tebuireng.co – Memperbanyak niat baik di bulan Ramadan menjadi salah satu hal yang dianjurkan oleh para ulama dan salafussaleh. Hal tersebut karena niat menjadi cikal bakal seseorang dalam melakukan sesuatu.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Habib Muhammad bin Alwi Al-Haddad bahwa niat bisa menjadi wasilah datangnya pertolongan Allah yakni dengan memperbanyak niat untuk melakukan kebaikan maka Allah akan menolongnya untuk merealisasikan apa yang diniatkan hati.
Para ulama juga telah banyak mengajarkan untuk memasang niat baik utamanya ketika bulan Ramadan, salah satunya adalah Al-Habib Abu Bakar Al-Adni Al-Masyhur. Ulama asal Tarim ini mengajarkan niat sebagai berikut ketika bulan Ramadan:
نَوَيْنَا مَانَوَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالسَلَفُ الصَّالِحُ مِنْ آلِ الْبَيْتِ الكِرَامِ وَالصَّحَابَه الأَعْلَامِ وَنَوَيْنَا القِيَامَ بِحَقَّ الصِيَامِ عَلَى الوَجْهِ الَّذِي يُرْضِي المَلِكُ العلام وَنَوَيْنَا المُحَافَظَةَ عَلَى القِيَامِ وَحِفْظِ الجَوَارِحِ عَنِ المَعَاصِي وَالآثَامِ وَنَوَيْنَا تِلَاوَةَ القُرْآنِ وَكَثَرَة الذِكْرِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيّدِ الأَنَامِ وَنَوَيْنَا تَجَنُّبَ الغِيْبَةِ وَالنَّمِيمَةِ والكَذِب وَأَسْبَاب الحَرَامِ وَنَوَيْنَا كَثرَةَ الصَّدَقَاتِ وَمُوَاسَاةِ الأَرَامِل وَالفُقَرَاءِ وَالأيْتَامِ وَنَوَيْنَا كَمَالَ الإِلْتِزامِ بِآدَابِ الإِسْلَامِ وَالصَّلاةِ فِي الجَمَاعَةِ فِي أَوْقَاتِهَا بِانْتِظَامِ وَنَوَيْنَا كُلَّ نِيَّةِ صَالِحَةِ نَوَاهَا عِبَادُ اللهِ الصَّالِحُوْنَ فِي العشر الأوائِلِ وَالأوَاسِطِ وَالأوَاخِرِ وَلَيْلَةِ الْقَدْرِ فِي سَائِرِ اللَّيَالِي وَالأَيَّامِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وسلم
“Kami niat sebagaimana niat Nabi SAW dan para salafunasaleh dari para ahlulbait nabi yang mulia dan para sahabat yang agung. Kami niat melaksanakan puasa dengan sesempurna mungkin yang membuat rido Allah SWT, raja semesta alam. Kami niat menjaga salat tarawih dan menjaga anggota badan dari segala maksiat dan dosa. Kami niat rutin membaca alqur’an dan memperbanyak dzikir serta sholawat pada nabi Muhammad, pemimpin manusia dan menjauhi ghibah, adu domba , berdusta dan segala hal yang menyebabkan perkara yang haram dan dosa. Kami niat banyak bersedekah dan menyantuni para janda, orang fakir juga anak yatim. Kami niat menjaga dengan sebaik-baiknya akhlak-akhlak yang diajarkan dalam Islam serta menjaga salat jama’ah tepat pada waktunya dengan sempurna. Kami niat dengan semua niat-niat baik yang telah di niatkan para sholihin di 10 hari pertama, 10 hari kedua serta 10 hari terakhir dan malam lailatul qodar juga di setiap malam dan harinya.”
Memperbanyak niat baik di bulan Ramadan akan mendatangkan pahala, bahkan meski kita tidak berkesempatan merealisasikannya menjadi sebuah perbuatan. Hal ini merupakan salah satu keistimewaan menjadi umat Nabi Muhammad.
Dalam hadis disebutkan:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ همَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعَ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ
“Siapa yang berniat kebaikan lantas tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat satu kebaikan di sisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan hingga dilipatgandakan tujuh ratus kali, bahkan dilipatgandakan pada jumlah yang sangat banyak” (HR. Bukhari)
Sehingga dengan banyaknya keberkahan dan pahala yang selalu dilipatgandakan di bulan Ramadan, sebaiknya kita memperbanyak niat untuk melakukan kebaikan sebagaimana yang telah diajarkan oleh para ulama dan salafunasaleh. Wallahua’lambissowab.
Oleh: Thowiroh