tebuireng.co – Laskar Joko Tingkir dan Gus Dur memiliki kisah erat tak terpisahkan. Laskar Joko Tingkir adalah julukan untuk Persatuan Sepak Bola Lamongan (Persela) yang bermarkas di Stadion Surajaya Lamongan.
Dalam tulisan Pemersatu Lamongan: Analisis Identitas Kultural Supporter Sepakbola Persela yang ditulis Ahmad Nidhomuddin dan Nikmah Suryandari1 yang diterbitkan di jurnal Ilmiah Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Volume 7, Number 2, Desember 2021 Universitas Trunojoyo Madura, Indonesia disebutkan jika julukan Laskar Joko Tingkir merupakan inspirasi dari pidato almarhum Gus Dur yang merupakan generasi ke-6 Joko Tingkir.
Mengutip pernyataan mantan Manajer Persela Masfuk, julukan itu datang dari inspirasi almarhum Gus Dur saat menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia.
Gus Dur, kata Masfuk, pernah menyinggung tentang Joko Tingkir saat berpidato di Tugu Pahlawan, Surabaya. Gus Dur menyebut ada petilasan Joko Tngkir di Lamongan. Lokasinya ada di Dukoh, Pringboyo, Maduran, Lamongan. Tempatnya diyakini sebagai makam Joko Tingkir.
Baca Juga: Kiai Keturunan Joko Tingkir
Setelah Masfuk menelusuri apa yang di ucapkan Gus Dur ternyata benar adanya. Ada makamnya. Dari dasar keyakinan itu. Masfuk memilih Joko Tingkir sebagai julukan Persela karena menurut dia, nama Joko Tingkir memiliki nilai Jual yang tinggi dibandingkan nama lainya dan juga bisa mendongkrak nama Persela.
Alasan lain pemilihan julukan Laskar Joko Tingkir karena ia seorang tokoh dari Kerajaan Pajang (kini wilayah Lamongan) yang kuat, gagah, dan berani. Joko Tingkir terkenal pernah berhasil mengalahkan buaya yang besar.
Maka julukan ini dengan harapan supaya Persela Lamongan mudah mengalahkan lawan dengan mudah meskipun melawan klub besar.
Persela berdiri 18 April 1967. Meski telah berdiri cukup lama, Persela baru mulai menunjukkan eksistensinya di pentas sepak bola nasional setelah kompetisi memasuki era profesional. Itu pun setelah berjalan sembilan tahun, atau tepatnya pada musim 2003 silam, ketika mereka sukses promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia.
Baca Juga: Pencipta Lagu Joko Tingkir Minta Maaf
Sebelumnya Laskar Joko Tingkir hanya berkutat di Devisi Satu dan Dua Liga Indonesia. Namun semuanya berubah begitu sukses promosi ke divisi utama lewat partai play-off di Stadion Manahan, Solo, pada penghujung 2003.
Suporter fanatik Persela Lamongan bernama L.A Mania, berdiri tanggal 18 Januari 2001, dengan diketuai Saptoyo Nugroho. Terdiri dari 86 Korwil, LA Mania pernah di nobatkan sebagai Supporter terbaik pada ISL Musim 2008-2009 di bawah kepemimpinan Aini Hidayat. Mereka sangat loyal kepada tim kesayangannya, Itu terlihat ketika Persela bertanding, baik laga kandang maupun tandang.