• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Tiga Komponen Doa Mustajab

Oleh: Thowiroh

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-08-22
in Galeri, Hadits, Keislaman, Pendidikan
0
Tiga Komponen Doa Mustajab

Tiga Komponen Doa Mustajab (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Mengenal tiga komponen doa agar mustajab. Doa yang merupakan senjata bagi orang muslim menjadi hal yang seharusnya tidak boleh ditinggalkan setiap harinya. Dalam hadis disebutkan:

الحاكم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم  الدعاء سلاح المؤمن وعماد الدين ونور السموات والأرض  رواه الحاكم

Doa adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi (HR. Al Hakim).

Dalam Al-Qur’an, Allah mengabarkan pada manusia bahwa tidak ada doa yang sia-sia. Dia yang maha mendengar, maha pengasih dan penyayang akan selalu mengabulkan doa hambanya. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran

Dalam ayat tersebut bisa disimpulkan bahwa Allah tak pernah mengecewakan setiap hambanya yang berdoaa karena sudah ada kepastian akan pengabulannya. Tentu dengan mematuhi prosedur dan cara dalam berdoa.

Maka dari itu setiap hamba harus mengetahui tiga komponen dalam berdoa agar doanya mustajab (cepat dikabulkan oleh Allah). Tiga komponen tersebut adalah keadaan orang yang berdoa, tempat  dimana ia berdoa dan waktu saat ia berdoa. Sehingga setiap muslim memiliki kesempatan doanya dikabulkan melalui wasilah tiga hal tersebut.

1. Orang yang berdoa

Hendaknya setiap orang yang berdoa memperhatikan betul dengan keadaan dirinya yaitu dengan menjauhi diri dari banyak berbuat dosa, maksiat dan makanan haram karena hal tersebut bisa menjadi penghalang terkabulnya doa.

Nabi pernah menyebutkan: “seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim)

Sehingga tak heran jika kebiasaan dari sebagian umat muslim meminta tolong kepada para ulama atau auliya’ untuk mendoakan (memintakan kepada Allah hajat mereka)  karena para auliya’ dikenal hatinya suci dan bersih serta kecil kemungkinan mereka bermaksiat kepada Allah. Nabi bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib).

2. Tempat berdoa

Tempat yang digunakan ketika berdoa menjadi salah satu penentu dikabulkannya doa. Di antara tempat-tempat mustajab untuk berdoa seperti Mekkah, Madinah, Multazam (antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah), hijir Ismail,  Raudah dan lain-lain. 

Dalam hadis dijelaskan :

Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan. (HR. Ahmad)

Dari Aisyah ra berkata: “Aku ingin sekali masuk ke dalam Ka’bah untuk shalat di dalamnya.” Maka Rasulullah SAW menarik tanganku masuk ke Hijir Ismail seraya berkata “Apabila engkau mau masuk ke dalam Ka’bah, maka sesungguhnya hijir ini sebagian dari Ka’bah. Karena kaummu ketika membina Ka’bah kembali menguranginya hingga Hijir itu berada di luar Ka’bah.” (hadist riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Tirmizi)

3. Waktu berdo’a

Banyak sekali waktu mustajab yang bisa digunakan ketika berdoa agar doa cepat dikabulkan. Di antaranya di sepertiga malam yang akhir. sebagaimana dalam hadist:

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari Muslim)

Termasuk waktu mustajab berdoa adalah ketika sedang berpuasa. Dalam hadis disebutkan

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم

‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terdzalimi” (HR. Tirmidzi)

Termasuk juga waktu yang mustajab untuk berdoa adalah waktu antara adzan dan iqamah. Dalam hadis disebutkan

الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi)

Dan banyak lagi waktu mustajab untuk berdoa seperti malam dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), berdoa di hari Arafah, berdoa di hari Jum’at, berdoa dalam sujud pada rakaat terakhir, berdoa ketika turun hujan dan lain-lain sebagaimana yang dijelaskan nabi.

Tiga komponen tersebut seyogyanya lebih diperhatikan oleh umat muslim untuk mencapai doa yang mustajab.

Wallahua’lam bisshowab.

Baca juga: Bolehkah Berdoa dengan Syair Arab

Baca juga: Adab dan Doa Minum Air Zamzam

Tags: doa terkabul
Previous Post

Mengenal Tiga Karakteristik Rasulullah sebagai Pendidik

Next Post

Kisah Istri Mantan Calon Wakil Presiden

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Nyai farida Salahuddin Wahid

Kisah Istri Mantan Calon Wakil Presiden

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Warek Unhasy Optimis Bisantren Jadi Penunjang Misi Presiden dalam Pemberdayaan Pesantren
  • 25 Finalis Bisantren Antusias Ikuti Babak Final di Unhasy
  • Pengasuh Pesantren Tebuireng Tegaskan Santri Harus Menjadi Penggerak Kemajuan
  • Pesan Gus Kikin untuk Santri Tebuireng di Tengah Framing Negatif Pesantren
  • Gus Yahya: Menjadi Santri, Menjaga Pintu Agama yang Murni

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng