• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Sufi Juga Makhluk Ekonomi

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2021-09-22
in Galeri, Tasawuf
0
Sufi Juga Makhluk Ekonomi
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co– Buku Ekonomi Sufi adalah sebuah karya yang fenomenal karena menyuguhkan pelbagai definisi dan persepsi keimanan, ekonomi, dan sufistik. Mengajarkan dan menyingkap hakikat kebutuhan ekonomi manusia sebagai makhluk ekonomi.

Maka tentu tidak mudah memahami buku ini, jika pembaca belum memiliki pengetahuan teoritis sedikit banyak tentang sufistik atau disiplin ilmu agama lainnya. Karena, Buku ini membahas mengenai ilmu, iman, dan amal sebagaimana yang telah penulis paparkan, maka dapat dirumuskan bahwa ilmu perlu dimulai dan diawali dari iman.

Ilmu tentang iman dianggap oleh Al Ghazali sebagai ilmu disiplin teoritis, sedangkan ilmu syariah (ibadah, muamalah, dan mu’aqadah) dan ilmu akhlak merupakan ilmu praktis. Yang membedakan antara keduanya (ilmu syariah dan akhlak) ialah yang satu bersifat zahir dan yang satu lagi bersifat batin. Beliau tidak memisahkan antara praktis syariah dan tasawuf. Keduanya (syariah dan tasawuf) merupakan awal yang perlu dilaksanakan sebagai manifestasi keimanan.

Sebagai makhluk ekonomi tidak heran jika manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terpenuhinya kebutuhan manusia sangatlah beragam sesuai dengan kadar sesuatu yang dibutuhkan atau diinginkan manusia itu sendiri. Namun, kita tidak boleh meninggalkan kata “makhluk” yang secara eksistensi ada yang menciptakan, mengatur, dan memberi.

Baca juga: Urban Sufism dan Komersialisasi Dakwah

Ekonomi Sufi adalah sebuah buku multidimensional karya Dr. H. Miftahurrohim Syarkun, M.A. atau Mif Rohim. Rancangan dan susunan pembahasan  buku ini akan membuat otak dan hati kita bergemuruh. Bagaimana tidak, Mif Rohim adalah Pendiri dan Penasihat Pusat Kajian Pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari; Direktor Ma’had Jam’iah Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng (UNHASY); Dewan Pakar Pendidikan Ma’arif PWNU; dan Wakil Rektor UNHASY Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Mif Rohim menjelaskannya dengan runtut dan terselubung. Kadang Mif Rohim membahasnya secara singkat dan kontekstual, seperti dalam konteks ekonomi, Allah SWT yang mencipta dan menyediakan, memberi dan menarik, meluaskan dan menyempitkan rezeki, serta membuat kaya dan miskin seseorang. Maha Bijaksana Allah SWT dalam mengatur rezeki dan kegiatan ekonomi manusia yang tujuannya -mengikuti pendapat Abd. Rashid Dail- ialah untuk mencapai kebutuhan yang sebenarnya [Ab. Rashid Dail, 1984: 18]. (Hal.4).

Melalui Ekonomi Sufi, Mif Rohim memaparkan strategi untuk “meraih” manifestasi keimanan di atas sudut dan sisi ekonomi. Ia membagi buku ini menjadi tiga bab. Bab pertama yaitu “tiga disiplin ilmu”, bab kedua “ekonomi i’tiqadi, syariah, dan sufi” dengan lima bagian didalamnya yaitu bagian I; Dunia, Harta, dan Ekonomi, bagian II; Ekonomi I’tiqadi, bagian III; Ekonomi syariah, bagian IV; Ekonomi Sufi, dan bagian V; Ekonomi Islam Sepadu, dan bab terakhir “kesimpulan”.

Mif Rohim merangkai penjelasan dengan hati-hati dan teliti, karena pembahasan didalam buku ini sangatlah fleksibel, urgen bahkan ekstrim. Ia menyusunnya satu persatu dan bertahap sekaligus memberikan solusi yang bersifat aplikatif -atas pemikiran Al Ghazali. Seperti ia menegaskan bahwa Imam Al Ghazali menganggap harta kekayaan sebagai sendi utama dunia yang terbesar [Al Ghazali, 2004c: 298], namun padanya terdapat pelbagai kecacatan seperti berkurang apabila digunakan, dan menyusahkan karena perlu dijaga dan bisa menarik manusia dalam kehinaan [Al Ghazali, 1983: 134]. (Hal. 112).

 Adapun kelebihan buku ini adalah sebagai berikut:

  1. Bahasanya komunikatif
  2. Solusi masalah yang aplikatif
  3. Terdapat tabel yang memudahkan pembaca dalam memahami
  4. Banyak informasi konkret yang menjadi penjelasan topik
  5. Inspiratif dan memotivasi
  6. Nyaman bagi pembaca, karena memiliki kualitas kertas yang bagus, tidak buram, dan ringan

Sedangkan kekurangan buku ini adalah sebagai berikut:

  1. Pemborosan kata dan terkesan bertele-tele, seperti mengulang kata yang semakna dan berkutat dalam satu topik
  2. Footnote yang telat dari kemunculan istilah, sehingga terkesan kurang efektif
  3. Perbedaan ukuran font diantara seluruh elemen buku, seperti ukuran font sub-bab pada bab pertama berukuran lebih kecil daripada sub-bab pada bab kedua -yang memakai huruf kapital- sehingga berpotensi mengubah maksud pembahasan saat dibaca.

Identitas Buku:

Judul buku: Ekonomi Sufi dalam pemikiran Al Ghazali

Penulis: Dr. H. Miftahurrohim Syarkun, M.A. atau Mif Rohim

Penerbit: Pustaka Tebuireng

Cetakan: II

Tahun terbit: November 2020

Tebal buku: xvii + 179

Ukuran buku: 13.5×20 cm

ISBN: 978-602-8805-75-9

Harga: Rp 70.000,-

Oleh : Hasan Munadi, Mangunjiwan, Demak.

Tags: Dr. Miftahurrohim SyarkunEkonomi SufiManusia EkonomiSufiSufi juga makhluk ekonomisufistik
Previous Post

Pemberantasan Korupsi dan Pesan Yenny Wahid

Next Post

Hadhrotur Rasul, Nabi Muhammad Adalah Rasulur Rahim

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Nabi Muhammad Adalah Rasulur Rahim

Hadhrotur Rasul, Nabi Muhammad Adalah Rasulur Rahim

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng