• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Kiai Syansuri: Belajar itu Kuncinya Niteti

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-02-26
in Galeri, Kiai, Kitab Kuning, Pendidikan, Pengajian, Pesantren, Santri, Tebuireng, Tokoh
0
Kiai Syansuri Belajar itu Kuncinya Niteti

Kiai Syansuri Belajar itu Kuncinya Niteti (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co– Sebagai seorang kiai yang juga motivator kelas wahid, Kiai Syansuri Badawi selalu memunculkan ungkapan-ungkapan bernas yang memiliki daya dorong dan menjadikan pelecut semangat para santri. Itulah sebabnya, Kiai Syansuri tak mungkin terhapus dari memori santri. Selalu tertanam dalam kenangan manis dan seolah masih tengah berkomunikasi.

Baca juga: Kiai Ishaq, Sosok Santri yang Mewakafkan Dirinya untuk Tebuireng

Keseriusan, humor, dan lontaran-lontaran untaian yang bijak dan penuh motivasi hampir tak pernah jeda dan senantiasa meluncur deras keluar dari lisan Kiai Syansuri Badawi. Kapan mesti tampil serius dan kapan penuh canda, beliau mampu menempatkannya secara seimbang dan tepat takarannya. Di antara kata-kata yang diingat betul oleh para santri beliau adalah “belajar itu kuncinya niteni”

Niteni berarti memperhatikan atau mencermati. Ini bermakna, santri mencermati secara sungguh-sungguh apa yang dingendikakke (diucapkan) para guru. Para santri tak bergeming terhadap gangguan dan godaan dari luar. Serta fokus atas apa yang dilakukan dan membuang jauh-jauh kemalasan.

Niteni di sini tidak sekedar mencermati dan meresapi apa yang diajarkan oleh para guru, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa  niteni memiliki makna mencermati teknis dan proses keberhasilan guru-guru. Dengan kata lain, yang perlu di-titeni adalah apa kunci keberhasilan, kesuksesan dan kealiman dari guru-guru mereka.

Baca juga: KH. Adlan Aly, Sarjana Fathul Qarib

Niteti itu juga terhadap penak-pernik hingga hal yang kecil yang menyangga ketercapaian seorang guru. Benarkah keberhasilan secara personal, sekedar belajar dalam pengertian yang sempit, mereguk ilmu sebanyaknya dalam makna transfer of knowledge semata, sehingga bisa disimpulkan kealiman individual itu teraih melulu lewat menderas, muthala’ah, dan membaca materi keilmuan?

Tidak termasukkah di dalamnya ikhtiar ruhaniyah yang dalam khazanah pesantren disebut riyadlah? Bagaimana dengan laku batin dan usaha spiritual seperti puasa, qiyam al–lail (bangun malam untuk beribadah), dawam al-wudhu’ (menjaga wudhu), dan seterusnya?

Niteni, suatu upaya yang bidimensional (berdimensi ganda). Mestinya belajar itu menyertakan dua hal yang sama pentingnya. Di satu sisi mencerminkan intensitas melakukan proses pembelajaran dan di sisi lain menempuh pula dengan upaya laku batin atau riyadlah.

Oleh: Cholidi Ibhar, alumni Tebuireng. Tulisan ini dikutip dari buku Mengais Keteladanan dari Kiai Syansuri Badawi terbitan Pustaka Tebuireng.

Tags: Belajar itu Kuncinya NitetiKiai SyansuriKiai Syansuri BadawiTebuireng
Previous Post

Pembatasan Volume Toa Menurut Kitab Kuning

Next Post

Melihat Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina yang Kini Terlibat Perang

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Melihat Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina yang Kini Terlibat Perang

Melihat Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina yang Kini Terlibat Perang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng