• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Prof Quraish Shihab: Ibadah yang Sesungguhnya Datang dari Cinta

Oleh: Thowiroh

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2023-03-30
in Keislaman, Pengajian, Tasawuf, Tokoh
0
Prof Quraish Shihab Ibadah yang Sesungguhnya Datang dari Cinta

Prof Quraish Shihab. Foto. Youtube Quraish Shihab.

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Banyaknya keutamaan yang diberikan oleh Allah Swt dalam setiap ibadah di bulan Ramadan menjadi ajang bagi kaum muslim untuk berlomba-lomba memperbanyak ibadah. Apalagi ibadah yang banyak itu dikuatkan dengan niat yang baik tentu akan lebih berkualitas. Prof Quraish Shihab, dalam kanal Youtubenya menjelaskan bahwa setiap ibadah berkaitan erat dengan hati. Sebab hati merupakan tempat dalam menentukan niat dan menumbuhkan rasa cinta.

Adanya kekuatan cinta yang tumbuh dalam melaksanakan ibadah dengan tujuan hanya untuk meraih ridho-Nya menjadikan ibadah tersebut memiliki kualitas yang tinggi.

“Ibadah yang sesungguhnya adalah dorongan dari cinta,” jelasnya.

Ia pun melanjutkan, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Sina bahwa ada tiga tipe yang bisa menentukan kualitas ibadah seseorang.

Pertama adalah tipe ‘abid atau hamba sahaya. Yakni mereka beribadah karena rasa takut akan siksa. Prof Quraish Shihab menambahkan bahwa ibarat seorang pembantu yang takut pada majikannya maka ia akan berusaha melaksanakan perintah dengan benar saat dilihat oleh majikannya.

Kedua adalah tipe pedagang, yakni mereka yang beribadah karena mengharapkan pahala untuk membuatnya masuk surga. Tipe ini ibarat pedagang yang rela bersusah payah untuk berdagang hanya untuk mendapatkan sebuah keuntungan.

Ketiga adalah tipe pecinta, yakni mereka yang beribadah dengan ikhlas hanya untuk Allah. Tipe yang seperti ini tidak takut pada ancaman dan tidak pula menginginkan balasan (pahala)  sehingga mereka cenderung tidak peduli dengan sedikit atau banyak pahala yang akan diberikan karena setiap ibadahnya semata-mata hanya untuk mencari ridho-Nya

Dalam konteks ibadah pun tidak hanya disempitkan dengan sekedar melaksanakan rukun Islam yang mencakup salat, puasa, haji dan zakat. Namun ibadah memiliki pengertian yang luas.

Prof Quraish Shihab menafsirkan dua ayat yang menjadi tujuan manusia diciptakan. Pertama dalam penggalangan surah al-Baqarah  ayat 30:

وَاِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلٰٓٮِٕكَةِ اِنِّىۡ جَاعِلٌ فِى الۡاَرۡضِ خَلِيۡفَةً

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”

Kedua dalam surah az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,”

Pada umumnya, tafsir dalam surah al-Baqarah ayat 30 hanya menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan tujuan menjadikannya sebagai khalifah atau pemimpin di bumi sedangkan ayat kedua dalam surah Az- Zariyat menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia hanya agar ia beribadah kepada-Nya karena pada umumnya huruf lam dalam kalimat liiya’budun dimaknai dengan agar atau supaya

Namun Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa dalam tafsir sekarang, lam ( lii ) dalam surah Az-Zariyat bisa juga berarti akibat. Sehingga dua ayat bisa ditafsirkan dengan manusia ditugaskan menjadi khalifah yang menjadikan semua tugas dalam konteks khalifah tersebut berakibat ibadah kepada Allah.

“Penafsiran seperti ini adalah upaya ulama untuk memperluas konteks ibadah sehingga tidak hanya dimaknai dengan salat, puasa zakat dll. Tetapi menjadi pemimpin, melakukan kegiatan dalam kepemimpinan, membantu orang lain dan contoh lainnya adalah  suatu ibadah,” pungkasnya.

Baca juga: Macam-Macam Komunikasi Menurut Prof. Imam Suprayogo

Tags: ibadah datang dari cintaProf Quraish Shihab
Previous Post

Memperbanyak Niat Baik di Bulan  Ramadan

Next Post

Alasan Haul KH M Hasyim Tidak Ada, Apa?

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Alasan haul KH M Hasyim Asy'ari tidak ada

Alasan Haul KH M Hasyim Tidak Ada, Apa?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Alumni Pesantren Gelar Aksi Damai di Depan Gedung Trans7, Tanggapi Tayangan Xpose Uncensored
  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng