• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Tahapan Menulis Novel Agar Best Seller

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-07-28
in Program TI
0
Tahapan Menulis Novel Agar Best Seller

Tahapan Menulis Novel, Novel tentang Mbah Hasyim (Aguk)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Penulis novel dan penyiar Radio RRI Lampung Susan Susanti menjelaskan tahapan menulis novel agar best seller dan go publik lewat media sosial.

Menurutnya, tahapan menulis novel bisa menggunakan metode tiga babak dan metode 8 sequence. Tiga babak dalam cerita ini terdiri dari tahapan pengenalan atau beginning pada babak 1, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan konflik pada babak 2 (middle), dan terakhir babak 3 (ending) biasanya berisi penyelesaian dari konflik yang terjadi di babak 3 sekaligus resolusi.

“Metode 8 sequence dimulai dari pengenalan karakter, kejadian pemicu, masalah pertama, kemenangan semu, masalah besar, kalah dan terburuk, bangkit, kemenangan sejati. Ini juga dipakai dalam film hollywood,” jelasnya saat acara literasi digital di Yayasan Subulussalam, OKU Timur, Kamis (28/7/2022).

Pasca itu, katanya, penulis pemula dan muda harus mempelajari literasi digital lalu memanfaatkannya secara masif. Ia mencontohkan film Dear Nathan yang diambil dari web penulisan. Ada juga KKN di Desa Penari dengan penonton 9 juta yang bisa viral karena memanfaatkan media sosial bernama twitter.

“Kesuksesan KKN di Desa Penari berasal dari cuitan di twitter oleh akun @simpleman hingga diangkat jadi novel dan film,” jelas Santi.

Susanti menjelaskan tahapan menulis novel selanjutnya memang harus paham secara detail langkah-langkah dalam memanfaatkan dunia digital agar bisa viral.

Cara pertama, memposting novel. Hal ini bisa dilakukan di facebook, instagram, tik tok atau bisa juga dibuatkan cerita novel di youTube. Ada juga aplikasi noice untuk berkarya dengan cara membaca halaman per halaman.

Baca Juga: Tan Malaka dalam Novel

Cara kedua, pakai judul cerita yang menarik dan ingin tahu lalu gunakan tagar di media sosial. Untuk metode penulisan bisa menggunakan skema tiga babak atau metode 8 sequence.

“Kesuksesan novel Hati Suhita karena promosi di facebook. Mungkin ini bisa jadi gambaran bahwa tagar di media sosial sangat penting,” tegasnya.

Langkah selanjutnya yaitu menentukan pangsa pasar, usia pembaca, cover menarik, isi sesuai premis, waktu posting yang gunakan waktu di sela-sela istirahat, tema yang nge-hits semisal cinta dan perselingkuhan.

Kemudian mulai menulis dari hal kecil, hal-hal yang disukai, hingga hal yang dikhayalkan. Sesuatu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Terpenting, masuk komunitas penulis, agar bisa lebih baik dan update ilmu menulis.

“Postinglah ceritamu di media sosial, harus percaya diri dan meskipun belum sempurna. Terpenting tidak berbau SARA, menghina seseorang. Jika tidak diposting maka tidak berkembang,” pintanya

Sementara itu, staf khusus Bupati OKU Timur Ma’mun Mukhid menjelaskan bahwa sosok santri harus bisa menciptakan sosial religius lewat tulisan. Untuk menciptakan itu, santri perlu memiliki kemampuan menguasai teknologi digital. Harus menjadi subyek dari perubahan

“Maka perlu ada santri yang bisa memanfaatkan digital untuk mendapatkan nilai lebih, bersifat pendapatan. Santri harus berpikir besar. Mampu membaca peluang. Harus paham konten yang menarik,” tandasnya.

Tags: IndonesiaKH. M. Hasyim Asy’ariNovel Mbah HasyimTahapan menulis novel
Previous Post

Waktu Mustajab untuk Berdoa

Next Post

Mengaktualisasikan Moderasi Beragama

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Mengaktualisasikan Moderasi Beragama

Mengaktualisasikan Moderasi Beragama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng