• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Uwais Al-Qarni, Cerminan Bakti Seorang Anak kepada Ibunya

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-08-01
in Keislaman, Uncategory
0
Ilustrasi Uwais Mengantar Ibunya Berhaji

Ilustrasi Uwais Mengantar Ibunya Berhaji

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Uwais Al-Qarni adalah seorang mukhadramun atau seorang yang sudah beriman pada zaman Nabi, tetapi tidak pernah bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW.

Uwais pernah dipuji dan ditinggikan kedudukannya oleh Rasulullah SAW meskipun tidak pernah bertatap langsung dengan Rasulullah SAW. Karena itulah, beberapa ulama berpendapat bahwasanya Uwais Al-Qarni termasuk dari golongan sahabat Rasulullah SAW.

Pada suatu riwayat hadis Rasulullah SAW kepada para sahabatnya berbunyi jika pada suatu saat nanti di antara mereka ada yang bertemu dengan pemuda Yaman bernama Uwais Al-Qarni maka mintalah doa darinya dan sertakan mintalah agar Uwais memohonkan pengampunan kepada Allah SWT

Uwais hanyalah seorang pemuda biasa yang berasal dari kota Qarm di negara Yaman dan tinggal berdua bersama sang ibu. Saat itu, sang ibu telah memasuki usia senja dan mengalami kelumpuhan serta menderita kebutaan.

Uwais Al-Qarni dikenal dan dipuji di bumi dan di langit bukan karena kepahlawanannya dalam perang melainkan karena kesetiaannya dalam menemani orang tua dan hal tersebut termasuk ajaran Nabi Muhammad.

Uwais hebat juga bukan karena ketangkasannya dalam bermain pedang maupun kepiawaiannya dalam membidik menggunakan busur panah. Namun, yang membuat ia istimewa dan dipuji di langit bahkan bumi melainkan karena bakti dan ketaatannya pada sang ibu.

Uwais al-Qarni tidak pernah mengeluh sekalipun saat mengurus ibunya yang telah telah tua renta, disertai dengan lumpuh dan kebutaan. Semua kebutuhan sang ibu selalu bisa dipenuhi oleh Uwais. Bahkan Uwais Al-Qarni memenuhi keinginan sang ibu untuk menunaikan ibadah haji dengan menggendongnya.

Pada suatu ketika sang ibu berkata kepada Uwais Al-Qarni, “Wahai anakku, mungkin ibu tidak lama lagi hidup bersamamu, ikhtiar kan lah ibu agar bisa menunaikan ibadah haji,” pinta sang ibu.

Mendengar perkataan sang ibu, pemuda Uwais terdiam dan merenung karena perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh. Melewati padang tandus yang panas dan gurun pasir yang membentang.

Umumnya, kala itu orang akan melaksanakan haji menggunakan unta sebagai kendaraan sekaligus tempat menaruh perbekalan akomodasi dan lain-lain.

Lantas Uwais berpikir bagaimana itu bisa dilakukan oleh seorang pemuda sepertinya yang miskin dan tidak memiliki kendaraan?

Kemudian muncul di benak Uwais al-Qarni suatu ide yang cemerlang, ia membeli seekor lembu dan ia  bikinkan kandang di puncak bukit yang mana setiap hari Uwais Al-Qarni akan menggendong lembu itu turun naik bukit.

Saban hari, anak lembu makin besar dan semakin besar pula tenaga yang dibutuhkan Uwais untuk membawa lembu tersebut. Setelah 8 bulan melakukan kegiatan menggendong lembu naik turun bukit dan kini membuahkan hasil. Uwais lebih bertenaga untuk mengangkat barang yang lebih berat, ternyata tujuan Uwais tak lain dan tak bukan adalah persiapan untuk menggendong sang ibu ke tanah suci Makkah.

Baca Juga: Kisah Kiai Hasyim Menggendong Nabi Khidir

Ketika musim haji, mulai lah perjalanan Uwais al-Qarni menggendong sang ibu dari Yaman ke Makkah. Semua ia lakukan atas wujud dari cinta dan bakti seorang anak kepada sang ibu. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan medan yang sulit demi memenuhi keinginan sang ibu berhaji.

Ia terus mendampingi ibunyas sampai semua rangkaian ibadah haji dilakukan dengan sempurna dan kembali lagi ke rumahnya. Uwais tidak mengeluh selama perjalanan. Rasa bahagia menyelimuti Uwais al-Qarni tatkala sang ibu terharu dan bercucuran air mata melihat baitullah.

Mereka berdua berdoa, “Ya Allah, ampuni semua dosa ibuku,” ujar Uwais.

Sang ibu heran dan berkata kata-kata, “Bagaimana dengan dosamu?”

Uwais menjawab, “Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukup ridho dari ibu yang akan membawaku ke surga nanti.”

Itulah kisah Uwais Al-Qarni, seorang pemuda yang tulus dan penuh cinta kepada sang ibu. Allah SWT lalu membuat Uwais sembuh dari penyakit sopaknya yang ia derita dari kecil.

Hanya tersisa bulatan putih di tengkuknya, bulatan putih inilah yang menjadi tanda dari seorang pemuda Quraisy yang pernah diceritakan Rasulullah SAW kepada para sahabatnya.

Lewat tanda ini pula sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib menemukan Uwais Al-Qorni. Ketika bertemu dengan Uwais, Umar merasa sangat bahagia karena telah bertemu dengan sosok yang pernah diceritakan Rasulullah SAW. I pun menjalankan wasiat yang telah diberikan Rasulullah meminta doa pada Uwais Al-Qarni.

Badar/Abdurrahman
Previous Post

Sihir Bisa Menyerang Nabi? Ini Penjelasan

Next Post

Makna dan Arti Kata dalam Bahasa Arab

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Makna dan Arti Kata dalam Bahasa Arab

Makna dan Arti Kata dalam Bahasa Arab

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng