• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Rekomendasi Amalan Bulan Rajab untuk Wanita Haid

Oleh: Naffisa Izzah

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-01-14
in Keislaman
0
Rekomendasi Amalan Bulan Rajab untuk Wanita Haid

Foto ilustrasi muslimah berdoa. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Rekomendasi amalan bulan Rajab untuk wanita haid. Telah ditetapkan secara resmi oleh lembaga falakiyah, bahwa 13 Januari 2024 bertepatan dengan 1 Rajab 1445 H. Adapun berbagai jenis amalan khusus atau yang biasa disebut kawula muda sebagai amalan booster iman di bulan mulia ini. Tentunya, amalan berikut ini dapat dilakukan oleh wanita yang sedang berhalangan.

Berikut kami rekomendasikan lima amalan doa dan dzikir ringan, yang boleh dilakukan semua muslim, tak terkecuali perempuan haid yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

Amalan ringan yang pertama ialah membaca doa ketika masuk bulan Rajab.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma bariklana fi rajaba wa sya’bana wa ballighna romadhona.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan.”

Yang kedua, menengadahkan kedua tangan tiap pagi dan sore dengan membaca istighfar sebanyak 70 kali.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ

Rabbighfirli watub ‘alayya.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku.”

Yang ketiga, membaca sayyidul istighfar sebanyak 3 kali pada pagi dan petang.

اللَّهُمَّ أنْتَ رَبّي لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عليَّ وأبُوءُ بِذَنْبي فاغْفِرْ لي فإنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ

Allahumma anta robbi la illaha illa anta khalaq tani wa ana abduka wa ana ala ahdika wa wa’dika mastatha‘tu ‘audzu bika min syarri ma shana’tu abu’u laka bini’matika ‘alayya wa abu u bidzanbi faghfirli fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Akulah hamba-Mu. Aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Aku mengakui segala nikmat-Mu padaku dan segala dosa (yang kuperbuat pada-Mu). Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Yang keempat, membaca tasbih sebanyak 100 kali pada tanggal 1 hingga 10 Rajab.

سُبْحَانَ اْلحَيِّ الْقَيُّوْمِ 

Subhanal hayyil qayyum.

Artinya: “Maha suci Allah yang maha hidup, lagi maha menguasai sesuatu.”

Kemudian, pada tanggal 11 hingga 20 rajab.

سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدِ

Subhanallahi ahadisshomad.

Artinya: “Maha suci Allah satu-satunya tempat bergantung.”

Dilanjutkan pada tanggal 21 hingga akhir bulan Rajab dibaca sebanyak 100 kali.

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُفِ

Subhanallahirro’uf

Artinya: “Maha suci Allah yang Maha Pemberi Kasih Sayang”

Yang kelima, ialah amalan yang dibaca ketika hari Jumat terakhir pada bulan Rajab saat khatib diatas mimbar sedang menyampaikan khutbah, atau sedang duduk diantara dua khutbah, dibaca sebanyak 35 kali.

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Ahmadurrasulullah Muhammadurrasulullah.

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Penulis: Naffisa Izzah

Editor: Ikhsan Nur Ramadhan

Baca Juga: Sejarah dan Keutamaan Bulan Rajab

Tags: AmalanBulan Rajab
Previous Post

Zakat dan Wakaf sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Global

Next Post

Tradisi Unik Masyarakat Sumenep Tidur Beralaskan Pasir

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Tradisi Unik Masyarakat Sumenep Tidur Beralaskan Pasir

Tradisi Unik Masyarakat Sumenep Tidur Beralaskan Pasir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Alumni Pesantren Gelar Aksi Damai di Depan Gedung Trans7, Tanggapi Tayangan Xpose Uncensored
  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng