tebuireng.co- Pagi ini, Sabtu 4 Juni 2022, adalah momentum bersejarah bagi perjalanan Organisasi Alumni Tebuireng, IKAPETE Nasional. Fase ke-2 yang saya katakan sebagai Kebangkitan era Baru perjalanan IKAPETE, sebagai rumah besar Santri Alumni Tebuireng.
Sebagaimana saya baca jadwal tentatif kunjungan Wapres ke beberapa Pondok Pesantren besar di Jawa Timur, sekitar jam 08.45 WIB, Wapres yang (juga) Santri Alumni Tebuireng, kembali ke rumah besarnya, kembali ke pesantrennya dimana dulu pernah ngaji, mondok cukup lama dan menimba ilmu di Tebuireng.
Wapres Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin yang Alumni Tebuireng ini, pagi ini direncanakan akan mengikuti acara pelantikan sekaligus mengukuhkan Presidium Nasional IKAPETE serta Lembaga-lembaga otonom di bawah Presidium Nasional IKAPETE.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Akan Hadiri Munas IKAPETE
Sebagai rumah besar Alumni Tebuireng, Presidium Nasional IKAPETE pasca Pengukuhan Pengurus Baru. Tentu harus segera ‘tancap gas’ melaksanakan setingkat Rakernas, Rapat Kerja Nasional. Sebagai tonggak mengawali sejarah baru yang dimaksud.
Struktur dan Konstur baru Organisasi baru dengan semangat baru, setelah “vakum” beberapa waktu, setidaknya 5 tahunan lebih berjalan, setelah “ditinggal Ketua Umum saat itu, Prof. Dr. KH. Sahid, MAg, MH, dikarenakan sudah habis masa khidmatnya, lalu dilanjutkan oleh saudara Mas Ainur Rofiq yang sempat berhenti ditengah jalan, lalu ada istilah Plt atau Pjs, mengatasi vakum kepemimpinan.
Ditambah setelah itu terjadi pandemi covid-19, sehingga hampir 4 tahunan lamanya, Organisasi rumah besar Alumni Tebuireng ini, terjadi gelombang yang “tak begitu menentu”. Saya katakan tidak begitu menentu karena selalu tertunda dalam memilih Ketua Umum baru Pengurus Pusat IKAPETE.
Di penghujung Syawal ini, setelah Sabtu kemarin, ada kegiatan syawalan setiap sabtu terakhir di bulan syawal, Halal bi Halal Alumni Tebuireng se-Indonesia dan MUNAS IKAPETE Nasional. Pagi ini, adalah tonggak sejarah baru bagi IKAPETE kedepan.
Nahkoda IKAPETE Nasional kali ini adalah Presidium dengan diketuai oleh Prof. Dr. KH. Masykuri Bakri, sekaligus sebagai Rektor UNISMA Malang, Kampus Hijau yang hebat itu.
Sosok Prof. Dr. KH. Masykuri Bakri, adalah sosok “terbilang baru” di IKAPETE, meminjam bahasa beliau sewaktu sambutan dalam Halal bi Halal Sabtu lalu, beliau katakan: “saya ini Muallaf di IKAPETE”.
Alumni Tebuireng yang menjadi Rektor UNISMA ini, walaupun beliau sendiri mengatakan Muallaf, melihat visi misi yang disampaikannya, saya pribadi bisa menangkap ada ghirah dan hal baru yang akan beliau jalankan dalam memimpin Presidium IKAPETE Nasional. Hal ini tampak dari poin-poin penting dalam sambutan Sabtu lalu.
Perjalanan IKAPETE pernah di nahkodai oleh 3 Professor Doktor sebelumnya. Periode awal dinahkodai oleh Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yakub, MA adalah juga sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta. Lalu dilanjutkan oleh Prof. Dr. KH. Ridwan Nasir MA, saat itu sebagai Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya, lalu di lanjutkan Prof. Dr. KH. Sahid MAg, MH saat itu sebagai Dekan Fak. Hukum dan Syari’ah UINSA Surabaya.
Melihat nahkoda-nahkoda sebelumnya, IKAPETE selalu dinamis. Bahkan kadangkala seperti jalannya Pesawat di Udara, kadangkala terjadi ‘Turbulensi’.
Memimpin Alumni Tebuireng dengan IKAPETE sebagai rumah besar, alumni yang hebat-hebat, pintar-pintar, alim-alim, tokoh, Pengasuh Pesantren, Praktisi Politik, Makelar/Broker, Pedagang, Petani, Qori’ bahkan (mungkin) ada yang korak (baca; preman) dll, harus bisa memainkan peran dan fungsinya sebagai nahkoda yang hebat, tangguh, kuat, sabar, atau bahkan bisa jadi harus “royal”.
Melihat susunan Presidium Nasional dan Pengurus yang ada di lembaga-lembaga otonom yang dibentuk, di dalamnya hampir semuanya adalah berpredikat sebagai tokoh, kiai dan akademisi, bahkan pengusaha dan orang-orang sukses di bidangnya masing-masing.
Presidium IKAPETE harus bisa tampil sebagai pengayom yang strong dengan seni gemulai. Dinamika itu suatu hal yang lumrah dan biasa. Turbulensi yang saya maksud di atas anggaplah sebagai seni dan konsekwensi yang “pasti” bisa terjadi. Ibarat Pesawat, tidak mungkin jalannya selalu mulus tidak menemukan awan pekat, atau bahkan badai.
Alumni Tebuireng itu dinamis bahkan sangat dinamis. Ibarat perlakuan seorang suami kepada isteri, atau laki-laki kepada perempuan. Wanita itu tidak bisa dikasari, tapi juga tidak boleh terlalu lembek, karena ibarat tulang rusuk, kalau dibengkokkan sekaligus akan patah, begitupun sebaliknya.
Kebangkitan fase-2 IKAPETE Nasional pasca Pengukuhan pengurus baru oleh Wapres yang sama-sama Alumni Tebuireng pagi ini, adalah fase dimana IKAPETE harus segera bangkit. Bahkan harus bangkit sebangkit-bangkitnya.
Banyak agenda penting yang telah menunggu dalam skala Nasional. Presidium harus segera masuk persneleng 1, 2, 3 lalu 4, pertanda tancap gas segera akan dimulai.
IKAPETE tidak boleh stagnan, tidak boleh vakum kembali. Sudah cukup lama “IKAPETE tidur” agak lama.
Baca juga: Refleksi Halal Bi Halal Alumni Tebuireng dan Munas IKAPETE
Dalam skala Nasional misalnya, banyak agenda-agenda yang harusnya segera dikoordinasikan dengan tepat, cepat, terarah, terukur dengan sebaik-baiknya. Apalagi orang-orang yang ada di dalam Pengurus Baru IKAPETE Nasional saat ini adalah semua orang-orang yang hebat.
Garapan IKAPETE Nasional ke depan harusnya memfungsikan dan mengoptimalkan sesuai namanya yang Nasional, maka dalam Skala Nasional harus lentur dan koordinatif dengan segala hal yang menyangkut kemaslahatan umum, kemaslahatan sosial, khususnya semua Alumni Tebuireng yang masih berserakan dimana-mana.
Perlu segera mengiventarisir potensi-potensi Alumni Tebuireng yang hebat-hebat itu. Dioptimalkan dan diajak bergerak bersama. Sedang Alumni Tebuireng yang masih biasa-biasa, masih belum optimal, juga diinventarisir, lalu diajak bersama bergabung, diberdayakan, dibina, dibangun inter-koneksi dan koordinasi sehingga Alumni Tebuireng yang “sukses” mengentas dan merangkul dan memberdayakan yang masih nasibnya “belum sukses”. Sehingga IKAPETE ini benar-benar menjadi payung dan rumah besar Alumni Tebuireng sebagaimana yang diwasiatkan oleh Pengasuh saat itu, Romoyai Yusuf Hasyim.
Membentuk Pengurus Wilayah IKAPETE adalah hal yang sangat mendesak. Sekaligus Pengurus Cabang IKAPETE Kabupaten/Kota yang masih belum terbentuk secara resmi. Dua agenda besar ini harus segera di-start dalam 1 tahun pertama masa Khidmat Presidium Nasional, khususnya di luar Jawa.
Dalam pentas Nasional, Presidium IKAPETE Nasional harus bisa koordinasi ke dalam dan ke luar. Ke dalam, memperkokoh Alumni Tebuireng yang berada dimana-mana. Itu hal yang paling sederhana. Sedang yang keluar, IKAPETE Nasional misalnya melakukan koordinasi dengan Pemerintahan Pusat. Levelnya setidaknya sudah dengan setingkat Wapres, Panglima TNI, KAPOLRI, semua Kementerian, Jajaran Direksi dan Komisaris BUMN dll,
Sehingga, bidang garap IKAPETE Nasional itu “tidak benturan” dengan bidang garap IKAPETE Provinsi, dan IKAPETE Provinsi tidak benturan dengan IKAPETE Kabupaten/Kota. Perlunya penataan sistem manajerial organisasi yang lebih modern sebagaimana namanya IKAPETE Presidium Nasional.
Fungsi bidang eksternal, ke luar. Contoh sederhananya, andai IKAPETE Nasional “menggarap” kepentingan-kepentingan yang sifatnya Nasional, maka betapa besar manfaatnya kalau gerak laju Organisasi Alumni Tebuireng sebagai rumah besar Alumni ini digerakkan secara massif seperti yang saya maksudkan diatas.
Maka, sudah tepat struktur baru dengan Konsep Presidium Nasional kali ini, sudah up to date, sudah sesuai kebutuhan, sudah menjadi kebutuhan bagi organisasi perkumupulan alumni yang levelnya besar ini.
Karena Organisasi Perkumpulan, agenda yang juga tidak kalah penting adalah, bahwa IKAPETE Nasional dengan Nahkoda Presidium ini harus segera didaftarkan ke Kemenkumham RI. Supaya Legal dan Sah di depan hukum Negara. Tidak “dianggap perkumpulan liar karena tidak punya Badan Hukum dalam skala Nasional”.
Mekanisme dan hubungan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota harus diatur denga baik dan tidak ada tumpang tindih. Termasuk dalam hal keuangan dll. Perlu diatur dengan sebaik-baiknya. Akuntable, Transparan dan Amanah.
Banyaknya latar belakang pekerjaan Alumni Tebuireng yang beragam. Ada Notaris, Advokat, Praktisi Hukum, Politisi, ASN, Tokoh, Kiai, Pengasuh Pesantren, bahkan sampai Guru Ngaji, Petani, Pedagang dll, dll sangat mendesak untuk semuanya diinventarisir dan dikoordinasi potensi-potensi alumni tersebut secara militan dengan sebaik-baiknya.
Potensi besar dan hebat itu kalau digerakkan secara tersruktur dan pola manajemen yang modern dan koordinatif, betapa dahsyatnya. Betapa maslahatnya untuk umat, minimal umat Alumni Tebuireng yang “sudah juta-an itu”.
InsyaAllah kalau agenda-agenda besar di atas ini segera kita koordinasikan bersama-sama, maju bersama, semangat bersama, bekerja bersama, sebagaimana konsep Presidium yang lebih mengedepankan kebersamaan, maka fase-2, kebangkitan IKAPETE ini bukan isapan jempol belaka. Banyak pekerjaan besar menunggu kita semua.
Baca juga: Harakah Manhajiyah Tebuirengiyah, Harakah Manhajiyah An-Nahdhiyah
Terakhir, melihat struktur dan orang-orang yang ada di Presidium dan Lembaga-lembaga, dari data yang sudah di-publish, hampir lebih dari 50% adalah orang-orang baru “muallaf” semua, sejauh ini sejak perjalanan IKAPETE mulai tahun 2000-an atau setidaknya sejak saya menjadi Ketua PW IKAPETE Jawa Timur masa khidmah 2006-2009 (saat Gus Sholah baru dikukuhkan menjadi Pengasuh Tebuireng, menggantikan Romoyai Yusuf Hasyim), nama-nama yang muncul sebagian besar saya “belum” mengenalnya walaupun sesama alumni Tebuireng, bahkan para Muharrik IKAPETE sejak awal berdiri, tidak ada yang muncul di kepengurusan baik Presidium maupun di lembaga-lembaga otonom.
Wajah baru IKAPETE dengan struktur dan konstur baru dengan wajah Presidium ini, ditunggu banyak Alumni, untuk benar-benar segera bergerak dan tancap gas, bukan hanya hiasan nama belaka. Mengurus rumah besar Alumni Tebuireng itu harus diniati mengabdi, khidmah kepada almamater tercinta nya: “Hidupilah IKAPETE, Jangan mencari hidup dengan/melalui IKAPETE”.
Selamat Berjuang & Mengabdi berkhidmah di IKAPETE! Selamat dan Sukses untuk semua Pengurus Baru Presidium dan Pengurus Baru IKAPETE Nasional yang dikukuhkan pagi ini oleh Wapres yang Alumni Tebuireng. Semoga Amanah, semangat bekerja, mengabdi dan khidmat kepada almamater tercintanya, TEBUIRENG!
Mengabdi dan Loyal kepada IKAPETE berarti Khidmah kepada Hadlratussyaikh dan Dzurriyyah Tebuireng, insyaAllah Anfa’ wal Barokah yang didapat!
Wallahu A’lam
Oleh: Lora Fawaid Abdullah. Santri Tebuireng 1989-1999, Pendiri & Ketua Umum Gerakan Nasional Generasi Indonesia Bersarung-GIB, dan Khadim PP. Al Aula Kombangan Bangkalan Madura. Akun Youtube, FB, IG, TikTok, Twitter: ABAHLORA CHANNEL (Subcribe & Follow).