tebuireng.co- Bersahabat dengan Al-Qur’an merupakan salah satu cara untuk dekat dengan Allah SWT. Yakni dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman khusus dalam menjalani kehidupan dunia agar kelak bisa bertemu dengan-Nya.
Seperti yang dijelaskan oleh Prof Quraish Shihab ketika menyatakan makna Al-Qur’an dalam kehidupan adalah dengan mendefinisikannya sebagai sahabat.
Menurut Prof Quraish Shihab jika setiap muslim menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat maka akan selalu ada perasaan hampa ketika Al-Qur’an tersebut tidak dibaca. Hal ini karena semakin dekat seorang kepada sahabatnya, maka ia akan merasa tidak bisa untuk berpisah dengannya.
Bagi Prof Quraish, dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat maka Al-Qur’an akan menyampaikan rahasia-rahasia istimewa yang dimiliki yang mana tak akan pernah disampaikan kepada selain sahabatnya.
Selain dengan sesering mungkin membacanya, upaya lain yang bisa dilakukan umat muslim agar bisa bersahabat dengan Al-Qur’an adalah dengan memahami isinya yakni dengan berusaha untuk belajar tafsir-tafsir Al-Qur’an sehingga bisa mengetahui maknanya.
Menurut Prof Quraish Shihab seorang yang ingin mendalami makna Al-Qur’an tidak cukup dengan hanya mengacu kepada terjemahannya saja karena baginya, terjemahan Al-Qur’an belum bisa memberikan penafsiran yang memadai akan makna dan hakikat yang disampaikan oleh Al-Qur’an.
Beliau berpesan bahwa jika seorang ingin mendalami Al-Qur’an maka hendaknya ia banyak berdiskusi kepada para ahlul ilmi yakni orang-orang yang lebih dahulu belajar dan lebih paham mengenai ilmu Al-Qur’an.
Seperti yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an surah An-Nahl
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَاسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙ
Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (Q.S An Nahl :43)
Selain itu, beliau juga berharap agar seorang yang diamanahi Allah dalam memahami ilmu Al-Qur’an bisa menjelaskan kembali Ilmunya kepada setiap yang bertanya dengan penjelasan yang sesuai dengan kondisi mukhotobnya (orang yang bertanya) sehingga mereka bisa lebih tertarik dengan Al-Qur’an dan dengan mudah mendapatkan hikmah dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Baca juga: Surah Al-Fatihah, Keistimewaannya Menurut Prof Quraish Shihab