• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Doa Rahasia Ibnu Umar Didengar Orang Buta

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2021-07-28
in Keislaman
0
Doa Rahasia Ibnu Umar Didengar oleh Orang Buta
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Suatu ketika Ibnu Umar bertamu ke rumah seorang buta. Si Buta begitu memuliakan putera Umar bin Khattab yang ahli hadis itu sampai ibnu Umar menginap di rumahnya. Pada pertengahan malam Ibnu Umar bangun dan berwudhu. Lantas mengerjakan shalat dua rakaat dan memanjatkan doa kepada Sang Maha Kuasa. Untaian doa Ibnu Umar didengar oleh Si Buta.

Setelah selesai bermunajat kepada Allah, Ibnu Umar kembali ke tempat tidurnya. Kemudian orang buta tadi bergegas bangun untuk berwudhu dengan memakai sisa air wudhu Ibnu Umar. lalu ia melaksanakan shalat dua rakaat dan berdoa seperti doa yang dibaca Ibnu Umar. Ajaibnya dengan izin Allah, Si buta itu sembuh dari kebutaannya dan bisa melihat dengan normal.

Si buta pun shalat subuh bersama Ibnu Umar, dalam keadaan mata yang sehat. Selesai shalat, Si Buta menoleh ke arah Ibnu Umar seraya berkata “Ya, Aba  Abdirrahman, saya mendengar doa yang Anda panjatkan tadi malam, dan aku memahaminya. Lalu aku bangun dan meniru apa yang Anda panjatkan. Karena doa itu Allah swt, mengembalikan penglihatanku.”

Lalu Ibnu Umar berkata: “Doa itu adalah doa yang pernah diajarkan Rasulullah Saw kepadaku, dan Rasulullah Saw, menyuruhku untuk tidak memberitahukan kepada seorangpun yang memanjatkannya untuk urusan dunia.”

Doa yang dimaksud adalah:

اللَّهُمَّ رَبَّ الأَرْوَاحِ الْفَانِيَةِ، وَالْأَجْسَادِ الْبَالِيَةِ، أَسْأَلُكَ بِطَاعَةِ الأَرْوَاحِ الرَّاجِعَةِ إِلَى أَجْسَادِهَا، وَبِطَاعَةِ الأَجْسَادِ الْمُلْتَأَمَةِ بِعُرُوقِهَا، وَبِكَلِمَاتِكَ النَّافِذَةِ فِيهِمْ، وَأَخْذِكَ الْحَقَّ بَيْنَهُمْ، وَالْخَلَائِقِ بَيْنَ يَدَيْكَ يَنْتَظِرُونَ فَصْلَ قَضَائِكَ، فَيَرْجَوْنَ رَحْمَتَكَ، وَيَخَافُونَ عَذَابَكَ، أَنْ تَجْعَلَ النُّورَ فِي بَصَرِي، وَالْيَقِينَ فِي قَلْبِي، وَذِكْرَكَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ عَلى لِسَانِي، وَعَمَلا صَالِحًا فَارْزُقْنِي

“Ya Allah, Tuhan yang menguasai ruh dan tubuh yang tak abadi. Aku meminta kepadamu dengan ketaatan ruh yang kembali kepada tubuh, dengan ketaatan tubuh yang berkumpul dengan urat-uratnya, dengan ketetapan-Mu yang pasti terlaksana pada mereka, dan dengan keputusan-Mu yang hak atas mereka, sementara mereka (makhluk) takluk di hadapan-Mu sedang menunggu keputusan-Mu, mengharap rahmat-Mu, dan takut akan hukuman-Mu. (Ya Allah) jadikanlah cahaya dalam mata (batin)ku, keyakinan dalam hatiku,  mengingat-Mu dengan lisanku pada siang dan malam, dan karuniailah aku amal saleh.“

Disarikan dari kitab  al-‘Uddah li al-Kurabi wa al-Syiddah karya Dhiya’uddin al-Maqdisi

Baca juga: Doa Kedua Pengantin Saat Pertama Kali Ketemu

Tags: doaHadisIbnu UmarSi Buta
Previous Post

Yenny Wahid, Pewaris Gus Dur di Politik

Next Post

Tebuireng di Masa Penjajahan Belanda

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Tebuireng di Masa Penjajahan Belanda

Tebuireng di Masa Penjajahan Belanda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil
  • Gus Ulil Sebut Platform X sebagai Medan Penting dalam Perang Narasi Global

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng