tebuireng.co – Viral ‘Joko Tingkir’ membuka sejarah lama hingga silsilah keturunannya yang melahirkan tokoh hebat seperti pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH M Hasyim Asy’ari. Setelah kontroversi, pencipta lagu ‘Joko Tingkir’ minta maaf ke publik.
Seniman Lamongan, Narto Widodo mempersoalkan lagu “Joko Tingkir Ngombe Dawet” keberatannya karena dirinya menerima banyak saran dan masukan terkait lagu tersebut. Ini karena penggunaan nama sosok Joko Tingkir.
Menurutnya, sebenarnya lagu tersebut tak ada masalah. Namun hanya pada penggunaan nama Joko Tingkir saja pada lirik lagu tersebut.
“Yang dipersoalkan para kiai itu adalah penggunaan kata Joko Tingkir dalam syair atau lirik lagu tersebut,” ujar Cak Narto.
Joko Tingkir merupakan putra dari Kebo Kenongo atau Ki Ageng Pengging. Dia adalah cucu dari Sri Makurung Handayaningrat atau Ki Ageng Pengging Sepuh yang merupakan menantu Brawijaya V.
Sri Makurung Handayaningrat memperistri Ratu Pembayun, putri dari Brawijaya V. Sehingga Joko Tingkir adalah buyut Brawijaya V.
Joko Tingkir lahir di Pengging, Boyolali. Jejak leluhur Joko Tingkir saat ini juga masih ada di daerah Pengging yang saat ini masuk wilayah Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: Ulama Keturunan Joko Tingkir
Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur KH Makruf Khozin sampai angkat bicara terkait viral lagu Joko Tingkir. Ia meminta pencipta lagunya untuk melakukan koreksi dan perbaikan.
“Kalau saran saya sebaiknya pencipta lagunya mengalah dan mencari sajak alternatif lain. Cari padanan kata yang tidak harus Joko Tingkir,” kata KH Makruf Khozin
Setelah memunculkan kontroversi dan polemik di tengah-tengah masyarakat, akhirnya pencipta lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet meminta maaf. Pencipta lagu yang bernama Pratama ini menyampaikan pernyataan maafnya melalui sebuah video yang ia unggah di kanal Youtube Tama Halu 008 miliknya.
Pratama menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Lamongan, Jawa Timur dan semua orang yang merasa tersinggung dengan lagu yang ia tulis dan saat ini sudah menyebar dengan berbagai jenis musik yang mengiringinya.
Pratama mengaku tidak ada niat melecehkan sosok Joko Tingkir, hal ini murni karena ia tidak tahu sejarah panjang Joko Tingkir. Ia juga mengubah lirik lagu ‘Joko Tingkir’ di channelnya.
“Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Di video kali ini dan di kesempatan kali, ini izinkan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Lamongan dan pihak-pihak yang tersinggung atau kurang berkenan karena saya telah membuat lirik menggunakan nama Joko Tingkir,” katanya mengawali permohonan maafnya.