• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Keutamaan Memandang Ka’bah dalam Hadis Nabi

Oleh: Thowiroh

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-10-04
in Hadits
0
Keutamaan Memandang Ka'bah dalam Hadis Nabi

Keutamaan Memandang Ka'bah dalam Hadis Nabi (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Memandang ka’bah secara langsung adalah impian semua umat muslim di dunia. Dalam arti lain diberi kesempatan oleh Allah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji.

Selain berhaji, memandang ka’bah secara langsung bisa dilakukan ketika melaksanakan ibadah umroh. Menurut qoul adzhar hukum ibadah umroh adalah fardu yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup berdasar kepada firman Allah

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah (QS. Al Baqarah :196)

Sedangkan qaul kedua menyatakan bahwa umroh adalah sunnah berdasar kepada suatu hadis ketika Rasulullah pernah ditanya apakah umroh wajib dilaksanakan?  Rasulullah menjawab tidak.

Baitullah adalah kiblat sholat bagi setiap muslim setelah baitul maqdis. Allah berfirman

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. (QS. Al Baqarah : 144)

Dalam hadis riwayat ibn jauzi dijelaskan bahwa diantara keutamaan memandang ka’bah adalah memandangnya saja terhitung ibadah. Rasulullah bersabda ” memandang Baitullah Al Haram adalah ibadah

Imam As Suyuthi menuliskan dalam kitabnya jami’ul ahadis sebuah hadis tentang keutamaan memandang ka’bah yaitu

 إن الله ينزل على أهل هذا المسجد مسجد مكة في كل يوم وليلة عشرين ومائة رحمة ستين للطائفين وأربعين للمصلين وعشرين للناظرين (الحاكم في الكني، والطبراني، وابن عساكر عن ابن عباس)

“Sesungguhnya Allah setiap hari dan malam menurunkan seratus dua puluh rahmat untuk Baitullah ini, enam puluh untuk orang-orang yang Thawaf, empat puluh untuk orang yang sholat dan dua puluh untuk orang yang memandang Ka’bah.” (HR. Al Hakim, At Tabrani, Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas)

Selain berpahala, setiap doa yang diucapkan di depan ka’bah diyakini menjadi doa yang mustajab. Sebagaimana dalam hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari Ibnu Abbas menyatakan, ”Antara Rukun Aswad (sudut tempat terdapatnya Hajar Aswad) dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang minta sesuatu di Multazam melainkan Allah mengabulkan permintaan itu.”

Dalam kitab Al Idhah Fi Manasikil Haji, Imam Nawawi  mengajurkan untuk membaca doa berikut  kepada setiap yang memandang ka’bah

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا

Ya Allah, tambahkan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kehebatan pada Baitullah ini. tambahkan juga kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan untuk orang-orang berhaji atau berumrah yang memuliakan dan menghormati Ka’bah.”

Wallahua’lam bisshowab

Baca juga: Tiga Komponen Doa Mustajab

Baca juga: Pahala Haji tanpa Berhaji

Tags: hadis nabi tentang ka'bahmemandang ka'bah
Previous Post

Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ini Pesan Cak Nun

Next Post

Gusdurian Minta Usut Kasus HAM di Kanjuruhan

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Gusdurian Minta Usut Kasus HAM di Kanjuruhan

Gusdurian Minta Usut Kasus HAM di Kanjuruhan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng