KH. Tamim Irsyad tinggal di Desa Pajaran Jombang sebelum akhirnya pindah ke Rejoso menempati sebidang tanah di samping rumah menantunya, Kiai Cholil.
Pengembangan pondok pesantren ini juga dibantu oleh KH. Romly Tamim putra Kiai Tamim Irsyad. Kiai Romly Tamim adalah santri dari Pondok Pesantren Tebuireng yang diasuh Kiai Haji Hasyim Asy’ari. Pada tahun 1927 M, Kiai Romly Tamim mulai mengajar di Pondok Rejoso ini.
Setelah KH. Tamim Irsyad dan KH. Cholil wafat, pesantren dikelola oleh penerusnya yakni Kiai Romly Tamim, Kiai Dahlan Cholil (putra Kiai Cholil), dan Kiai Haji Ma’sum Cholil (putra kiai Cholil). Kiai Romly Tamim memegang kebijakan umum pondok pesantren serta ilmu tasawuf dan Tarekat Qodiriyah wan Naqsyabandiyah.
Baca juga: Kiai Romli Tamim, Pemandu bagi Para Penempuh
Kiai Dahlan Cholil memegang kebijakan khusus siasah (manajemen) dan pengajian syariat dan Al-Qur’an. Sementara Kiai Ma’soem Cholil mengemban organisasi sekolah. Pada masa ini pondok Rejoso mengembangkan sistem pengajaran yang lebih sistematis dari masa sebelumnya.
Pada tahun 1938 M didirikanlah sekolah klasikal yang pertama di Darul Ulum yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyyah Darul Ulum. Sebagai tindak lanjut sekolah tersebut pada tahun 1949 M didirikan arena belajar untuk para calon pendidik dan da’wah dengan nama Madrasah Muallimin (untuk siswa putra) dan pada tahun 1954 didirikan sekolah yang sama untuk kaum putri.
Selain madrasah-madrasah tersebut terdapat keluarga besar Darul Ulum yaitu Jam’iyah Tarekat Qadiriyah wan Naqsyabandiyah yang jamaahnya datang dari berbagai kota di Nusantara. Ribuah jamaah tarekat ini mengadakan pertemuan khusus tiga kali dalam setahun yaitu pada pada bulan sya’ban.
Setelah Kiai Dahlan dan Kiai Romly wafat pada tahun 1958, kemudian KH Ma‘shum Cholil wafat pada tahun 1961, kepemimpinan Pesantren dipegang oleh KH Musta’in Romly dan dibantu oleh saudara-saudaranya.
Kiai Musta’in Romly tidak hanya memodernisasi pesantren namun juga mendirikan lembaga pendidikan tinggi. Sebagaimana para pendahulunya, Kiai Musta’in Romly juga sangat aktif dalam gerakan tarekat. Salah satu kekhasan pesantren Darul Ulum adalah para Kiai-nya memperkenalkan praktik tarekat kepada para santri.
Kendati para santri tidak diwajibkan menjadi anggota tarekat, pengenalan praktik tarekat menjadi bagian dari program-program pesantren.  Pada tahun 1965 di Darul Ulum didirikan Universitas Darul Ulum dan menjadi universitas ternama di bawah lingkungan pesantren di masanya. Universitas Darul Ulum memiliki berbagai fakultas, di antaranya: Fakultas Alim Ulama, Fakultas Hukum, Fakultas Sosial Politik dan Fakultas Pertanian. Di masa sekarang, Pondok Rejoso tidak hanya menyelengarakan pendidikan diniyah, namun juga mendirikan SMA, SMEA, SMK, dan Akademi Perawatan.
Baca juga: Profil Singkat Pondok Pesantren Tebuireng
Baca juga: Profil Singkat Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras