Alasan haul KH M Hasyim Asy’ari tidak ada dijawab oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). Menurutnya, alasan kenapa haul KH M Hasyim Asy’ari Tebuireng tidak dirayakan karena ada wasiat khusus dari KH Hasyim.
Menurut cicit KH Hasyim Asy’ari tersebut, alasan tidak adanya perayaan haul KH M Hasyim Asy’ari bukan karena sosok pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tersebut mengharamkan haul. Melainkan karena tidak mau merepotkan banyak orang.
“Mbah Hasyim itu berwasiat ‘aku ojo dihauli (saya jangan dihauli atau diperingati hari wafatnya), merepotkan orang banyak. Hanya itu alasannya. Bukan melarang atau mengharamkan haul,” jelasnya saat ditemui di Pesantren Tebuireng, Rabu (29/3/2023).
Gus Kikin menambahkan, pada awalnya pelarangan tersebut hanya berlaku untuk haul KH M Hasyim Asy’ari. Namun, karena di Pesantren Tebuireng tidak ada peringatan hari wafatnya KH Hasyim, keturunan KH Hasyim juga tidak dirayakan haulnya.
Di dalam kitab-kitab KH M Hasyim Asy’ari juga tidak ada pelarangan haul. Karena sifat dari larangan itu hanya untuk diri KH M Hasyim Asy’ari sendiri.
“Larangan haul dari KH M Hasyim Asy’ari itu bukan untuk umum, hanya untuk sosok beliau sendiri,” kata Gus Kikin.
Gus Kikin menceritakan, pada tahun 1960 an, ada yang merayakan haul KH M Hasyim Asy’ari di Tebuireng. Namun, atas kuasa Allah Swt, tiba-tiba petir menyambar kegiatan tersebut. Ada juga kejadian yang aneh-aneh. Peristiwa itu begitu berkesan bagi keluarga KH Hasyim Asy’ari dan santri Tebuireng pada umumnya.
“Sejak saat itu tidak ada yang berani mengadakan haul KH M Hasyim Asy’ari di Tebuireng,” tegasnya.
Praktis dengan ada pelarangan haul KH M Hasyim Asy’ari tersebut, di Pesantren Tebuireng hanya ada perayaan haul Gus Dur dan kirim doa untuk keluarga besar Pesantren Tebuireng secara umum. Tanpa disebutkan satu persatu.
Perayaan hari wafatnya Gus Dur juga unik, karena dilakukan dengan hitungan masehi yaitu setiap bulan Desember. Padahal umumnya haul diperingati dengan hitungan bulan hijriyah.
“Hanya ada Haul Gus Dur, itu pun karena permintaan masyarakat yang banyak,” beber Gus Kikin.
Dikatakan, wasiat tentang pelarangan haul oleh KH M Hasyim Asy’ari ini disampaikan secara khusus oleh pendiri Pesantren Tebuireng tersebut sebelum wafat kepada keluarga.
“Salah satu orang yang mendengarkan langsung wasiat pelarangan haul KH M Hasyim Asy’ari ini yaitu H Supri, kerabat juga. Saya ketemu dengan H Supri,” tandasnya.