tebuireng.co- Mengenal tiga komponen doa agar mustajab. Doa yang merupakan senjata bagi orang muslim menjadi hal yang seharusnya tidak boleh ditinggalkan setiap harinya. Dalam hadis disebutkan:
الحاكم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الدعاء سلاح المؤمن وعماد الدين ونور السموات والأرض رواه الحاكم
Doa adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi (HR. Al Hakim).
Dalam Al-Qur’an, Allah mengabarkan pada manusia bahwa tidak ada doa yang sia-sia. Dia yang maha mendengar, maha pengasih dan penyayang akan selalu mengabulkan doa hambanya. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran
Dalam ayat tersebut bisa disimpulkan bahwa Allah tak pernah mengecewakan setiap hambanya yang berdoaa karena sudah ada kepastian akan pengabulannya. Tentu dengan mematuhi prosedur dan cara dalam berdoa.
Maka dari itu setiap hamba harus mengetahui tiga komponen dalam berdoa agar doanya mustajab (cepat dikabulkan oleh Allah). Tiga komponen tersebut adalah keadaan orang yang berdoa, tempat dimana ia berdoa dan waktu saat ia berdoa. Sehingga setiap muslim memiliki kesempatan doanya dikabulkan melalui wasilah tiga hal tersebut.
1. Orang yang berdoa
Hendaknya setiap orang yang berdoa memperhatikan betul dengan keadaan dirinya yaitu dengan menjauhi diri dari banyak berbuat dosa, maksiat dan makanan haram karena hal tersebut bisa menjadi penghalang terkabulnya doa.
Nabi pernah menyebutkan: “seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim)
Sehingga tak heran jika kebiasaan dari sebagian umat muslim meminta tolong kepada para ulama atau auliya’ untuk mendoakan (memintakan kepada Allah hajat mereka) karena para auliya’ dikenal hatinya suci dan bersih serta kecil kemungkinan mereka bermaksiat kepada Allah. Nabi bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib).
2. Tempat berdoa
Tempat yang digunakan ketika berdoa menjadi salah satu penentu dikabulkannya doa. Di antara tempat-tempat mustajab untuk berdoa seperti Mekkah, Madinah, Multazam (antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah), hijir Ismail, Raudah dan lain-lain.
Dalam hadis dijelaskan :
Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan. (HR. Ahmad)
Dari Aisyah ra berkata: “Aku ingin sekali masuk ke dalam Ka’bah untuk shalat di dalamnya.” Maka Rasulullah SAW menarik tanganku masuk ke Hijir Ismail seraya berkata “Apabila engkau mau masuk ke dalam Ka’bah, maka sesungguhnya hijir ini sebagian dari Ka’bah. Karena kaummu ketika membina Ka’bah kembali menguranginya hingga Hijir itu berada di luar Ka’bah.” (hadist riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Tirmizi)
3. Waktu berdo’a
Banyak sekali waktu mustajab yang bisa digunakan ketika berdoa agar doa cepat dikabulkan. Di antaranya di sepertiga malam yang akhir. sebagaimana dalam hadist:
ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari Muslim)
Termasuk waktu mustajab berdoa adalah ketika sedang berpuasa. Dalam hadis disebutkan
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terdzalimi” (HR. Tirmidzi)
Termasuk juga waktu yang mustajab untuk berdoa adalah waktu antara adzan dan iqamah. Dalam hadis disebutkan
الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة
“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi)
Dan banyak lagi waktu mustajab untuk berdoa seperti malam dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), berdoa di hari Arafah, berdoa di hari Jum’at, berdoa dalam sujud pada rakaat terakhir, berdoa ketika turun hujan dan lain-lain sebagaimana yang dijelaskan nabi.
Tiga komponen tersebut seyogyanya lebih diperhatikan oleh umat muslim untuk mencapai doa yang mustajab.
Wallahua’lam bisshowab.
Baca juga: Bolehkah Berdoa dengan Syair Arab
Baca juga: Adab dan Doa Minum Air Zamzam