tebuireng.co – Islam mengajarkan pola hidup bersih dan tampil indah. Ini terbukti, ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk mencuci tangan. Siapa yang melakukan cuci tangan dalam rangka memenuhi anjuran ini, ia mendapatkan pahala.
Hal tersebut juga menjadi salah satu bukti bahwa Islam adalah agama yang mencintai kebersihan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Pertama, disunahkan mencuci tangan ketika berwudu. Disebutkan dalam hadis Humran bin Aban rahimahullah tentang cara wudu Utsman bin Affan radhiallahu’anhu:
…. فغسل كفيه ثلاث مرات
“… kemudian beliau membasuh kedua tangannya 3 kali”. yang di akhir hadis, Utsman bin Affan mengatakan:
رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم توضأ نحو وضوئي هذا
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudu seperti wuduku ini.” (HR. Bukhari No. 1934, Muslim No. 226).
Mencuci kedua tangan ketika wudu hukumnya sunah, tidak sampai wajib.
Kedua, cuci tangan disyari’atkan ketika bangun tidur, mencuci tangan sebelum memasukkan tangan ke dalam bejana atau melakukan aktivitas lainnya. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Saw bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui dimana letak tangannya semalam.” (HR. Bukhari No. 162, Muslim No. 278).
Ulama berbeda pendapat apakah larangan mencelupkan tangan ke dalam bejana (semua tempat yang menyimpan air) di dalam hadis ini apakah dikategorikan makruh ataukah haram.
Ulama Hanabilah berpendapat hukumnya haram dan mencuci tangan hukumnya wajib. Namun, jumhur ulama berpendapat hukumnya hanya makruh dan mencuci tangan hukumnya mustahab sunnah.
Ketiga, disunahkan juga cuci tangan sebelum dan setelah makan. Dalam hadis dari Aisyah radhiallahu’anha berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, lalu berwudu dahulu. Ketika nabi ingin makan atau minum, ia mencuci kedua tangannya, baru setelah itu makan atau minum.” (HR. Abu Daud No.222, An Nasa’i No.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An-Nasa’i).
Ketika tangan kotor hendaknya kita mencuci tangan, terlebih jika tangan yang kotor bisa mengganggu orang lain. Dari Abu Musa radhiallahu’anhu, ia berkata:Para sahabat bertanya:
‘Wahai Rasulullah, amalan Islam manakah yang paling utama? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: yaitu orang yang selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari No.10, Muslim No. 57)
Secara umum, ketika ada kotoran pada tubuh kita atau pakaian kita, hendaknya berusaha membersihkannya agar tampil bersih dan bagus. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الله جميل يحب الجمال
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim No. 91)
Islam mengajarkan pola hidup bersih dan sehat, karena Islam merupakan agama yang mengatur segala sendi kehidupan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, Rasulullah telah mengajarkan adab-adabnya. Salah satunya cuci tangan, saking pentingnya hingga disunahkan cuci tangan dalam beberapa keadaan.
Kebersihan juga menjadi bagian dari ibadah. Misal ketika hendak mendirikan salat, harus bersih dari hadas dan najis. Mendirikan salat juga harus dilakukan di tempat yang bersih. Mayoritas kitab fikih didahului dengan pembahasan thaharah yaitu bersuci.
Sedangkan tangan adalah bagian tubuh manusia yang paling sering berhubungan dengan mulut dan hidung. Tangan merupakan salah satu pengantar utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh manusia.
Sebagian masyarakat sudah menjadikan cuci tangan pakai sabun sebagai kegiatan rutin, tapi belum bagi sebagiannya lagi. Cuci tangan pakai sabun dapat menghilangkan berbagai virus dan bakteri, karena kuku dan tangan yang kotor dapat menyebabkan bahaya kontaminasi serta menimbulkan berbagai penyakit.
Wallohu a’lam bishshowab
Oleh: Asti Maharani