tebuireng.co – Amalan cari jodoh dibutuhkan oleh sosok yang bosan jomblo. Amalan ini banyak dicari generasi muda yang galau. Terkhusus bagi mereka yang sudah siap menikah secara umur dan mental tapi belum menemukan jodoh.
Perasaan bosan jomblo terkadang menimbul rasa tidak percaya diri dan minder. Apalagi sering jadi obyek pembicaraan saat kumpul keluarga. Mencari jodoh tidak cukup hanya lewat usaha dzohir tetapi, harus disertai dengan amalan cari jodoh agar semua dipermudah.
Usaha dzohir dan membacakan amalan cari jodoh adalah bentuk keseriusan seseorang menjalankan sunah Nabi Muhammad berupa nikah.
Jika usaha-usaha sudah dikerjakan itu belum juga mendatangkan jodoh tapi menambah rasa bosan jomblo, sudah saatnya pasrahkan sama Allah dan membacakan amalan cari jodoh agar segera mendapat jodoh.
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kiai Husein Ilyas memberikan perhatian khusus kepada generasi muda yang sudah siap menikah, namun belum menemukan jodoh. Ia pun membagikan trik agar para pemuda maupun pemudi tidak galau memikirkan pasangan hidup.
Amalan cari jodoh dari Kiai Husein ini cukup ringan dan hampir semua umat Islam bisa melakukannya. Termasuk yang lagi terserang rasa bosan jomblo. Tips tersebut yaitu rutin melakukan shalat wajib lima waktu yang meliputi subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya.
Selanjutnya setiap usai salat fardu, setelah salam dilanjutkan amalan cari jodoh dilanjutkan membaca doa sapu jagat sebanyak 15 kali secara rutin dan istiqamah. Kegaulaan sebab bosan jomblo jangan sampai membuat tidak salat lima waktu.
“Bagi yang ingin mendapatkan jodoh maka baca doa, Rabbana atina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah sebanyak 15 kali setiap habis shalat fardlu. Insyaallah diijabahi,” katanya pada pengajian rutin di kediamannya, Jumat (27/7/2018).
Setelah menikah, amalan cari jodoh ini juga bisa diamalkan, Kiai Husein mengingatkan pasangan suami istri untuk mendidik putra-putri mereka. Ia pun menyebutkan ada tiga kunci bahagia di dunia. Tiga hal tersebut yakni mencintai nabi, mencintai keluarga nabi, dan mencintai kitab suci Al-Qur’an sepanjang hidupnya.
“Sesuatu yang dicintai dan yakin tidak bisa dipisah yaitu cinta sama Nabi Muhammad saw, mencintai keluargan Nabi dan mencintai Al-Qur’an. Ajarkan cinta ini kepada anak-anak,” ujar Pengasuh Pesantren Al Misbhar, Karangnongko, Mojokerto ini.
Ia pun menjelaskan yang dimaksud keluarga Nabi, bukan hanya keluarga dalam ikatan darah, tetapi ulama pun termasuk di dalamnya. “Keluarga Nabi Muhammad ada yang menyebutnya sayid, habib. Dan ulama juga termasuk keluarga. Sesuai dengan hadits Al ulama’ warastul anbiya,” pungkasnya.
Sementara itu, amalan cari jodoh dari Kiai A Mustofa Bisri (Gus Mus) yaitu membaca “Wa alqaitu ‘alaika mahabbatan minnii walitushna’a ‘alaa ‘ainii” setiap setelah salat lima waktu. Untuk jumlahnya, Gus Mus tidak menyebutkan secara rinci, tapi menyerahkan kepada pengamal.
Demikian dua saran tokoh besar Islam di Indonesia untuk mendapatka jodoh dan rasa bosan jomblonya hilang.